Profesor Unismuh Dorong Generasi Muda Lestarikan Manuskrip Budaya Bugis ke Tahap Global
Prof Andi Sukri Syamsuri mendorong generasi muda mengambil peran melestarikan manuskrip budaya bugis ke kancah dunia.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Guru besar Pendidikan Bahasa Bugis Universitas Muhammadiyah Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri mendorong generasi muda mengambil peran melestarikan manuskrip budaya bugis ke kancah dunia.
Hal itu disampaikan Prof Andis ketika tampil sebagai pembicara Seminar Pengantarabangsaan Manuskrip Nusansatara Jakarta Rabu (25/9/2024).
Prof Andis menjelaskan, dari lebih 83.000 naskah di Indonesia, hanya 12.000 yang terdokumentasi di Perpustakaan Nasional, dan sekitar 6.000 di antaranya sudah didigitalisasi.
Menurutnya, upaya digitalisasi memastikan informasi dalam naskah tetap terjaga meskipun naskah fisik rusak, serta meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat, terutama generasi muda yang terbiasa dengan teknologi.
Digitalisasi juga membantu mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia secara global. Digitalisasi menawarkan banyak manfaat, namun juga menghadapi tantangan, terutama terkait kepemilikan naskah.
Banyak individu atau masyarakat enggan menyerahkan naskah untuk didigitalkan karena khawatir kehilangan kepemilikan.
Selain itu, banyak naskah dalam kondisi rapuh yang menyulitkan proses digitalisasi tanpa risiko kerusakan.
Beberapa orang bahkan menganggap manuskrip sebagai artefak sakral, membuat mereka ragu akan pentingnya digitalisasi.
Peran Generasi Muda
Prof Andis menjelaskan, generasi muda memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang naskah Bugis melalui pendidikan dan kegiatan publik.
"Mereka dapat mempromosikan kearifan lokal dari Papaseng dan Lontara melalui seminar, workshop, dan pameran seni, serta memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi edukatif tentang budaya dan sejarah naskah Bugis," kata Prof Andis.
Ia melanjutkan, integrasi kurikulum pendidikan formal dengan materi naskah Lontara dan aksara Lontara juga diusulkan untuk membantu generasi muda mengenali warisan budayanya. Selain itu, pelatihan dan lokakarya bagi guru dan masyarakat diadakan untuk menekankan pentingnya Lontarë dalam identitas budaya Bugis.
Prof Andis mengatakan, teknologi modern memberikan peluang bagi generasi baru untuk menghubungkan naskah Bugis dengan dunia global melalui digitalisasi, media interaktif, dan kolaborasi kreatif.
"Upaya ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan warisan budaya Bugis sebagai daya tarik wisata dan meningkatkan pengakuan nasional serta internasional," kata Prof Andis.
Prof Andis menjelaskan, pelestarian budaya Bugis melalui naskah Bugis merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan seniman yang harus bekerja sama.
Penyebab Pelantikan Organisasi Barisan Jokowi Batal Digelar, 'Jakarta Masih Tegang' |
![]() |
---|
Jakarta Tegang, Tabe' Acara Pelantikan Organisasi Barisan Jokowi Batal |
![]() |
---|
Affan Dilindas Rantis, Komunitas Ojol Luwu Suarakan Duka |
![]() |
---|
Mengenal Fungsi Kendaraan Taktis Brimob Pelindas Drivel Ojek Online di Jakarta, Berat 12 Ton |
![]() |
---|
2 Penyebab Bupati Maros Raih Baznas Award 2025, Baznas Berhasil Himpun Zakat Rp 6 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.