Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Bola Soba Berlarut-larut, Rp3 Miliar Pengerjaan Belum Diselesaikan Kontraktor

Askar saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2024) mengungkapkan kontraktor masih memiliki kewajiban pengerjaan proyek ke Pemkab sebesar Rp3 miliar.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Askar saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2024) mengungkapkan kontraktor masih memiliki kewajiban pengerjaan proyek ke Pemkab sebesar Rp3 miliar 

TRIBUNBONE.COM, BONE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone mengungkapkan telah membayarkan sekira 30 persen atau Rp3,2 miliar dari total anggaran Rp10,7 miliar proyek pengerjaan Bola Soba ke kontraktor

Namun sayangnya, bobot pengerjaan yang dirampungkan masih minim dari nilai uang muka yang dibayarkan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Askar saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2024) mengungkapkan kontraktor masih memiliki kewajiban pengerjaan proyek ke Pemkab sebesar Rp3 miliar.

"Kami masih terus mengawal proses pengerjaan proyek sampai dirampungkan oleh pihak rekanan. Apalagi kami juga sudah membayar uang mukanya itu,"ujarnya.

“Yang penting berproses lah, jadi nanti kita lihat dulu kondisinya,”sambungnya.

Hingga berita ini dirilis, Tribun Timur masih berusaha mengonfirmasi terkait kewajiban pengerjaan ini ke pihak CV MJ selaku kontraktor, namun masih belum mendapatkan tanggapan. 

Sebelumnya, Pembangunan Rumah Adat Bone Bola Soba hingga September masih belum menuai kejelasan.

Proyek pembangunan ini sudah memasuki setahun mangkrak sejak kayu yang digunakan untuk pembangunan batal didatangkan ke Bone dari Kalimantan akibat hanyut di perairan Palu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Bone, Andi Muh Salam menyeroti sikap Pemkab yang tak kunjung memberikan kejelasan.

Lilo sapaan akrabnya mengatakan ini sudah seringkali diatensi oleh DPRD Bone dan dipertanyakan masyarakat.

Menurutnya hal ini sudah menjadi PR bagi pemerintah.

“Itu harusnya sejak kemarin itu, anggarannya kan sudah ada di Pokok 2024, saya juga tidak tahun sampai sekarang kenapa pemerintah belum mengerjakan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan pihak kontraktor pun belum memberikan klarifikasi khusus ke DPRD selaku pihak yang mengawasi jalannya pemerintah dan penganggaran.

“Ini sudah keluar dari prosedur yang ditentukan, dan apalagi ini sudah ada di Pokok,”tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone beralasan, kayu pengganti dari pihak rekanan belum juga sampai ke Kabupaten Bone, sehingga pembangunan belum bisa dilakukan.

Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Bone, Askar mengatakan, pihaknya tetap berupaya untuk menekan kontraktor dalam hal ini CV Megah Jaya untuk mempercepat pengadaan kayu tersebut.

Laporan terbaru yang dirinya peroleh, dimana pengadaan kayu sudah mulai dilakukan di Kalimantan.

“Jadi dia (kontraktor) laporkan sudah sementara dalam tahap pengadaan kayunya, jadi sementara diadakan, dia juga sudah buat surat ke kita, dengan foto-fotonya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan untuk pengadaan kayu jenis ulin ini mencapai 300 kubik untuk membangun rumah adat Bone

Sehingga menurutnya, akan membutuhkan waktu lama untuk dikumpulkan mengingat jarak tempuh yang cukup jauh menggunakan kapal laut.

Sementara untuk pembiayaannya ia mengungkapkan masih tetap menggunakan APBD 2023 yakni sekira Rp10,7 miliar.

Yang mana lebih dahulu telah dibayarkan sebesar 30 persen sebagai uang muka ke kontraktor.

“Tetap anggarannya itu dipakai, totalnya kan Rp10 miliar dengan pajak, baru uang mukanya, itu 30 persen (Rp3,3 miliar),” ujarnya.

Dia mengatakan Pemkab Bone tetap akan menargetkan pembangunan Bola Soba ini tetap bisa berjalan di tahun ini. 

“Mudah-mudahan cepat semua selesai pengadaan ininya (kayu), karena memang itu yang lama,” tandasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved