Pilkada Jakarta 2024
Elektabilitas Dharma Pongrekun Tertinggal Jauh di Jakarta, Pramono vs Ridwan Kamil Siapa Terkuat?
Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Abyoto Wardana segera berkampanye.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ridwan Kamil, Pramono Anung dan Dharma Pongrekun adalah tiga calon gubernur Jakarta 2024.
Ketiga calon gubernur Jakarta itu kini sedang berusaha untuk meraih jumlah pemilih terbanyak saat pencoblosan.
Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Abyoto Wardana segera berkampanye.
Hasil hitungan beberapa lembaga survei pun menjadi gambaran persaingan Ridwan Kamil, Pramono Anung dan Dharma Pongrekun.
Berdasarkan hasil survei terbaru Pilkada Jakarta 2024 dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dipublikasi Rabu (18/9/2024), pasangan Ridwan Kamil-Suswono paling banyak dipilih, 51,8 persen.
Disusul Pramono Anung-Rano Karno dengan 28,4 responden.
Adapun LSI melakukan survei berbasis metode eksprimen untuk mengukur efek dukungan Anies terhadap elektabilitas paslon Ridwan Kamil dan Pramono.
Sedang Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto sengaja tak dimasukkan dengan asumsi jika Anies melabuhkan dukungan, hanya kepada salah satu dari dua paslon tersebut.
Namun, pada survei yang sama menunjukkan, 37,2 persen pemilih menyatakan sangat besar dan cukup besar mengubah pilihan.
Sedangkan 61,5 persen lainnya mengatakan kecil dan sangat kecil kemungkinan mengubah pilihan.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyebut peta politik Jakarta masih cair.
"Jadi lagi-lagi data ini menunjukkan peta Jakarta, secara pasangan, potensi Ridwan Kamil memenangkan Pemilu di Jakarta itu besar."
"Tapi kalau kita lihat angka kemantapan pilihan, tampak pemilihan itu masih cukup cair."
"Artinya, kita belum bisa bilang sudah ada pemenang Pilkada Jakarta untuk saat ini," kata Djayadi pada rilis surveinya yang dipublikasi secara daring, Rabu (18/9/2024).
Sementara itu, pada hasil survei eksperimen yang membagi 1.200 responden menjadi tiga kelompok menjadi sama-sama 400 responden, menunjukkan efek dukungan Anies bisa mempengaruhi signifikan perolehan suara RK-Suswono maupun Pramono-Rano.
Kelompok pertama akan ditanya paslon mana yang akan dipilih jika Pilkada Jakarta diadakan hari ini. Pertanyaan ini mirip dengan survei di atas.
Sedangkan kelompok kedua ditanyakan, “Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Pramono Anung-Rano Karno, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?”
Kelompok ketiga ditanyakan, “Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?”
Hasilnya, jika Anies mendukung Pramono-Rano, maka akan menurunkan elektabilitas RK-Suswono secara signifikan dari 51.7 persen menjadi 40.5 persen, sehingga jarak suara antara RK-Suswono dan Pramono-Rano menjadi lebih kecil dari 22.7 persen menjadi 9 persen.
Namun jika Anies mendukung RK-Suswono, maka elektabilitas RK-Suswono maupun Pramono-Rano tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Selain itu, terekam juga hasil jika Anies mendukung Pramono-Rano, elektabilitas Pramono-Rano tidak naik signifikan, tapi angka golput naik dari 3,8 menjadi 9,5 persen dan angka responden yang belum menentukan pilihan naik dari 11,8 menjadi 16,0 persen.
Dengan demikian, Djayadi menekankan, hasil surveinya menyatakan dukungan Anies berefek signifikan pada Pilkada Jakarta 2024.
"Kenapa, karena dukungan dari Anies Baswedan kepada Pram-Rano walaupun tidak atau belum meningkatkan elektabilitas secara signifikan dari Pram-Rano, tetapi dia secara signifikan menurunkan elektabilitas dari RK-Suswono."
"Sebaliknya, RK-Suswono membutuhkan dukungan dari Anies Baswedan untuk memastikan suaranya tidak turun dan melenggang jadi pemenang. Atau minimal RK-Suswono memerlukan sikap Anies netral," papar Djayadi.
Dalam rilis survei Proximity Indonesia menunjukkan, untuk Cagub Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil masih tertinggi, 56,00 persen, sedangkan Pramono Anung menyusul dengan 24,40 persen.
Sedangkan cagub independen, Dharma Pongrekun hanya mendapat keterpilihan 3,30 persen, dan yang belum menjawab 16,30 persen.
Untuk survei cawagub, pendamping Ridwan Kamil, Suswono juga memiliki elektabilitas tertinggi, 46,40 persen, sedangkan cawagub Pramono, Rano Karno mendapat elektabilitas 37,50 persen dan cawagub Dharma, Kun Wardana Abyoto 3,10 persen.
Responden yang belum memilih untuk cawagub sebanyak 13,00 persen.
Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas 56,50 persen, Pramono Anung-Rano-Karno 24,50 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,10 persen. Yang tidak menjawab 15,90 persen.
Selain elektabilitas, Proximity juga menyurvei soal popularitas para paslon di Pilkada Jakarta 2024.
Survei Pilkada Jakarta 2024 Lainnya
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho memaparkan, dalam pertanyaan tertutup terkait popularitas, Ridwan Kamil alias RK sebesar 85,90 persen.
Angka itu hanya tipis di atas Rano Karno yang popularitasnya 85,40 persen.
Sementara itu, untuk cagub dari PDIP Pramono Anung, popularitasnya di angka 61,50 persen atau hanya tipis berselisih dengan bacawagub dari KIM Plus yakni Suswono di angka 61 persen.
Sementara itu, pasangan independen yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto popularitas keduanya masing-masing di angka 33,50 persen dan 19,90 persen.
Secara keseluruhan, hasil survei ini menunjukkan pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono unggul di semua simulasi, baik dalam pertanyaan top of mind, elektabilitas terbuka, maupun tertutup.
"Sementara itu, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno membuat kejutan dengan elektabilitas yang berhasil menembus angka 24,5 persen," papar Whima.
Untuk diketahui, survei dilakukan pada periode 30 Agustus-6 September 2024 di seluruh wilayah Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber dana penelitian ini adalah mandiri.
Sementara itu, untuk pertanyaan paslon pilihan responden, hasilnya tidak jauh berbeda.
Keseriusan Dharma-Kun Jadi Kunci
Pengamat politik Yunarto Wijaya menyampaikan kedua paslon sama-sama memiliki peluang menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pernyataannya, Yunarto Wijaya mengatakan hal ini sangat mungkin.
Hanya saja, target tersebut masih bergantung pada Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
"Sangat mungkin ya walaupun kita bicara secara matematika, walaupun tiga pasang ini tidak mudah mendapatkan 50 persen," ucapnya dikutip dari Kompas TV, Rabu (18/9/2024).
Alasannya, muncul keraguan pada publik terkait dengan pasangan calon (paslon) Dharma-Kun di Pilkada Jakarta 2024.
Pencalonan paslon berlatar pensiunan Polri dan akademisi itu dilatari berbagai narasi negatif, dari mulai calon boneka hingga pencatutan KTP untuk syarat dukungan.
Jika benar, Dharma-Kun tidak serius mengikuti Pilkada Jakarta, maka pertarungan sesungguhnya hanya lah antara Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.
"Tapi pertanyaannya adalah apakah pasangan independen ini serius. Karena ada pertanyaan dari publik, ketika kemudian ada permasalahan dalam verifikasi, ada banyak KTP bodong, bahkan sempat dianggap calon bonekanya Ridwan Kamil saja," lanjutnya.
Sehingga keseriusan pasangan Dharma-Kun menjadi penentu Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau tidak.
"Akan bergantung dari keseriusan Dharma-Kun ini. Pasangan independen ini akan betul-betul pasangan yang ingin bertarung atau memang atau memang sesuai dengan prediksi atau kecurigaan sebagian kalangan masyarakat. Tadinya disiapkan dalam waktu hanya menggantikan kotak kosong," pungkasnya.
Di sisi lain, pengamat politik Ujang Komarudin menilai target Pilkada Jakarta satu putaran bakalan berat.
Namun hal ini dikatakannya bukan suatu hal yang mustahil.
"Menang satu putaran mungkin, tapi berat. Pertama punya pengalaman di Pilkada Jakarta 3 pasang, yang lalu 2017 2 putaran. Kedua di zaman Pak Foke koalisi besar juga susah untuk bisa menang bahkan kalah masuk 2 putaran," jelasnya dikutip dari Metro TV, Selasa (17/9/2024).
Sama seperti Pilkada 2017, tahun ini, juga diikuti tiga pasangan calon (paslon).
Ujang menyebut ketiganya pasti bakal mengerahkan upayanya untuk bisa unggul dan menang. Sehingga satu putaran lagi-lagi menjadi berat di Pilkada 2024.
"Kalau kita bicara soal Pilkada itu kan figuritas jadi banyaknya partai koalisi yang besar itu memang memungkinkan untuk bisa menang, tetapi agak berat karena yang diutamakan bagi publik bagi warga Jakarta dalam pilkada soal figur mau ke tokoh dari kandidat itu," jelasnya. (*)
Dalang Kecurangan di Pemilihan Gubernur Jakarta Diungkap, Pengamat Tak Heran |
![]() |
---|
Hasil Hitung Suara Calon Gubernur Jakarta Terbaru, Pramono Anung Optimis Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
Rencana Pendukung Ridwan Kamil di Putaran Kedua Pilkada Jakarta, Penyebab Kekalahan Sudah Diketahui |
![]() |
---|
Cek Fakta: Kubu Ridwan Tolak Kalah di Jakarta, Pramono Unggul Lebih 50 Persen |
![]() |
---|
Curhat Ahok Soal Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Aman, Beda Pilkada 2017 saat Dikalah Anies Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.