Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Kecerdasan Spiritual Manusia Bugis Makassar

Tidak tanggung tanggung salah satu di antaranya yakni sosok Ulama dan pejuang Syekh Yusuf Al Makassari dinobatkan sebagai pahlawan di dua negara.

Editor: Sudirman
Ist
A. Rahman, Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Sulawesi Selatan periode 2007-2009 

Oleh A. Rahman

Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Sulawesi Selatan periode 2007-2009

Manusia Bugis Makassar dengan karakternya yang mendunia yakni siri na pacce berhasil menjadi daya tarik diseluruh penjuru dunia.

Tidak tanggung tanggung salah satu di antaranya yakni sosok Ulama dan pejuang Syekh Yusuf Al Makassari dinobatkan sebagai pahlawan di dua negara yakni di Afrika Selatan dan Indonesia.

Karakter yang kuat ini merupakan hasil dari kedalaman ilmu tentang Tuhan, kesungguhan dalam menjalankan ajaran agama, pengalaman dalam setiap amalan amalan, kecerahan hati dan fikiran, serta kepedulian kepada sesama.

Kesemuanya ini dilakoni tanpa motif kepentingan apapun kecuali untuk menegakkan kebenaran yang diyakini sepenuhnya datang dari sang Khalik.

Ketulusan dan keikhlasan dalam menegakkan kebenaran itu akhirnya menjadi bukti yang menembus ruang dan waktu yang begitu lama dan luas hingga kebenaran itu masih tersampaikan dari masa ke masa dan ke seluruh penjuru dunia.

Seperti itulah  kecerdasan spiritual dimana seorang manusia mengenal dirinya dihadapan Tuhan dan istiqamah mengkondisikan batinnya senantiasa terhubung dengan Tuhan.

Manusia yang menyadari bahwa sebelum memasuki alam dunia, Allah memberikan kehormatan, harga diri dan martabat sebagaimana digambarkan dalam peristiwa ketika manusia dimintai pengakuan dan kesaksian kepada Tuhan.

Apakah engkau mengakui bahwa aku adalah Tuhanmu yang kemudian dijawab oleh manusia dengan kesaksian, Kami mengakui bahwa engkau adalah Tuhan kami.

Dari peristiwa ini terbawalah kehormatan, harga diri dan martabat manusia ke alam dunia.

Di mana manusia diberikan hak berupa memberi jawaban pengakuan dan bukan intimidasi serta tekanan padahal kalau Allah dengan segala kekuasaanNya berkehendak, maka tidak perlu bertanya.

Allah bisa saja langsung memberi perintah untuk memberikan pengakuan akan tetapi disitulah maqam kehormatan dan harga diri manusia. 

Sadar akan kesemuanya ini manusia Bugis Makassar bangkit melawan penindasan dan penjajahan dan menegakkan harga dirinya sebagai pemberian dari Tuhan meski harus mempertaruhkan nyawa.

Kepedulian kepada sesama tanpa mengenal perbedaan dijadikan sebagai jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Firasat Demokrasi

 

Rusuh

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved