Forum Penggerak Moderasi Beragama Siap Sinergi Pelayanan Keagamaan di Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Bertempat di Aula Lantai 2 Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Forum Penggerak Moderasi Beragama menggelar Rapat Koordinasi pada 17 September 2024, untuk memperkuat sinergi dalam pelayanan keagamaan di daerah tersebut.

Acara ini dihadiri oleh pejabat Eselon III dan Pengurus Forum Penggerak Moderasi Beragama Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, H. Muh Tonang, menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan untuk menjaga harmoni sosial.

“Fungsi utama dari pelayanan keagamaan adalah memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan hak-haknya tanpa diskriminasi, serta terciptanya kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Muh Tonang.

Ia juga menegaskan bahwa acara ini sangat penting dalam mendukung pelaksanaan Perjanjian Kinerja (Perkin) Kanwil Kemenag Sulsel, yang merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Agama RI.

Sesuai arahan nasional, Perkin ini menekankan penguatan moderasi beragama sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerja Kemenag, dengan tujuan untuk mewujudkan pelayanan keagamaan yang inklusif dan mempererat kerukunan antarumat beragama.

“Rapat koordinasi ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi dan penguatan, tetapi juga langkah nyata dalam melaksanakan mandat dari Kementerian Agama RI untuk terus mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama,” jelasnya.

Muh Tonang berharap, Pengurus Forum Penggerak Moderasi Beragama dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang toleran, harmonis, dan berkeadilan.

 Moderasi beragama, lanjutnya, bukan hanya tugas lembaga agama, tetapi juga tanggung jawab bersama dalam membangun bangsa yang rukun dan damai.

Rapat ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar bidang di lingkungan Kanwil Kemenag Sulsel serta meningkatkan kompetensi para peserta dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di tingkat lokal hingga nasional.

Forum Penggerak Moderasi Beragama Sulsel, yang terdiri dari para pejabat dan alumni TOT PMB, memiliki peran strategis dalam menyebarkan pemahaman dan praktik moderasi beragama di berbagai lapisan masyarakat, guna memperkuat toleransi dan kerukunan di wilayah Sulawesi Selatan.