Program AIHSP Sulsel: Bone Banyak Dagingnya, Susu Melimpah di Enrekang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Enam perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota mengurai kelebihan progam Australia Indonesia Health Security Partnership ( AIHSP ) di daerah masing-masing.

“Program AIHSP ini memang paling pas dilaksanakan di Bone. Sebab Bone kabupaten terbesar di Sulsel dan penduduknya terbanyak kedua setelah Makassar,” kata Kepala Bappeda Bone Dr  Ade Fariq Ashar MSi dalam sesi presentase pada Selebrasi Hasil Kolaborasi “Semangat Kolaborasi Menuju Ketahanan Kesehatan yang Tangguh dan Berkelanjutan” di Samdeq A Hotel Claro, Makassar, Selasa (10/9/2024) siang.

Presentase dipandu Guru Besar Unhas Prof Yahya Thamrin PhD.

Present juga Sekretaris Bappelitbangda Provinsi Sulsel, Sekretaris Bappelitbangda Maros, Kepala Bappelitbangda Gowa, Kepala Bappelitbangda Pinrang,  Kepala Bappelitbangda Enrekang M Zulkarnain Kara.

Masing-masing presenter diberi waktu 10 menit untuk mengurai keberhasilan program AIHSP di daerah masing-masing.

“Ada beberapa kecamatan di Bone, dimana hewan ternak lebih banyak dari manusia,” kata Kepala Bappeda Bone Dr  Ade Fariq Ashar MSi.

Menurutnya, Tahun 2022 nol kasus PMK di Bone. 

“AIHSP ada di dalam capaian ini,” tegas Ade Fariq.

Dia menegaskan, Kualitas hewan ternak di Bone harus dijaga karena penyanggah IKN Nusantara.

“Sosialosasi penyakit hewan dalam Bahasa Bugis dilakukan setiap usai Sholat Jumat,” kata Ade Fariq.

Plt Kepala Bappelitbangda Enrekang M Zulkarnain Kara menyebut 90 persen topografi Enrekang berkontur. “Kalau di Bone banyak dagingnya, maka kami di Enrekang banyak susunya,” ujar Zulkarnain.

“Kami kalah dalam daging, tapi susu kami melimpah,” tegas Zulkarnain diiringi tepuk tangan hadirin.(*)