Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daftar Kabupaten Sulsel Rawan Netralitas ASN versi Bawaslu, Pinrang Tertinggi

Terdapat lima provinsi dengan indeks kerawanan tertinggi, mulai dari Nusa Teggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi T

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Sanovra
Launching pemetaan kerawanan pemilihan serentak 2024 di Hotel Haeper, Jl Peribntis Kemerdekaan, Kota Makassar, Senin (9/9/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) petakan kerawanan pemilihan serentak 2024 di Sulsel.

Tiga daerah dipetakan oleh Bawaslu jadi rawan netrlitas Aparatur Sipil Negara (ASN), mulai dari Kabupaten Pinrang, Luwu Timur dan Pangkep.

Kegiatan itu berlangsung di Hotel Haeper, Jl Peribntis Kemerdekaan, Kota Makassar, Senin (9/9/2024).

Pemeetaan kerawanan itu dilakukan merujuk karena Sulsel masuk dalam lima provinsi dengan tingkat kerawanan tertinggi di Indonesia.

Terdapat lima provinsi dengan indeks kerawanan tertinggi, mulai dari Nusa Teggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, Bawaslu Sulsel menindk lanjuti apa yang menjadi poin dari indeks yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI.

"Bahwa Sulsel berada pada kerawanan tindak besar kerawanan tinggi," katanya.

Hal ini harus disampaikan, kata Mardiana, kepada seluruh stakeholder bahwa terdapat situasi yang harus dikendalikan bersama.

"Ini bukan berarti bahwa kita khawatir, tetapi ini menjadi early morning agar lebih siaga di daerah masing-masing," ungkapnya.

Beberapa daerah, kata Mardiana, rawan menjadi pelanggaran netralitas ASN padahal Pilkada serentak belum dilakukan.

Daerah tersebut adalah Kabupaten Pinrang dengan 28 kasus, Kabupaten Luwu timur 18 Kasus dan Kabupaten Pangkep sembilan kasus.

"Kita tahu bahwa grafik penanganan pelanggaran, kemudian kita belajar pada pemilu Lalu bagaimana tingginya pemungutan suara ulang kemudian banyaknya pelanggaran masa kampanye," ungkapnya

"Hal itu adalah menjadi referensi yang memperkuat posisi pengendalian dan pengawasan kita di beberapa daerah," tambah dia.

Tiga daerah itu, kata Mardiana, menjadi kewaspadaan Bawaslu terhadap realitas dari pemilih yang ada.

Keterlibatan seluruh pihak baik itu pasangan calon dan seluruh stakeholder agar lebih sigap dengan situasi-situasi perlanggaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved