Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Jenderal Sutarman & Badrodin Haiti 2 Jenderal Bintang 4 pada 2015 Lalu, 1 Orang Dicopot Jokowi

Jokowi kemudian mempromosikan Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Badrodin Haiti menjadi Kapolri.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Namun pada 2015, Polri memiliki dua jenderal bintang empat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Jenderal Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri. Jokowi kemudian mempromosikan Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Badrodin Haiti menjadi Kapolri. 

Haiti baru menjabat sebagai Kapolri definitif setelah dilantik oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (17/4/2015).

Posisi Wakapolri kemudian diisi oleh Budi Gunawan.

Ketika masih menjabat sebagai Plt Kapolri, Badrodin sempat menyinggung status Sutarman di Polri karena ia merupakan jenderal bintang empat yang tidak memiliki jabatan.

Alumnus terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1982 tersebut menuturkan, Polri akan melakukan koordinasi terkait posisi Sutarman di Korps Bhayangkara.

“Sekarang Pak Sutarman tidak ada jabatan, kita minta perlu konsultasi, perlu ada koordinasi, dan akan bertemu beliau," katanya dilansir dari Kompas.com, Senin (19/1/2015).

Selain karena pangkat Sutarman, isu Matahari kembar berembus di Polri karena Budi Gunawan yang batal menjadi Kapolri dinilai memiliki posisi dominan ketimbang Badrodin.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Badrodin. Ia menegaskan, komando Polri ada di tangannya.

Badrodin Haiti menyelesaikan tugasnya sebagai Kapolri hingga Tito Karnavian dilantik menjadi Tribrata 1 pada Rabu (13/7/2016).

Sementara Sutarman sudah pensiun dari Polri pada Oktober 2015. 

Tito Karnavian dan Budi Gunawan sama-sama jenderal Setelah Sutarman pensiun dan Badrodin Haiti tak lagi menjabat sebagai Kapolri, fenomena "Matahari kembar" di tubuh Polri berakhir.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena beberapa bulan setelahnya, Jokowi melantik Wakapolri Budi Gunawan menjadi Kepala BIN.

Pelantikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN digelar di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (9/9/2016).

Budi Gunawan secara otomatis mendapat kenaikan pangkat dari komjen menjadi jenderal yang setara dengan Tito.

Dari sinilah isu Matahari kembar Polri kembali muncul.

Di sisi lain, pelantikan tersebut juga menimbulkan beberapa pertanyaan karena prosesinya yang terkesan mendadak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved