Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dokter Ical Ungkap Perjuangan Gaet Pemilih Muda dan Raih Suara Tertinggi di Pileg Makassar

Putra dari mantan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam ini berhasil meraih suara terbanyak, yaitu 12.103 suara. .

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
ERLAN/TRIBUN TIMUR
Caleg terpilih peraih suara terbanyak DPRD Makassar, Dokter Fahrizal Arrahman Husain atau Ical (kanan) jadi narasumber dalam diskusi bertajuk 'Saatnya Milenial Memimpin' di HOMETOWN KopiZone, Makassar, Rabu (4/9/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bakal Calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Amir Uskara menggelar diskusi bertajuk "Ngopi Bareng" di HOMETOWN KopiZone, Boulevard Ruko Topaz, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (4/9/2024) sore. 

Acara ini diadakan sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri dengan masyarakat serta memperkuat dukungan dari berbagai kalangan, terutama generasi milenial. 

Diskusi dengan tema "Saatnya Milenial Memimpin" ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang. 

Salah satu tokoh yang turut berbicara adalah Caleg terpilih DPRD Makassar dari PKB, dr Fahrizal Arrahman Husain

Dalam kesempatan itu, Dokter Ucal, sapaannya, berbicara mengenai pentingnya peran generasi muda dalam dunia politik. 

Ia memulai mengisahkan perjuangannya dalam Pemilu Legislatif (Pileg) lalu. 

Putra dari mantan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam ini berhasil meraih suara terbanyak, yaitu 12.103 suara. 

Meskipun ia dihadapkan dengan berbagai tantangan, terutama dalam menggaet suara pemilih muda. 

Ical mengungkapkan bahwa sebagian besar pendukungnya berasal dari kelompok anak muda. 

Namun di sisi lain, ia juga merasakan tantangan besar dalam meraih suara dari kalangan ini. 

Menurutnya, anak muda sering kali mengalami 'bad mood' atau terkesan apatis, yang membuat mereka kurang antusias untuk terlibat dalam partisipasi politik. 

"Sudah saatnya anak-anak muda punya peran dalam pemerintahan. Tapi kadang mereka bad mood dan sulit untuk diajak konsisten dalam hal politik,” ujar Ical. 

Meski demikian, Ical tidak menyerah. 

Ia mengupayakan berbagai cara untuk mendekati pemilih muda dan menyadarkan mereka akan pentingnya terlibat dalam dunia politik. 

Salah satu pendekatan yang ia gunakan dalam kampanye adalah strategi door-to-door. 

Di samping itu, Ical melalui program kesehatan juga jadi senjata saat terjun ke masyarakat. 

Menurutnya, isu kesehatan lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat. 

Apalagi memang bidangnya di dunia kesehatan. 

"Kampanye saya kemarin fokus pada program kesehatan, karena itu adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat. Saya tidak pernah berjanji pada masyarakat hal-hal yang di luar kemampuan saya. Yang saya tawarkan adalah program yang nyata dan relevan," kata Ical. 

Selain itu, Ical juga membeberkan pentingnya kesadaran bahwa kemudahan dan kesulitan adalah bagian dari ujian dalam hidup. 

Baik bagi dirinya sebagai caleg maupun bagi masyarakat yang ia layani. 

Dengan keyakinan ini, ia berusaha untuk terus menjaga hubungan baik dengan konstituennya, terutama generasi muda. 

"Alhamdulillah, kita berhasil meraih dukungan terbanyak di antara semua caleg," tandasnya. 

Terpisah, Ilham Ari Amir Uskara, dengan penuh keyakinan menyebut bahwa jika Pilwali Makassar diadakan hari ini, dirinya optimis akan meraih kemenangan. 

Bakal Cawali pendamping Indira Yusuf Ismail itu mengatakan bahwa persiapan fisiknya siap menghadapi tantangan, termasuk pemeriksaan kesehatan. 

“Saya yakin lolos kesehatan karena masih muda, kolesterol aman, jantung aman,” candanya dengan penuh percaya diri. 

Ilham menekankan pentingnya pemerintah memiliki mindset investasi jangka panjang, terutama dalam pemberdayaan generasi muda. 

Ia menyebut target Indonesia Emas 2045 sebagai momentum penting yang perlu dipersiapkan dari sekarang, termasuk di tingkat pemerintah kota. 

"Pemerintah harus berani mengambil risiko dengan memberikan ruang kepada generasi Gen Z dan milenial. Ini adalah tonggak pembangunan. Insya Allah, tahun 2045, Makassar bisa menjadi pemain di kancah nasional," tegasnya. 

Menurut Ilham, generasi muda hanya butuh diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menjalankan gagasan mereka. 

Ia bahkan menyarankan agar posisi strategis seperti Wakil Camat atau Wakil Lurah diisi oleh anak muda sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam tata kelola kota. 

"Kami ingin menjadi inspirasi bagi kandidat lain. Kalau bisa, ada posisi wakil camat atau wakil lurah yang diisi oleh anak muda," tambahnya. 

Meskipun Ilham optimis akan masa depan kepemimpinan milenial, ia juga menyadari bahwa tidak semua anak muda memiliki privilese atau kemauan untuk terjun langsung mengurus wilayahnya. 

Namun, ia yakin bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada gelombang besar anak muda yang terlibat aktif dalam pemerintahan. 

"Saya ingin mengambil branding sebagai pemimpin yang memprioritaskan investasi pada anak muda, karena pemerintahnya akan membangun arah tersebut," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ilham juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi pemimpin yang adil dan tidak zolim. 

“Saya takut menjadi pemimpin yang zolim. Saya makan sementara rakyat belum. Kita semua yang hadir di sini adalah telinga rakyat," katanya. 

Ilham pun berharap bisa terus menjadi inspirasi dan memberi manfaat signifikan bagi Makassar melalui peran generasi muda yang lebih aktif di masa depan. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved