Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Pejabat Pemprov Sulsel Bakal Jadi Wali Kota Makassar Gantikan Danny Pomanto

Pemerintah Kota Makassar bakal dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) wali kota selama dua bulan ke depan. Hal itu sekaitan dengan cuti

Penulis: Siti Aminah | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SITI AMINAH
Bakal Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto diwawancarai di kediamannya Jl Amirullah, Makassar, Sulsel, Senin (2/9/2024).  

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Siti Aminah

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kota Makassar bakal dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) wali kota selama dua bulan ke depan. 

Hal itu sekaitan dengan cuti yang diajukan oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto

Danny Pomanto akan mengikuti kontestasi Pilgub Sulsel 2024 sehingga ia diwajibkan mengambil cuti. 

Danny Pomanto menyampaikan, Pjs akan ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

"Urusannya provinsi itu, Pjs namanya, pejabat sementara, kan tidak berhenti saya sebagai wali kota, saya cuti," ucap Danny Pomanto diwawancara di kediamannya Jl Amirullah, Senin (2/9/2024). 

Danny menyampaikan, Firman Hamid Pagarra tidak bisa menjabat Pjs karena statusnya masih Pj Sekretaris Daerah. 

Ditambah lagi, pejabat yang mengisi kekosongan tersebut eseloannya harus diatas dari jabatan kepala dinas di Kota Makassar. 

Diketahui, Danny mengajukan cuti selama 60 hari atau dua bulan terhitung mulai 22 September 2024 hingga 22 November 2024.

Baca juga: 6 Survei Pilgub Sulsel 2024 Terbaru: Andi Sudirman Memimpin, Danny Pomanto Mengejar

Sebelumnya, Danny menyampaikan hanya ingin cuti harian, yakni setiap Kamis-Jumat selama tahapan kampanye hingga masa pemilihan. 

Hanya saja Danny menilai cuti harian sangat berisiko, apalagi jika iya berinteraksi dengan para ASN lingkup Pemkot Makassar. 

"Beda lagi (cuti Kamis Jumat), karena berisiko itu, kan surat edaran baru itu sebenarnya saya tidak kena karena itu kan daerah lain terus saya pikir kita ikut aja dulu lah supaya tidak ada ambivalensi disitu," ungkapnya. 

"Kalau ada ambivalensi itu rawan hukum, kalau saya bergerak Senin, Selasa Rabu (hari kerja) baru ada gerakanku yang menguntungkan kandidat (lain) oh bisa lewat saya," sambung Danny. 

Cuti dua bulan kata Danny akan memaksimalkan pergerakannya untuk melakukan kampanye dan sosialisasi di masyarakat. 

"Sekaligus saya fight dengan cara total dalam 2 bulan kita cuti, cuti sekaligus dua bulan tanggal 22 September sampai 22 November," tehas Danny. 

"Langsung sekaligus cuti, lebih bagus, tidak pakai fasilitas negara semua, kan enak toh," sambung Danny mengatakan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved