Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf
Jenderal Jusuf Pernah Bagi Permen ke Prof Jamaluddin Jompa di Bulukumba
Cerita ini terungkap saat mengenang Jenderal M Jusuf dalam seminar internasional '4 Ethos,4 Jusuf' di Kampus Unhas pada Senin (2/9/2024)
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa punya kenangan pertemuan dengan Jenderal M Jusuf.
Cerita ini terungkap saat mengenang Jenderal M Jusuf dalam seminar internasional '4 Ethos,4 Jusuf' di Kampus Unhas pada Senin (2/9/2024)
Saat itu, Prof JJ sapaannya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) kelas 4.
"Jenderal Jusuf waktu saya masih kelas 4 SD saya diberi permen oleh beliau kebetulan saya anak tantara," kata Prof JJ.
"Kita anak sekolah berjejer di Bulukumba, beliau lewat. Seorang Jenderal yang sangat terkenal mau aja menyapa anak-anak," lanjutnya.
Momen itu masih terekam jelas di benak Prof JJ. Kala Jenderal M Jusuf bagi-bagi permen.
Sementara itu, Prof JJ juga punya pengalaman bersama Bachruddin Jusuf Habibie.
Dibangku kuliah Prof JJ sempat mendapat motivasi dari BJ Habibie.
Saat itu, Prof JJ mengaku bertekad punya Waktu bertemu khusus dengan Presiden ketiga Indonesia ini.
Akhirnya mimpi itu terwujud beberapa tahun sebelum BJ Habibie wafat.
"Sosok yang saya idolakan sejak saya mahasiswa. Di Balai Manuggal berikan pidato dan saya berjanji suatu saat bisa temui beliau. Alhamdulillah saya pernah ke rumah dan memeluk beliau itu janji saya dulu," kata Prof JJ.
Bersama HM Jusuf Kalla, Prof JJ punya kenangan berbeda.
Dirinya mengaku selalu datang ke JK saat masih jadi junior di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
"Datang minta bantuan sumbangan biasa," jelas Prof JJ sambil senyum-senyum.
Tiga kenangan ini Kembali terputar dalam ingatan Prof JJ.
Dirinya pun merasakan Kembali bagaimana perjuangan 4 tokoh Jusuf dalam seminar kali ini.
Diskusi 4 Ethos, 4 Jusuf
Seminar Internasional "4 Ethos, 4 Jusuf" mengulas Syeh Jusuf, Jenderal Jusuf, Jusuf Habibie dan Jusuf Kalla menjadi representasi tokoh hebat Bugis-Makassar.
Dalam prinsip dan karakter Bugis-Makassar dikenal empat entitas berbeda.
Ada Tau Panrita atau kaum cendekia, Tau Sugik dikenal orang kaya, Tau Mapparenta atau penguasa serta Tau Massege disebut pemberani.
Dari empat entitas ini, melahirkan prinsip dan karakter seorang Bugis-Makassar yang Malempu (Jujur), Warani (Berani), Macca (Cerdas) dan Sugik (Kaya).
Diskusi dibuka oleh ulasan 4 orang tokoh terkait budaya Bugis-Makassar.
Ada Guru Besar FIB Unhas Prof Nurhayati Rahman, Antropolog School of Humanities and Social Science Tokyo Metropolitan University Prof Mokoto Ito.
Lalu ada Pemerhati Budaya dan Penyusun Kamus Bugis-Inggris-Indonesia Doughlas Laskowske serta Diplomat Afrika Selatan sebagai Dubes untuk Amerika Serikat 2010-2015 Ebrahim Rasool.
Sementara itu, Empat Jusuf akan diulah oleh empat tokoh berbeda.
Syeh Jusuf diulas Sejarawan dan Birokrat Indonesia Dr Anhar Gonggong.
Jenderal Jusuf bakal dibahas oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla.
Lalu Jusuf Habibie diulas oleh anaknya, Dr-Ing Ilham Akbar Habibie.
Sementara tokoh Jusuf Kalla akan diceritakan oleh Prof Hamid Awaluddin, Mantan Menteri Hukum dan HAM RI.
Khusus kesimpulan ulasan prinsip dan karaketer Bugis-Makassar dipercayakan ke Ekonom, Budayawan dan Pencetus Komunitas Wali Wanua Drs Taslim Arifin.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf
Jamaluddin Jompa
Jenderal Jusuf
Makassar
TribunBreakingNews
Running News
VIDEO: Seminar International Prinsip Karakter Bugis Makassar 4 Ethos 4 Jusuf |
![]() |
---|
Penyebab Jusuf Kalla 4 Tahun Sekolah di SMP |
![]() |
---|
Menilik Jejak Perjuangan Syekh Yusuf di Cape Town, Tak Bisa Dibungkam Termasuk Penjara/Pengasingan |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Ungkap Alasan Jenderal M Jusuf Lepas Gelar Andi Saat Ada yang Berburu Gelar Serupa |
![]() |
---|
Mengenang Jenderal Jusuf, JK: Jangan Lagi Panggil Saya Andi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.