Nasib Kades Foto Bareng Paslon Bupati Bone Asman Sulaiman, Kini Diperiksa Bawaslu

TRIBUNBONE.COM, BONE - Nasib Kepala Desa Uloe, Abdul Rahman Hafid imbas foto dengan pasangan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bone, Sulawesi Selatan.

Baru-baru ini, foto Abdul Rahman Hafid foto bareng Andi Asman Sulaiman - Andi Akmal Pasluddin di KPU viral di media sosial.

Dalam foto beredar, terlihat Abdul Rahman hadir saat paslon tersebut daftar ke KPU.

Terlihat juga Ketua Tim Pemenangan, Yassir Machmud.

Mereka kompak mengenakan atasan putih.

Komisioner Bawaslu Rohzali Putra mengungkapkan telah memeriksa kades Uloe itu.

"Sudah diperiksa, kemarin itu diperiksa. Kami telusuri dan klarifikasi," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Sabtu (1/8/2024). 

Baca juga: Ingat Mbak Rara? Dulu Viral Usir Hujan di Mandalika, Nasib Apes Menimpa saat Berada di Aceh

Ia belum bisa menyimpulkan sebab Bawaslu masih sementara menelusuri.

Begitupun dengan lima camat yang viral foto bersama paslon juga telah diperiksa.

Sebelumnya, media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya foto lima camat yang bersuwafoto dengan Paslon Bupati Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin. 

Lima camat, Camat Bengo Edy Syaputra Syam, Camat Dua Boccoe Emirat Amir, Camat Tanete Riattang Andi Denni, Camat Lapri Andi Bahar, dan Camat Tanete Riattang Barat Hasna. 

Komisioner Bawaslu, Rozali Putra yang dikonfirmasi Tribun Timur, Rabu (28/8/2024) mengungkapkan pihaknya akan melakukan penelusuran mengenai foto tersebut.

"Intinya bahwa informasi awal yang masuk terkait dugaan netralitas ASN yang terlihat dari foto beberapa camat dilokasi deklarasi akan kami tindak lanjuti dengan penelusuran," jelasnya.

Sementara Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Bone, Nur Alim mengungkapkan pihaknya sudah mengeluarkan imbauan mengenai netralitas ASN

“Kemarin kami sudah keluarkan imbauan terkait netralitas ASN, dan hari ini terdapat informasi awal dugaan pelanggaran netralitas ASN yang beredar di media sosial. Tim Bawaslu Bone akan melakukan penelusuran terkait informasi awal dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut,” tegasnya.