Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Terbaru Jenderal Purn Timur Pradopo, Dulu Bintang 2 ke Bintang 3 Cukup Sehari, Nasibnya Kini

Pengangkatan Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai Kapolri pada 2010 sempat menjadi perbincangan publik. 

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kapolri yang eksis di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 10 Januari 1956 tersebut kemudian diusulkan oleh SBY menjadi Kapolri menggantikan Bambang.

Kabar diusulkannya Timur menjadi Kapolri dikonfirmasi oleh Marzuki Alie yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua DPR.

Marzuki mengatakan, pengusulan Timur sebagai Kapolri tercantum dalam surat presiden yang diterima DPR pada 4 Oktober 2010 malam.

"Bahwa yang mengusulkan Pak Timur adalah surat Kapolri pada hari ini, 4 Oktober," ujar Marzuki dilansir dari Kompas.com, Senin (4/10/2010).

Nama Timur Pradopo tidak masuk bursa Kapolri

Diusulkannya Timur sebagai calon Kapolri pada saat itu sempat menjadi perbincangan publik karena namanya tidak disebut-sebut dalam bursa Kapolri dalam sebulan terakhir.

Sebelum nama Timur diajukan, sempat beredar kabar bahwa Komjen Pol Ito Sumardi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri digadang-gadang menjadi pilihan SBY sebagai calon Kapolri.

Saat membacakan surat keputusan presiden di ruang kerjanya, Marzuki mengaku tidak mengetahui mengapa SBY memilih Timur sebagai calon Kapolri.

Atas usulan itulah, Timur mendapat "tiket" untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebelum menduduki jabatan sebagai Tri Brata 1, sebutan Kapolri.

"Saya tidak tahu persis alasannya. Tetapi inilah yang disampaikan oleh Kapolri berdasarkan surat yang diterima DPR," imbuh Marzuki.

Rapat pleno yang digelar Komisi III pada Senin (11/10/2010) memutuskan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Timur sebagai Kapolri pada Kamis (14/10/2010).

"Hari Kamis dari pukul 9-17 akan dilakukan fit and proper test oleh Komisi III terhadap calon yang bersangkutan," kata Ketua Komisi III Benny Kabur Harman dilansir dari Kompas.com, Senin (11/10/2010).

 Setelah fit and proper test dilakukan, DPR secara aklamasi menyetujui Timur sebagai Kapolri menggantikan Bambang yang memasuki masa pensiun.

Semua fraksi di Komisi III DPR setuju supaya Timur diangkat menjadi Kapolri. Namun, beberapa fraksi memberikan catatan kepada Timur, salah satunya adalah PKS yang meminta kasus Gayus Tambunan dituntaskan.

 "Pak Timur dinamis tapi belum matang dan ideal. Setelah menjadi Kapolri nanti perlu dimatangkan. Kapolri harus menuntaskan kasus pajak Gayus Tambunan dan juga memberantas premanisme," ujar anggota Komisi III DPR dari PKS, Nasir Jamil dikutip dari laman DPR.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved