IDC 2024
Dewan Pers: Jumlah Wartawan Tersertifikasi Indonesia Sangat Minim, 28.963 Saja
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu merilis sebanyak 28.963 wartawan di Indonesia tersertifikasi.
Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Berapa jumlah wartawan tersertifikasi di Indonesia?
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu merilis sebanyak 28.963 wartawan di Indonesia tersertifikasi.
"18.867 sebagai wartawan muda, 5449 wartawan madya, dan sisanya wartawan utama," kata Ninik saat pembukaan Indonesia Digital Conference IDC 2024 28 Agustus 2024 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan Indonesia Digital Conference (IDC) 2024.
Minimnya jumlah wartawan yang lolos uji kompetensi ini jadi tantangan tersendiri di tengah kebutuhan masyarakat mendapatkan informasi berkualitas dari media. Demikian di antara sambutan Ketua Dewan Pers saat pembukan IDC 2024.
Gelaran IDC yang digelar selama dua hari, 28-29 Agustus 2024, mengangkat tema “Inovasi untuk Keberlanjutan”.
"Indonesia Digital Conference 2024 hadir di tengah kondisi media yang sedang tidak baik-baik saja. Disrupsi luar biasa dan kondisi politik yang penuh tantangan," kata Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika saat membuka IDC 2024 yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Dalam satu tahun terakhir, kata Wahyu, jumlah pengunjung ke website dan aplikasi media berbasis berita menurun drastis. Demikian juga tren pendapatan media.
Bahkan, tak sedikit perusahaan media yang mengurangi jumlah jurnalis untuk beradaptasi dengan proyeksi bisnis yang tidak menentu.
Kondisi ini tentu tidak datang tiba-tiba. Disrupsi digital yang terjadi 10-15 tahun terakhir mengubah secara mendasar industri pers di semua belahan dunia.
Distribusi berita kini berada di tangan perusahaan platform digital global seperti Google, Meta, X maupun Tiktok.
Laporan Reuters Institute for the Study of Journalism pada Januari 2024, menyebutkan jumlah pengunjung situs berita menurun drastis ketika traffic dari media sosial anjlok signifikan.
Menurut Wahyu, ada dua kunci bagi media dalam menghadapi kondisi ini. "Beradaptasi dengan teknologi yang berubah. Kemudian berinovasi, menciptakan value baru untuk jurnalisme," ujarnya.
Menghadapi tantangan ini, di IDC 2024, AMSI untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan Indonesia Digital Association (IDA).
AMSI sadar, tanpa kemampuan berinovasi mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi dan mengeksekusi solusi itu menjadi produk yang bisa diterima audiens perusahaan media tidak akan bisa menjamin keberlanjutannya.
Padahal, tanpa media yang sehat secara bisnis dan konten berkualitas, seluruh ekosistem informasi digital akan terancam.
Jelang Pemberlakuan UU Perlindungan Data Pribadi, Perusahaan Media Wajib Pahami ini |
![]() |
---|
AI Mengubah Wajah Jurnalisme, IDC 2024: Bukan Ancaman, Media Perlu Manfaatkan |
![]() |
---|
Belajar ke KG Media, Detik, IDN: Media Manfaatkan AI untuk Efisiensi Tanpa Gantikan Peran Jurnalis |
![]() |
---|
BRI Bagi Tips Cara Media Dapat Klien di Indonesia Digital Conference AMSI 2024 |
![]() |
---|
Ketua Dewan Pers: Tolong Belanja Iklan di Media Massa karena Akurat di Pemberitaan, Beda Influencer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.