Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Mahasiswa UMSi

Mahasiswa UMSi Sinjai Sulsel Boikot Kampus, Minta Prof Umar Congge Lengser dari Jabatan Rektor 

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) aksi boikot kampus, Selasa (27/8/2024). 

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com/muh ainun taqwa
Suasana kampus UMSi (27/8/2024). Mahasiswa memboikot kampus UMSi tuntut Prof Umar Congge lengser dari jabatannya. 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA— Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) aksi boikot kampus, Selasa (27/8/2024). 

Akibatnya, tidak ada kegiatan perkuliahan di Kampus UMSi yang terletak di Jl Teuku Umar, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. 

Aksi boikot kampus ini dilakukan buntut kekecewaan mahasiswa atas kebijakan Rektor UMSi, Prof Umar Congge.

Sebelum memboikot kampus, Aliansi Mahasiswa UMSi gelar aksi unjuk rasa, Senin (26/8/2024).

Adapun tuntutan utama mahasiswa adalah transparansi Pembayaran Dana Kemahasiswaan sebesar Rp200 ribu per orang. 

Selanjutnya pembayaran UKT melonjak setiap tahun, fasilitas kampus minim dan metode belajar mengajar dosen buruk.

Sayangnya, saat aksi demo Rektor UMSi, Prof Umar Congge tidak hadir mendengarkan tuntutan para mahasiswa.

Ia bealasan sedang berada di luar daerah.

Aliansi Mahasiswa UMSi aksi demonstrasi di Kampus UMSi Jl Teuku Umar, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Senin (26/8/2024)
Aliansi Mahasiswa UMSi aksi demonstrasi di Kampus UMSi Jl Teuku Umar, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Senin (26/8/2024) (Tribun-Timur.com)

“Boikot saja kampus ini sampai Rektor menemui kita,” teriak Jendral Lapangan Aksi, Erwin.

Irwin menilai kepemimpinan Prof Umar Congge terburuk sepanjang sejarah dalam kampus.

“Mahasiswa harus bergerak untuk menyampaikan kekecewaan,” katanya.

Erwin mengatakan, fasilitas kampus UMSi tidak memadai terutama dengan ruang belajar sangat minim.

Jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan ruangan.

Serta tak ada ruangan laboratorium untuk mahasiswa.

“Kampus lebih memilih membangun Guest House dan Klinik Kesehatan di luar kampus yang sama sekali tidak ada dampaknya bagi mahasiswa,” ujarnya.

Seharusnya, kata Erwin mahasiswa lebih di prioritaskan dalam hal kenyamanan belajar baik di sekitaran kampus maupun dalam ruangan.

“Mereka telah terang-terangan memperlihatkan kebobrokan mereka dalam mengurus kampus sehingga bisa disimpulkan bahwa kampus di ambil sebagai ladang bisnis, dan untuk memenuhi profit para elit kampus,” katanya.

Sementara dari pantauan (27/8/2024), tampak tidak ada aktivitas di Kampus UMSi.

Sejumlah spanduk bertuliskan “Lengserkan Rektor” tertempel di pagar Kampus UMSi.

Tak hanya spanduk, tulisan “Lengserkan Rektor” juga berada di dinding bangunan UMSi menggunakan pilox. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved