Profil Pramono Anung Calon Gubernur DKI Jakarta Usungan PDI Perjuangan
Profil Pramono Anung Wibowo bakal calon Gubernur DKI Jakarta usungan PDI Perjuangan, bukan Anies Baswedan
TRIBUN-TIMUR.COM -- Profil Pramono Anung Wibowo bakal calon Gubernur DKI Jakarta usungan PDI Perjuangan.
Kejutan datang sehari jelang jadwal pendaftaran calon Gubernur dan calon wakil gubernur di KPU.
Nama Pramono Anung mencuat sebagai calon Gubernur DKI Jakarta usungan PDI Perjuangan.
Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat bertamu ke PDI Perjuangan.
Anies Baswedan juga sempat menemui Rano Karno, kader PDI Perjuangan mantan Gubernur Banten.
Belakangan justru nama Pramono Anung yang mencuat sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta jagoan PDI Perjuangan.
Pramono Anung salah satu kader senior PDI Perjuangan.
Ia pernah dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal DPP PDIP periode 2005 sampai 2010.
Pramono Anung menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.
Dan pada tgl 22 Oktober 2019, dipilih kembali menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Duet Pramono Anung-Rano Karno Mencuat
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan batal mengusung duet Anies Baswedan dan Rano Karno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Seiring dengan itu, muncul isu PDIP akan mengusung Pramono Anung sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta, berpasangan dengan Rano Karno.
Hal tersebut diungkapkan Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey.
Ia menyebut partainya lebih memilih mengusung duet Pramono Anung-Rano Karno ketimbang Anies-Rano Karno.
"DKI Pramono-Rano," kata Olly kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Senin (26/8/2024).
Namun, ia tak menjelaskan alasan partainya batal mengusung Anies-Rano Karno.
Padahal hari ini Anies Baswedan sudah datang ke kantor DPP PDIP.
Namun saat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengumumkan nama calon kepala daerah yang akan diusung PDIP pada Pilkada 2024, tak ada nama Anies-Rano Karno.
Profil Pramono Anung
Dikutip dari Wikipedia, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. (lahir 11 Juni 1963) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.
Dan pada tgl 22 Oktober 2019, dipilih kembali menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Karier
Pramono Anung lahir di Kediri.
Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.
Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.[2][3]
Ialu posisi penting, misalnya direktur di PT. Tanito Harum (1988-1996) dan PT. Vietmindo Energitama (1979-1982), serta komisaris di PT. Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).[4]
Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDIP.
Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDIP.
Sebagai Sekjen PDIP, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah.
Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009.
Pada era kepemimpinan SBY ia terpilih menjadi wakil ketua DPR RI untuk periode 2009 - 2014.
Keluarga
Pramono Anung terlahir dari pasangan R. Kasbe Prajitna dan Sumarni. Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara. Ia menikah dengan Endang Nugrahani, S.E., Ak.[5]dan dikaruniai dua anak, yaitu: Hanindhito Himawan Pramana yang lahir pada 31 Juli 1992 dan Hanifa Fadhila Pramono yang lahir pada 5 Februari 1998.
Riwayat pendidikan
Sekolah Dasar (SD) Pawyatan Daha Kediri.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pawyatan Daha - Kediri (1976-1979).
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kediri (1979-1982).
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung (1982-1988).
Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990-1992).
Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung (2010-2013).
Karier swasta
Direktur PT. Tanito Harum, Jakarta, 1988-1996.
Direktur PT. Vietmindo Energitama, Vietnam, 1988-1996.
Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta, 1996-1999.
Komisaris PT. Mandira (Mandiri Hana Persada), Jakarta, 1996-1999.
Komisaris PT. Yudhistira Hana Perkasa, Jakarta, 1996-1999.
Pengalaman organisasi
Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, Bandung, 1985-1986.
Ketua Forum Komunikasi Himpunan Jurusan Dewan Mahasiswa ITB, 1986-1987.
Ketua Perhapi, Jakarta, 1998-2000.
Anggota DPP PDIP, Jakarta, 1998-2000.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Jakarta, 2000-2005.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Jakarta, 2005-2010.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Dikabarkan Batal Usung Anies-Rano Karno, Duet Pramono Anung-Rano Karno Mencuat
Daftar 4 Gubernur Kinerja Buruk Versi Generasi Muda, 2 Orang Dekat Jokowi |
![]() |
---|
Daftar 5 Gubernur Terbaik di Indonesia, Sulsel Termasuk? |
![]() |
---|
Cerita Hasto Kristiyanto Kembali Jadi Sekjen PDI Perjuangan Ikuti Jejak Politisi Sulsel Idrus Marham |
![]() |
---|
Surya Paloh Undang Chairul Tanjung Rakernas Nasdem di Makassar |
![]() |
---|
Prabowo Beri Amnesti Hasto, KPK Tetap Buru Harun Masiku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.