Kisah Yuliana Sarjana IAIN Rela Jadi Pemulung Demi Lunasi Utang Kuliah, Netizen Puji Kerja Kerasnya
Yuliana rela menjadi tukang rongsokan atau pemulung meski sudah sarjana demi melunasi utang biaya pendidikannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Yuliana (23) kini viral di media sosial.
Yuliana merupakan lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Nama Yuliana viral bukan karena prestasinya di kampus.
Melainkan Yuliana rela menjadi tukang rongsokan atau pemulung meski sudah sarjana.
Yuliana rela menjadi pemulung demi melunasi utang biaya pendidikannya.
Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Pemulung di Makassar Ternyata Baru Keluar dari Tempat Dugem, Kini Bernasib Apes
Kisah Yuliana ini dibagikan di kanal YouTube Rahmat Channel.
Sama seperti tukang rongsokan lainnya, Yuliana, juga membawa karung mencari botol bekas.
"Sekarang mau mencari botol bekas, biasa anak-anak kecil suka jajan botolnya dibuang," ujarnya.
Selain menjadi pemulung, Yuliana juga sekali-kali menjadi tukang ojek.
Ia mengaku tak memiliki sepeda motor, namun terkadang ia diminta untuk mengantarkan tetangganya ke pasar.
"Ngojek mengantarkan tetangga ke pasar, di sini jauh ke perkotaan tetangga minta antar ke pasar," ujar Yuliana.
"Tapi pakai motor dia, kan saya enggak punya motor ngojek tapi motornya punya dia sendiri, nah saya suka dikasih upah," ungkapnya.
Yuli yang baru saja wisuda ini berharap dirinya segera mendapat pekerjaan.
"Saya belum ada panggilan dari tempat yang saya simpan lamaran dan saya juga menyebarkan surat lamaran untuk mencari pekerjaan," kataanya.
Yuli tak malu ataupun merasa gengsi harus menjalani profesi sebagai tukang rongsokan dan ojek.
Ia berharap bisa meringankan beban orangtuanya.
Sementara Rahmat salut dengan perjuangan orangtua Yuli yang rela melakukan apa saja untuk membiaya pendidikan anaknya.
"Saya salut sama orangtua Yuli walaupun tidak memiliki biaya banting tulang ke sana kemari untuk mendapatkan uang buat biaya kuliah Yuli," tutur Rahmat, melansir dari TribunTrends.
Kisah Yuli ini mengundang berbagai macam komentar dari netizen.
Tak sedikit netizen memuji kerja keras Yuli dan menyemangatinya agar sukses di masa depan.
Kisah Lainnya
Kisah viral lainnya, sekelompok pria lulusan S2 jualan sosis di pinggir jalan.
Mereka diketahui sama-sama berasal dari Universitas Sun Yat-sen jurusan filosofi.
Meski pekerjaannya tidak menghasilkan banyak uang, mereka menyebut gaji tinggi tidak menjamin kebahagiaan.
Sembilan pria tersebut kompak membuat usaha sembari ingin bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan para pelanggan.
"Silakan membeli sosis enak dan bertukar pikiran dalam hal akademis filosofis dengan kami," tulis mereka di depan kedainya.
Adapun pencetus bisnis tersebut adalah Ziheng, dia merupakan mahasiswa lulusan PhD.
Dari Yangtse Evening Post, Ziheng mengaku jika aksinya dan beberapa temannya itu digunakan sebagai wadah berdiskusi.
"Kami semua terlibat dalam riset filosofis dan berharap sosis bisa digunakan sebagai medium untuk bertukar pikiran dengan pelanggan dan berteman baik dengan mereka," katanya.
Selama menyiapkan sosis, mereka sering kali menjawab pertanyaan pelanggan tentang isu sosial, teori, atau sekadar pengalaman pribadi.
Mereka mengaku merasa senang karena dapat bertemu dengan banyak orang.
"Bagi mahasiswa yang biasanya kuliah di kampus, berjualan sosis di pinggir jalan memungkinkan kami bertemu berbagai macam orang, menjadi cara unik untuk berhubungan dengan masyarakat," ujar Ziheng.
Setiap malam mereka menghasilkan rata-rata Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Dengan gelar PhD, mereka tentu bisa memilih pekerjaan yang lebih prestis dan menghasilkan.
Tapi meski tidak mendulang banyak keuntungan, mereka bertekad untuk meneruskan jualan sosis karena membawa kebahagiaan.
"Gaji tinggi tidak selalu membawa kebahagiaan. Orang muda harus punya minat. Bahkan hal-hal kecil bisa membawa kesenangan," kata mereka.
Aksi sekumpulan pria berjualan sosis itu dengan cepat viral di media sosial.
Namun sayangnya, ada saja yang mengkritik aksi sembilan pria berprestasi tersebut.
"Ini buang-buang sumber edukasi. Mereka seharusnya menggunakan waktu untuk kontribusi yang lebih berarti," kata salah satu warganet.
Meski begitu, ada juga warganet yang memuji sembilan mahasiswa tersebut.
"Mereka seharusnya dapat pujan karena mau berbagi dengan rendah hati," timpal warganet lain.
RS Bhayangkara Makassar Minta Maaf soal Foto Visum Selebgram NR Bocor |
![]() |
---|
Pemkab Luwu Timur Siapkan Dapur Umum untuk Korban Kebakaran Sorowako |
![]() |
---|
Sosok WNA Cina Masuk Islam Demi Nikahi Perempuan Wajo Sulsel |
![]() |
---|
Sapi Berkepala Dua Lahir di Sinjai Sulsel, Mati 30 Menit Usai Dilahirkan |
![]() |
---|
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar Kukuhkan 50 Sarjana Akuntansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.