Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Golkar Minta Jokowi Ketum

Ketua DPD I Golkar Sulsel Terang-terangan Pilih Bahlil Jadi Pemimpin saat Jokowi Diminta Jadi Ketum

Taufan Pawe menegaskan, ketua partai berlambang pohon beringin rindang di 24 kabupaten/kota solid mendukung Bahlil Lahadalia.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe saat ditemui di Tanamera Coffee Pettarani, Makassar, Rabu (26/6/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) terang-terangan dukung penuh Bahlil Lahadalia saat nama Jokowi muncul.

Taufan Pawe ingin Bahlil menjadi calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

Padahal, dukungan terhadap Presiden Jokowi juga muncul dari politisi senior Golkar.

Taufan Pawe menegaskan, ketua partai berlambang pohon beringin rindang di 24 kabupaten/kota solid mendukung Bahlil Lahadalia.

Hal tersebut disampaikan menantu TP sekaligus Jubir Partai Golkar Sulsel, Zulham Arief kepada wartawan, Senin (19/8/2024).

Namun belakangan beredar surat dari sejumlah politisi senior Partai Golkar ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Surat yang dibubuhi tandatangan itu berisi permintaan kesediaan Jokowi untuk mengisi kekosongan kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Kini kursi Ketum Golkar kosong pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto.

Surat permintaan Jokowi jadi Ketum Golkar itu kini sedang beredar di Sulswesi Selatan.

Sejumlah grup WhatsApp membagikannya.

Surat bertarikh Rabu, 14 Agustus 2024 itu ditandatangani beberapa politisi senior Partai Golkar.

Mereka yang tandatangan di antaranya Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisjam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi dan Riswan Tony.

“Kami memohon keikhlasan dan kesediaan yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk kiranya berkenan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar masa bakti 2024-2029 yang akan ditetapkan dan disahkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2024,” tulis surat tersebut, dikutip Senin, (19/8/2024).

Dukungan elite Golkar beredar sesaat Taufan Pawe menyampaikan dukungannya ke Bahlil.

Menurutnya, dukungan itu telah disampaikan kepada Bahlil Lahadalia usai bertemu di pelataran Hutan Kota GBK, Jl Jenderal Sudirman, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024) malam.

"Semalam ketua 24 kabupaten/kota berkumpul dan bersilaturahmi mendengarkan sambutan Caketum Bahlil Lahadalia bertempat di Plataran Hutan Kota GBK," kata Zulham Arief.

Sekretaris AMPG Sulsel ini melanjutkan, pertemuan itu menghasilkan kesimpulan, dukungan penuh dari Golkar Sulsel dan 24 kabupaten/kota di Sulsel untuk Bahlil Lahadalia.

"Ketua Golkar Sulsel, Bapak TP bersama Ketua Golkar 24 kabupaten/kota solid mendukung Bahlil," tegasnya.

"Pak Ketua dan kader berkomitmen memenangkan Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar," tambahnya.

Dia juga menyatakan bahwa Golkar Sulsel dan 24 kabupaten/kota telah menyerahkan surat pernyataan dukungan penuh ke Bahlil Lahadalia

"Insyaallah pada Munas Golkar mendatang, kami akan memastikan Golkar Sulsel solid dalam mendukung kemenangan Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar," tandasnya.

Politisi Asal Pinrang Sulsel Sebut Bahlil Lahadalia Bersyarat Jadi Ketum Partai Golkar

Politikus senior Partai Golkar Idrus Marham mengungkap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memenuhi syarat sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, pengganti Airlangga Hartarto.

Guna mendukung persyaratan sebagai Ketua Umum Golkar, Idrus menunjukkan surat keputusan (SK) kepengurusan Bahlil sebagai bagian dari anggota Partai Golkar.

Dimana, pada saat kepemimpinan Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai Bendahara DPD Golkar Papua.

Sehingga Bahlil memenuhi syarat bahwa sebagai calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau pengurus DPD 1 Golkar.

"Bahlil pada saat saya jadi Sekjen dan ketua umumnya ya Aburizal Bakrie itu menjabat sebagai, pernah kita SK-an sebagai bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua," kata Idrus saat konferensi pers di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Idrus pun membantah anggapan bahwa Bahlil tidak memenuhi syarat sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Ya saudara Bahlil adalah memenuhi syarat ya secara organisatoris seperti itu, bahkan kalau kita ingin bandingkan dengan kader-kader yang ada justru ya saudara Bahlil ini adalah merupakan kader plus," ungkap politisi asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini.

Mantan Menteri Sosial ini pun juga menyebut, Bahlil punya pengalaman memimpin Golkar karena memahami kepengurusan dari tingkat daerah.

Bahkan, Bahlil disebut merupakan kader yang besar dari bawah.

"Kemudian yang kedua adalah bahwa dia tampil sebagai seorang kader Golkar yang bisa berkiprah di mana-mana menjadi entrepreneurship, menjadi pengusaha menjadi ketua umum HIPMI dan lain-lain sebagainya, kemudian aktif pernah menjadi pimpinan HMI kemudian ketua pemuda masjid ini kan kader plus, ah coba tanya kader-kader yang lain pernah nggak melalui proses itu," ujar Idrus.

Bahlil juga menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas usaha sendiri, bukan karena usulan partai.

"Kan banyak artinya ada modal-modal sosial di samping hanya sekedar di Golkar dan sekarang menjadi menteri investasi dan memang ketika menjadi menteri investasi karena profesional bukan karena, memang karena Golkar," terang Ketua Dewan Pembina Bappilu Golkar ini.

Adapun, rapat pleno Partai Golkar dijadwalkan sekira pukul 19.00 WIB di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat

Rapat pleno akan membacakan surat pengunduran diri Airlangga sekaligus penunjukan Plt Ketua Umum.

Selain itu, rapat pleno juga menentukan jadwal rapat pimpinan nasional (Rapimnas) serta musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk menentukan Ketua Umum yang baru, pengganti Airlangga. 

Klaim 34 DPD Setuju 

Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar Idrus Marham mengatakan saat ini telah ada 34 jajaran DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi yang mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Dukungan itu muncul di tengah proses mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Idrus meyakini pengurus di empat DPD Partai Golkar tingkat provinsi lainnya juga akan menyusul memberikan dukungan

Ia mengatakan, pengurus dari 34 DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi tersebut telah menyatakan dukungannya diantaranya melalui surat.

Surat tersebut, kata dia, tidak disampaikan melaluinya karena dirinya hanya menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar.

Namun, ia memastikan dukungan tersebut karena telah berkomunikasi dengan setidaknya pengurus di 30 DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi.

"Yang rilis kalau nggak salah sudah 34. Yang lain itu menyusul hanya masalah teknis. Dukungannya mencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga," kata Idrus di Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2024).

Idrus menyatakan tidak melobi mereka, namun menyampaikannya secara langsung.

Ia mengatakan ada sejumlah alasan yang mendasari dukungan mereka kepada Bahlil.

"Pertama adalah selama ini kan sudah dilihat kiprahnya Bahlil. Kemudian yang kedua kehadirannya jelas. Ketiga, prestasinya jelas. Keempat, komunikasinya jelas. Kelima, itu tadi, lahir dalam sebuah proses sehingga dia sepatu miring (rajin melakukan kerja-kerja politik ke bawah)," kata dia

"Kemudian dengan posisi yang ada itu bisa menjadi perekat. Bangsa ini memerlukan pemimpin yang perekat. Apalagi di Golkar kan kumpul semua," sambung dia.

Idrus juga mengatakan secara organisasi, Bahlil memenuhi syarat untuk menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Ia mengatakan, salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar adalah pernah menjadi pengurus DPP selama satu periode dan atau organisasi pendiri dan juga pengurus satu tingkat di bawahnya yaitu DPD 1 (tingkat provinsi) Partai Golkar.

Idrus pun sempat menunjukkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatanganinya saat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar terkait dengan kepengurusan Bahlil sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua.

"Bahlil itu pada saat saya jadi Sekjen dan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie itu pernah menjabat, kita SK-kan sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua. Ini jadi memenuhi syarat, jadi kalau ada goreng-goreng seperti ini ini mungkin tidak tahu yang kita maafin," kata dia.

"Makanya kita akan beritahu makanya saya terpanggil untuk menjelaskan ya Saudara Bahlil memenuhi syarat ya secara organisatoris seperti itu," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya Bahlil mengaku tidak tahu menahu dengan kondisi yang terjadi pada partai Golkar pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.

Bahlil mengatakan ia bukan merupakan pengurus DPP Golkar.

"Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," kata Bahlil di IKN, Kalimantan Timur pada Senin, (12/8/2024).

Bahlil mengaku hubungannya dengan Airlangga baik dan bersahabat. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved