Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PON 2024

Muaythai Sulsel Target 2 Medali Emas di PON Aceh-Sumut

Di PON Aceh-Sumut, Muaythai Sulsel mengirim enam atlet untuk turun di enam kelas berbeda, terdiri tiga atlet putra dan tiga atlet putri.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Muaythai Sulsel
Atlet Muaythai Sulsel yang akan turun di PON Aceh-Sumut target raihan dua medali emas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cabang Olahraga (Cabor) Muaythai Sulawesi Selatan (Sulsel) target membawa pulang dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Muaythai Sulsel ingin melebihi prestasi diraih pada PON XX Papua 2021 lalu.

Kala itu, berhasil bawa pulang satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu.

Di PON Aceh-Sumut, Muaythai Sulsel mengirim enam atlet untuk turun di enam kelas berbeda, terdiri tiga atlet putra dan tiga atlet putri.

Atlet putra yakni, Abd Qadir Jailani (kelas 48 kilogram), M Ryan Andika (kelas 60 kilogram) dan Nur Latief (kelas 65 kilogram)

Sedangkan atlet putri yaitu, Riski Amanda (kelas 43 kilogram), Nur Afni (kelas 51 kilogram) dan St Maudy Mardani (60 kilogram).

Ketua Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (Pengprov MI) Sulsel, Nurahmi mengatakan, persiapan ke PON telah dilakukan sejak Januari lalu.

Latihan sampai sekarang terus digeber demi memberikan hasil maksimal untuk Sulsel di PON. 

Baca juga: Pertandingan Tinju dan Muaythai Digelar di Popsa, Ada Petarung Anak dan Perempuan

Fokusnya ke teknik.

"InsyaAllah bisa dapat dua medali emas. Mudah-mudahan. Kita juga butuh dukungan pemerintah untuk motivasi atlet di PON Aceh-Sumut," katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (15/8/2024).

Namun, dalam persiapannya peralatan pertandingan untuk atlet Muaythai Sulsel alami pemangkasan.

Ia pun menyerahkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel untuk menyikapi.

"Itu tidak boleh. Semoga bisa diselesaikan dengan baik-baik," harapnya.

Nurahmi membeberkan, pemangkasan peralatan bukan dialami Muaythai saja, tapi juga Cabor lain.

"Bukan cuma Muaythai. Kita harap diselesaikan dengan baik karena akan membawa nama Sulsel," tuturnya.

Uang Peralatan Kriket Dipangkas

Cabor Kriket Sulsel akhirnya menerima uang untuk pembelian peralatan pertandingan.

Pelatih Kriket Sulsel, Hasan Idrus menyebut, uang peralatan pertandingan Rp100 juta.

Nominalnya alami pemangkasan dari awalnya Rp120 juta.

"Rp100 juta dikasi sesuai kwitansi dan stempel. Rencananya sebelumnya Rp120 juta, tapi dipangkas," ujarnya.

Uang tersebut langsung digunakan untuk panjar beli peralatan. Seperti beck, helm, pelindung kaki, golf, kaos tangan, tas flyer dan bola.

Perlengkapan pertandingan tersebut di pesan di Malaysia. Diperkirakan tiba di Makassar pada akhir Agustus mendatang.

"Saya dijanji 27 Agustus ada di Makassar (peralatan pertandingan)," ucapnya.

Layar Tak Diberi Uang Pengiriman Peralatan

Cabang olahraga (Cabor) Layar Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan tak adanya anggaran pengiriman peralatan pertandingan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh- Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel tak menganggarkan pengiriman peralatan Cabor Layar.

Alasannya, keterbatasan angggaran.

Baca juga: Sosok dan Profil Atlet Renang Sulsel Aril Hidayatullah, Dari Hobi Kini Incar Medali PON

Terpaksa, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Layar Indonesia (Porlasi) Sulsel yang menanggung pengiriman peralatan dari Jakarta ke Aceh.

Biaya pengirimannya tak murah, capai Rp30 juta. Untuk pulang-pergi total memakan Rp60 juta.

Hal ini diungkapkan oleh Pelatih Layar Sulsel, Ismail Abdul Rahmat saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/8/2024).

"Biaya pengiriman peralatan Rp60 juta dibebankan ke Cabor. Alasannya, KONI tidak ada anggaran," keluhnya.

Ismail pun menawarkan solusi kepada KONI Sulsel

Pihaknya akan menanggung pengiriman peralatan ke Aceh.

Namun untuk pengiriman peralatan pulang ke Makassar, KONI Sulsel yang tanggung.

"Jadi saya sampaikan ke KONI, minimal pengiriman pulang saja ditanggung. Untuk berangkat biar kami yang tanggung, karena yang penting Cabor Layar ini bertanding," katanya.

Namun, saat komunikasi dengan pihak KONI Sulsel, Ismail mengungkapkan, KONI juga tak mampu membiayai pengiriman peralatan pulang.

Sehingga, ia menyampaikan ke KONI Sulsel akan meninggalkan peralatan pertandingan di Aceh.

Salah satu pengurus KONI Sulsel pun mensilakan untuk meninggalkan peralatan.

Jawaban tersebut membuat Ismail tersulut naik pitam.

 Lantaran pihaknya ke PON untuk mengharumkan nama Sulsel.

"Kita harumkan nama Sulsel, tapi ucapan seperti itu kita dapatkan," ucapnya dengan nada kesal.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved