Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reshuffle Kabinet

Jawaban Tegas PDIP saat Yasonna Laoly Bakal Dicopot Jokowi, Bahas Tekanan dan Dendam

Hasto mengakui, dalam konsep tata pemerintahan seorang presiden berhak untuk mencopot pembantunya.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Jawaban tegas PDIP saat kabar pencopotan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sedang berembus. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jawaban tegas PDIP saat kabar pencopotan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sedang berembus.

Nama Yasonna Laoly kader PDIP kini masuk dalam daftar calon menteri yang akan dicopot.

Jawaban PDIP soal pencopotan Yasonna disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

PDIP dengan tegas mempermasalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle atau kocok ulang kabinet.

Hasto mengakui, dalam konsep tata pemerintahan seorang presiden berhak untuk mencopot pembantunya.

"Kita menghormati hak prerogatif dari presiden itu. Sejak awal kita kan enggak pernah neko-neko," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Hasto menyebut, pengurus PDIP tak pernah meminta seluruh jatah menteri ketika mengantarkan Jokowi menjadi presiden.

"Kami bisa bekerja sama dengan partai politik. Kami enggak pernah melakukan tekanan-tekanan. Tidak pernah ada dendam terhadap masa lalu," ujar Hasto.

Hasto menuturkan, terpenting adalah merealisasikan janji-janji kampanye kepada masyarakat.

"Wujudkan janji-janji kampanye. Ketika rakyat tidak memberikan kepercayaan ya kita perbaiki diri," ucapnya.

Jelang masa jabatannya berakhir, berhembus kabar Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet. Di antaranya dengan mencopot Yasonna laoly dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).

Yasonna akan digantikan politikus Partai Gerindra sekaligus mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Supratman Andi Agtas.

Namun, kabar tersebut dibantah Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana. 

Menurutnya, Jokowi tak akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada satu atau dua hari ke depan.

"Tidak ada rencana atau tidak ada agenda reshuffle kabinet pada tanggal  14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar," kata Ari saat dikonfirmasi, Rabu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved