Ingat Joni Pemanjat Tiang Bendera di NTT 2018 Lalu? Dulu Dijanjai Jokowi Masuk TNI, Nasibnya Kini
Kala itu, aksi heroik Joni memanjat tiang untuk membetulkan bendera agar bisa berkibar di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyita perhatian.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Yohanes Game Marchal Lau alias Joni sosok murid yang pernah Presiden Jokowi masuk TNI?
Joni pernah bikin heboh pada 2018 lalu.
Kala itu, aksi heroik Joni memanjat tiang untuk membetulkan bendera agar bisa berkibar di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyita perhatian.
Padahal usia Joni kala itu masih 13 tahun.
Joni sudah berusaha masuk TNI, namun upayanya gagal.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal nasib Joni yang gagal masuk TNI.
Aksi Joni tersebut mendapat pujian bahkan sampai diundang ke Istana.
Saat itu Presiden menanyakan cita-cita Joni di Istana, yang kemudian dijawab Joni ingin menjadi tentara.
Presiden kemudian menjanjikan Joni masuk TNI.
Menurut Presiden mengenai gagalnya Joni masuk TNI serahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subianto. Pasalnya kata Jokowi seleksi masuk TNI memiliki aturan.
"Ya semua ada aturannya lah. Serahkan ke Panglima," kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu, (14/8/2024).
Awalnya Jokowi lupa mengenai siapa Joni pemanjat tiang bendera yang dimaksud. Namun setelah dijelaskan Jokowi mengingatnya.
"Joni tu siapa? Bendera dipanjat maksudnya?," tanya Jokowi.
Sebelumnya Joni, bocah yang viral pada tahun 2018 karena memanjat tiang bendera, mengaku tak lolos tes masuk TNI Angkatan Darat (AD).
Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengundangnya ke Istana Negara dan menjanjikan diterima sebagai anggota TNI.
Tidak lolosnya Joni lantaran tinggi badan tidak memenuhi syarat sebagai prajurit TNI daerah tertinggal.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD), Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, mengatakan tinggi badan Joni hanya 155,8 cm atau di bawah syarat minimal untuk mendaftar TNI.

"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," ucapnya, Senin (5/8/2024).
Kini, setelah video pengakuan tak lulus tes TNI AD viral, Joni kembali dipanggil untuk mengikuti tes.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana, Kolonel Infantri Agung Udayana, menyatakan telah menghubungi Mabes TNI AD agar memberi Joni kesempatan untuk tes lagi.
Menurutnya, Joni sempat mendapat penghargaan dari Panglima TNI serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atas aksi heroiknya tahun 2018.
Joni dipanggil Jokowi
Setelah videonya viral, Presiden Jokowi kemudian memanggil Joni ke Istana.
Kini Joni telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Atambua
Ia pun membulatkan tekadnya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Joni mendaftar di jalur Bintara TNI.
Namun keinginannya menjadi anggota TNI harus kandas di tengah jalan.
Setelah gagal menjadi anggota TNI, Joni kemudian menagih janji ke Presiden Jokowi.
Kala itu, Jokowi berjanji bakal mempermudah Joni saat dia membulatkan tekad jadi abdi negara.
"Pengen jadi tentara? Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima, langsung diterima kamu, sudah ya," kata Jokowi ketika itu.
Melalui video singkat, bocah yang sempat viral itu pun menagih janji Presiden.
Dalam video yang beredar. Joni bercerita jika dirinya gagal meski baru satu kali menempuh proses seleksi.
Dia dinyatakan gagal dan diminta untuk mencoba peruntungan di tahun depan.
Kegagalannya pun membuat Joni kecewa.
"Tahun 2024 saya mengikuti tes (TNI), saya gagal," ujar Joni dikutip TribunTrends, Selasa, (6/8/2024).
"Saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal," jelasnya lagi.
Secara terang-terangan, Joni meminta bantuan hingga menyebut jajaran petinggi TNI, Panglima TNI, hingga Presiden Jokowi.
"Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya.
Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," terangnya.
Tinggi Badan Jadi Penyebab
Joni diketahui bertolak Kota Kupang demi mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024.
Namun usai dilakukan pemeriksaan awal, Joni dinyatakan tidak lulus dan diminta untuk kembali mempersiapkan diri tahun depan.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi di lain kesempatan.
Joni bertekad untuk tetap berjuang. Dia menyatakan ingin giat belajar dan berolahraga agar pada seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun depan
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap Joni.
Joni mengaku sedih dan merasa kecewa saat diumumkan bahwa dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
"Mama bersama saudara merasa sedih juga karena saya gagal.
Sampai saat ini saya juga merasa sangat sedih dan kecewa.
Saya akan tetap berjuang supaya mama dan keluarga bangga," tandasnya. (*)
Mengapa Jokowi Minta Polda Metro Jaya Tunda Pemeriksaan Saksi Ijazah Palsu? |
![]() |
---|
Pernyataan Tegas TNI AL dan DPR RI Soal Nasib Satria Eks Marinir Tentara Bayaran Rusia |
![]() |
---|
TNI Kopda Bazarah Tak Terima Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Tembak 3 Polisi Saat Judi Sabung Ayam |
![]() |
---|
Nasib Satria Eks Marinir TNI AL Bangga Jadi Tentara Rusia, Kini Mengemis Mau Pulang |
![]() |
---|
TNI Ini Dituntut Hukuman Mati Perkara Tembak 3 Polisi di Lokasi Judi Sabung Ayam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.