Minim Anggaran, Atlet Layar Sulsel Hanya Diberi Uang Makan Rp50 Ribu per Hari dari KONI
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel tak menganggarkan pengiriman peralatan Cabor Layar.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cabang olahraga (Cabor) Layar Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan tak adanya anggaran pengiriman peralatan pertandingan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh- Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel tak menganggarkan pengiriman peralatan Cabor Layar.
Alasannya, keterbatasan angggaran.
Terpaksa, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Layar Indonesia (Porlasi) Sulsel yang menanggung pengiriman peralatan dari Jakarta ke Aceh.
Biaya pengirimannya tak murah, capai Rp30 juta. Untuk pulang-pergi total memakan Rp60 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Pelatih Layar Sulsel, Ismail Abdul Rahmat saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/8/2024).
Biaya pengiriman peralatan Rp60 juta dibebankan ke Cabor. Alasannya, KONI tidak ada anggaran," keluhnya.
Ismail pun menawarkan solusi kepada KONI Sulsel.
Pihaknya akan menanggung pengiriman peralatan ke Aceh.
Namun, untuk pengiriman peralatan pulang ke Makassar, KONI Sulsel yang tanggung.
"Jadi saya sampaikan ke KONI, minimal pengiriman pulang saja ditanggung. Untuk berangkat biar kami yang tanggung, karena yang penting Cabor Layar ini bertanding," katanya.
Namun, saat komunikasi dengan pihak KONI Sulsel, Ismail mengungkapkan, KONI juga tak mampu membiayai pengiriman peralatan pulang.
Sehingga, ia menyampaikan ke KONI Sulsel akan meninggalkan peralatan pertandingan di Aceh.
Salah satu pengurus KONI Sulsel pun mensilakan untuk meninggalkan peralatan.
Jawaban tersebut membuat Ismail tersulut naik pitam.
Lantaran pihaknya ke PON untuk mengharumkan nama Sulsel.
Kita harumkan nama Sulsel, tapi ucapan seperti itu kita dapatkan," ucapnya dengan nada kesal.
Ismail menyebut, Cabor Layar Sulsel di Pra PON lalu meraih tiga medali.
Rinciannya, dua medali emas dan satu medali perak.
Prestasi ini berusaha dipertahankan di PON.
Cabor Layar Sulsel turun di enam nomor di event olahraga terbesar di Indonesia itu.
Sebanyak sembilan atlet disiapkan dibantu dua mekanik serta dua pelatih.
"Target InsyaAllah pertahankan medali di PON," tegasnya.
Demi meraih prestasi tersebut, Ismail mengatakan, atlet Layar akan training camp (TC) di Aceh.
Sebab , butuh pengenalan medan. Apalagi, peralatan yang dikirim sejak 7 Agustus lalu telah tiba hari ini di Aceh.
"Jadi kita minta TC langsung," katanya.
Namun, ia mengeluhkan anggaran makan TC diberikan.
Pasalnya, nominalnya cuma Rp50 ribu per atlet untuk makan tiga kali sehari.
"Mau makan apa atlet begitu. Atlet Sulsel hanya dapat uang makan Rp50 ribu, biar nasi padang tidak cukup," ujarnya.
Meski begitu, mau tidak mau Ismail terpaksa menerima uang makan Rp50 ribu tersebut untuk 20 hari.
Lantaran TC di luar dan peralatan sudah ada di Aceh.
Pihaknya pun harus menambah biaya makan untuk para atlet.
Ia ditawari oleh penduduk setempat untuk makan standar atlet Rp110 ribu tiga kali makan.
Artinya, ia harus menambah Rp60 ribu. Jumlah Rp110 ribu itu paling murah.
"Ini anggaran dari KONI Rp50 ribu saya mau kasi makan apa atletku. Ini mau bertanding bawa nama Sulsel," ketus Ismail.
Ismail sangat menyayangkan kurangnya perhatian KONI Sulsel.
Ia menilai KONI Sulsel tak pikiran prestasi, yang penting ikut saja di PON.
"Saya lihat KONI tidak berpikir prestasi, yang penting ikut serta saja. Dia pikir mau ikut PON atau tidak terserah Cabor," pungkasnya. (*)
Gedung DPRD Sulsel Dibangun Ulang Usai Terbakar, Anggaran Capai Rp99 Miliar |
![]() |
---|
KONI Bone Siapkan 9.000 Penginapan untuk Atlet Porprov, Rumah Warga Jadi Alternatif |
![]() |
---|
Bone Target Peringkat 2 di Porprov 2026, Akui Belum Bisa Saingi Makassar |
![]() |
---|
Sosok Hardiansyah Muliang Target Medali Emas di SEA Games Thailand 2025 |
![]() |
---|
DPRD Sulsel Rapat 12,5 Jam hingga Tengah Malam Demi Bahas Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.