Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

MRR Membaca Peluang Kotak Kosong Pasca Paket Danny-Azhar Mengemuka

Walikota Makassar Ramdhan Pomanto akhirnya bisa meneruskan asa bertarung di Pilgub Sulsel setelah mendapat rekomendasi dari PKB. 

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun timur
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad mendapatkan rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melawan mantan gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman-mantan wakil wali kota Makassar Fatmawati Rusdi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hitung mundur pendaftaran Calon Gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Selatan pada Pilgub Sulsel 2024 tersisa 25 hari lalu.

Tanggal 29 Agustus adalah hari terakhir pendaftaran pasangan calon.

Segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam sisa waktu jelang pendaftaran di KPU.

Dukungan resmi partai di pilkada serentak harus dibuktikan dengan formulir resmi KPU (B1/KWK). Formulir lampiran ini wajib disetorkan pasangan calon saat pendaftaran resmi di KPU, 27-29 Agustus 2024.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto akhirnya bisa meneruskan asa bertarung di Pilgub Sulsel setelah mendapat rekomendasi dari PKB. 

Ia akhirnya mengamankan total 23 kursi, diantaranya PDIP (6 kursi), PPP (8 kursi), Hanura (1 kursi) dan terbaru PKB (8 kursi).

Sementara partai lainnya diprediksi akan merapat ke pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.

Meskipun Partai Golkar dan PKS masih belum terang benderang. 

Padahal, sesungguhnya dua parpol ini mampu mengusung satu pasangan calon lagi jika berkoalisi.

Aktivis politik, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menilai, dua puluhan hari kedepan akan jadi pembuktian.

Juru bicara Timnas AMIN Muh Ramli Rahim saat mengungkap penyebab kekalahan Anies Baswedan di Ngobrol Politik Tribun Timur, Senin (22/4/2024).
Juru bicara Timnas AMIN Muh Ramli Rahim saat mengungkap penyebab kekalahan Anies Baswedan di Ngobrol Politik Tribun Timur, Senin (22/4/2024). (TRIBUN-TIMUR.COM)

Sejauh mana daya tarik kandidat dan sebesar apa daya dorong parpol sehingga terbentuk konfigurasi kandidat.

Apakah tiga pasang, dua pasang atau justru hanya satu pasang yang berhadapan dengan kotak kosong.

"Artinya, bukan hanya kandidat yang belum memiliki rekomendasi yang perlu meningkatkan daya tarik, tapi mereka yang sudah punya rekomendasi pun masih harus meningkatkan daya tariknya dan memastikan daya dorong parpol pengusung tidak kendur," ujar MRR dalam rilis ke Tribun, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Menurut mantan Juru Bicara Anies Baswedan di Pilpres 2024 ini, koalisi pengusung Ramdhan Pomanto sangat rapuh, jika salah satu dari PPP, PDI dan PKB ini tertarik pada kandidat lain, maka pencalonan terancam batal. 

Terlebih dalam politik, tak ada kawan abadi karena yang abadi hanya kepentingan, bahkan masih terbuka ruang bagi mereka yang kartunya sudah mati untuk hidup kembali.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved