Olimpiade Paris 2024
Gara-gara Taufik Hidayat Kini Gregoria Jadi Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Gregoria Mariska Tunjung menjadi peraih medali pertama untuk Indonesia dan atlet kedua dari ASEAN yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dari cabang olahraga bulutangkis nonor tunggal putri, Indonesia akhirnya berhasil pecah telur medali di Olimpiade Paris 2024.
Medali perunggu sukses dipersembahkan pebulutangkis andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.
Tercatat, Gregoria Mariska Tunjung menjadi peraih medali pertama untuk Indonesia dan atlet kedua dari ASEAN yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
Di even Olimpiade Paris 2024 ini cabor bulutangkis yang menjadi andalan Indonesia untuk meraup medali harus terseok-seok.
Bahkan nyaris saja bulutangkis Indonesia nihil medali, andaikata Gregoria Mariska juga mengikuti jejak rekannya yang lain yang sudah terlebih dahulu berguguran.
Tapi tahukah kamu andai bukan sosok legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat, Gregoria mungkin tak akan ada di posisinya sekarang membanggakan Tanah Air di pentas Olimpiade Paris 2024.
Apa hubungan antara Gregoria Mariska dan Taufik Hidayat? berikut bocorannya.
Gregoria Mariska lahir pada 11 Agustus 1999 di Wonogiri, Jawa Tengah.
Ia adalah pemain Pelatnas Cipayung sejak 2013 bersama Hana Ramadhini dan Fitriani.
Baca juga: Tanpa Tanding Gregoria Raih Perunggu Tunggal Putri Bulutangkis Olimpiade Paris 2024, Sebabnya?

Jorji mencetak sejarah sebagai juara tunggal putri Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 yang berlangsung di Yogyakarta.
Selain itu, Gregoria juga meraih medali perak di Kejuaraan Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand.
Sementara penampilan apik Jorji terjadi di ajang Jepang Master 2023 pada tinggal Super 500 setelah mengalahkan Chen Yufei (China) pada partai final dengan skor 2-0 (21-12, 21-12).
Melansir TribunWiki, ayah Gregoria Mariska bernama Gregorius Maryanto, dan ibunya adalah Fransiska Romana.
Wanita yang akrab disapa Jorji itu sudah menekuni dunia bulu tangkis sejak berusia lima tahun.
Awalnya, Jorji sering menonton pertandingan Taufik Hidayat.
Hal itulah yang membuatnya ingin bermain bulutangkis.
Menginjak kelas 1 SD, Jorji lalu dimasukkan ke klub bulu tangkis AUB Surakarta.
Setelah berlatih bersama AUB Surakarta selama enam bulan, Jorji akhirnya pindah ke klub Bandung, Mutiara Cardinal.
Bersama Mutiara Cardinal, Jorji sukses tampil impresif dan meraih gelar Sirkuit Nasional (Sirnas).
Dengan prestasi gemilang yang ia raih, Jorji lantas dipanggil pelatnas pada tahun 2013.
Sejak saat itu, sejumlah prestasi sukses ia raih hingga membuat namanya semakin dikenal orang.
Sejauh ini, Jorji menjadi tunggal putri terbaik di Indonesia dengan menempati ranking 8 dunia.
Raih Medali Perunggu Tanpa Bertanding
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, bimbang saat mengetahui dirinya telah mendapatkan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Gregoria Mariska Tunjung antara bersyukur dan sedih karena mengetahui medalinya diraih dengan diiringi kabar sedih dari kompetitornya.
Pertandingan perebutan medali perunggu tunggal putri Olimpiade Paris 2024 batal dihelat karena kontestan lainnya yaitu Carolina Marin (Spanyol) cedera.
Pemenang emas Olimpiade Rio 2016 itu mengalami cedera lutut kanan saat bertanding di babak semifinal.
Padahal, Marin sudah memenangi gim pertama dan unggul 10-5 di gim kedua dalam pertandingan di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu (4/8/2024).
Adapun Gregoria sudah bertanding duluan, tepat sebelum Marin.
Menghadapi unggulan pertama, An Se-young (Korea Selatan), Gregoria kalah dalam laga yang berlangsung ketat dengan skor 21-11, 13-21, 16-21.
Gregoria awalnya tidak mengetahui secara detail keputusan tentang pertandingan perebutan medali perunggu.
"Tadi aku lagi stretching, terus Marin jatuh," kata Gregoria dalam keterangan melalui NOC Indonesia.
"Kebetulan hari ini aku ada tes juga, jadi aku tidak sempat lihat keputusannya bagaimana, cuman katanya diputuskan Retired."
Mundurnya Marin membuat Gregoria meraih podium ketiga tanpa bertanding.
Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih medali di Olimpiade sejak Maria Kristin Yulianti di Beijing 2008.
Jorji juga menyelamatkan wajah tim bulu tangkis Indonesia yang hampir saja puasa medali lagi di Olimpiade Paris 2024.
Selain itu masih ada kabar baik lainnya, Gregoria membuka keran medali kontingen Indonesia di Olimpiade Paris.
Bersyukur, jelas. Namun, Gregoria enggan untuk menunjukkan reaksi bahagia. Sebab, semua atlet telah berkorban untuk bertanding di Olimpiade ini.
"Bingung ya, salah banget kalau aku happy dengan penderitaan orang lain," kata atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu.
"Ini musibah untuk Marin, tapi aku bingung bereaksi saja, kaya tidak mau ini terjadi aja."
"Jujur banget aku bersyukur medalinya, tapi bukan happy gitu," lanjutnya.
Rasa syukur turut dipanjatkan Chef de Mission (CdM) Indonesia, Anindya Bakrie, atas medali pertama pasukan Merah Putih di Paris 2024.
Anindya berharap pencapaian Gregoria ini bisa menjadi motivasi bagi atlet-atlet Tanah Air lainnya yang masih berjuang.
"Alhamdulillah, Luar biasa perjuangannya, ini jadi inspirasi bagi semua atlet bahwa apapun itu kita tidak boleh menyerah sampai di ujung," kata Anindya.
"Ini kebanggan buat kita buat Jorji memberikan kebanggan buat Indonesia. Penampilan Jorji dari awal sampai hari ini terus naik."
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan yang sama.
Dia juga mengingatkan bahwa medali perunggu milik Gregoria sama sekali bukan pemberian.
"Perjuangan yang begitu luar biasa yang ditunjukkan oleh Jorji sampai akhir," puji pria yang akrab disapa Okto itu.
"Ini adalah sebuah ganjaran, medalinya Jorji itu bukan dikasih tapi sebuah perjuangan yang ganjarannya medali."
"Saya bilang tadi ke Pak Fadil (Imran, Sekretaris Jenderal PBSI), semua pasti ada hikmahnya. Allah tidak mungkin memberikan medali kepada orang yang salah."
Sebagian atlet Indonesia masih menunggu jadwal bertanding di Olimpiade Paris 2024.
Termasuk di antaranya adalah armada dari cabang olahraga angkat besi dan panjat tebing yang digadang-gadang bisa menghadirkan medali emas.
"Semoga medali ini bisa memacu teman-teman yang lain untuk bisa bertanding dengan sehat, maksimal dan bisa menang," kata Gregoria dalam flash quote dari PBSI.
"Saya bantu doa supaya bisa mendapatkan medali untuk Indonesia."
Berkah Minum Air Cuci Kaki Mama, Rizki Menangis di Pelukan Ibu Usai Juara Olimpiade |
![]() |
---|
15 Atlet Indonesia Peraih Medali Emas Olimpiade, Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah Anomali |
![]() |
---|
Penggemar Mi Instan dan Nasi Goreng, Veddriq Leonardo Sering Berlatih di Tengah Kabut Asap |
![]() |
---|
Klasemen Olimpiade Paris 2024, Emas Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah Bawa Indonesia Melesat |
![]() |
---|
Deretan Prestasi Veddriq Leonardo Atlet Panjat Tebing Sumbang Emas di Olimpiade Paris 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.