Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Langkah Strategis Kementerian Pertanian Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Kementan sedang berkerja keras untuk meningkatkan produksi beras untuk mencapai swasembada.

Kementan
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementan, Arief Cahyono, 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) membuka Forum Tematik Bakohumas dengan tema “Akselerasi

Produksi Menghadapi Ancaman Krisis Pangan” untuk membahas strategi-strategi yang dilakukan oleh Kementan menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementan, Arief Cahyono, mengungkapkan bahwa saat ini Kementan sedang berkerja keras untuk meningkatkan produksi beras untuk mencapai swasembada.

"Saat ini kami semua turun ke lapangan. Semua pejabat yang ada di Kementerian Pertanian,  staf-staf di Kementerian Pertanian yang sedang turun ke lapangan. Kita lagi berfokus untuk bisa meningkatkan produksi pangan," ungkap Arief Cahyono dalam sambutannya di Hotel Harper Purwakarta pada hari Selasa, (30/7/2024).

Untuk menghadapi ancaman kelaparan global, Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah strategis, antara lain percepatan program Perluasan Areal Tanam (PAT), mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton.

Optimalisasi program pompanisasi (62.378 unit pompa air dan 9.904 irigasi perpompaan ), optimasi lahan rawa (360.000 ha), dan tumpangsari padi gogo pada tanaman kelapa sawit (300 ribu ha).

Serta memberikan bantuan benih padi sebanyak 1,9 juta hektare dan benih jagung sebanyak 790 ribu hektare.

"Upaya pompanisasi yang kita lakukan saat ini di seluruh Indonesia itu untuk mengejar ketersediaan air, mengairi sawah-sawah kita yang mungkin dulu hanya tanamnya hanya satu kali. Karena ketersediaan air, kita sekarang kita kasih pompa sehingga dia bisa tanam dua kali hingga tiga kali," kata Arief.

Untuk melanjutkan kinerja di tahun berikutnya, program strategis Kementerian Pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 diantaranya adalah optimasi lahan rawa, pompanisasi lahan tadah hujan, cetak sawah swakelola, pertanian modern.

Dukungan program makan bergizi, penguatan penyuluh pertanian, dan hilirisasi komoditas pertanian.

"Pak Menteri sangat berharap kita bisa terus menyampaikan kepada publik bahwa kerja-kerja nyata yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian. Sekarang kita sudah bisa surplus 700 ribu ton beras dari berbagai upaya yang sudah dilakukan saat ini," kata Arief.

"Harapannya produksi kita ke depan akan cukup, tidak ada lagi impor dan kita bisa mencukupi semuanya dari dalam negeri sehingga kita bisa juga melakukan ekspor kelak. Itu adalah cita-cita yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian," tambahnya lagi.

Menurut data terbaru dari World Food Programme (WFP), ancaman kelaparan tengah mengancam 345 juta orang di seluruh dunia, khususnya di Kongo, Afghanistan, Yaman, Sri Lanka, dan lainnya.

Oleh sebab itu, Direktur Pengelolaan Media Kominfo, Nursodik Gunarjo, mengatakan bahwa Kementan memiliki tugas yang sangat berat mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia.

"Tentu saja Indonesia sebagai negara agraris  dengan populasi yang lebih dari 270 juta jiwa tentunya menghadapi tantangan tersendiri juga di dalam memastikan ketersediaan dan akses pangan yang memadai bagi seluruh masyarakatnya. Meskipun di sisi lain, kita juga memiliki potensi yang sangat besar untuk jadi negara yang mandiri dalam produksi makanan," kata Nursodik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved