Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polri

Baru Dilantik, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim Dihadapkan Masalah Besar Bentrok Anggota Polri

Jenderal Asal Makassar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Abdul Karim diperhadapkan dengan masalah besar soal bentrok sesama anggota Polri.

Editor: Muh Hasim Arfah
Humas Polda Banten
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin serah terima jabatan (sertijab) kapolda Banten dari Irjen Abdul Karim (kiri) kepada Irjen Suyudi Ario Seto, Senin (29/7). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Jenderal Asal Makassar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Abdul Karim diperhadapkan dengan masalah besar. 

Karena jabatannya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kadiv Propam ), ia harus menyelesaikan bentrok anggota Polri di Provinsi Maluku

Abdul Karim, lulusan Akpol 1995 (Patriatama) ini berpengalaman dalam bidang reserse. 

Irjen Pol Abdul Karim adalah putra daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Sinjai.

Mabes Polri dan Polda Maluku menerjunkan tim gabungan mengusut bentrok anggota Polres Tual dan BKO Brimob Resimen Pas 4 Pelopor di Kota Tual, Maluku. 

Tim gabungan akan mendalami penyebab bentrokan.

Baca juga: Kehebatan Kadiv Propam Irjen Pol Abdul Karim Ikuti Jejak Wakapolri dan Kapolri

Jenderal Asal Makassar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Abdul Karim membuat catatan mentereng dalam kariernya di Mabes Polri. Baru-baru ini mantan Kapolda Banten ini menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kadiv Propam ). 
Jenderal Asal Makassar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Abdul Karim membuat catatan mentereng dalam kariernya di Mabes Polri. Baru-baru ini mantan Kapolda Banten ini menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kadiv Propam ).  (dok tribunnews)

Tim tersebut di antaranya Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Abdul Karim dan Dansat Brimob Polda Maluku Kombes Dostan Matheus Siregar. 

Kombes Aries menyebut tim juga bertugas melakukan konsolidasi.

"Mereka pun juga menginvestigasi penyebab bentrok secara detail termasuk motifnya," bebernya.

Meski tim telah turun ke Tual, Kombes Aries mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait berapa anggota diperiksa. Dia mengatakan detailnya akan diketahui setelah tim kembali.

"Intinya tim masih bekerja keras guna mengetahui detail penyebab dan motif. Kalau sudah ada hasil segera akan saya sampaikan, tunggu saja, ya," katanya.

Kombes Aries menuturkan situasi di Kota Tual sudah terkendali dan kondusif. Polisi dan Brimob yang terlibat bentrok pun sudah dibubarkan sejak Minggu (28/7) malam.

bentrok sesama polri Tual
Bentrokan pecah antara Brimob dan Polisi di Kota Tual, Maluku pada Minggu (28/7/2024) malam.

"Situasi sudah benar-benar kondusif dan terkendali. Jadi bentrok sudah berhasil diredam sejam malam ya, sejak sudah ada bentrok lagi ya," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Tual AKBP Adrian Tuuk yang dikonfirmasi terpisah belum merespons panggilan telepon dan pesan singkat detikcom.

Seperti diketahui, anggota Polres Tual dan Brimob terlibat bentrok pada Minggu (28/7) malam. Kombes Aries menyebut, bentrok ini diduga dipicu dari salah paham antara anggota Polantas Polres Tual dan Brimob saat menggelar razia kendaraan, Jumat (26/7).

"Iya benar (oknum kelompok Polres Tual dan Brimob) terlibat bentrok," ujar Kombes Aries Aminullah kepada detikcom, Minggu (28/7).

Sementara dalam video berdurasi 2 menit 24 detik yang dilihat detikcom, tampak sekelompok oknum anggota Brimob menenteng senjata berdiri di tengah jalan raya. Mereka kemudian mengejar anggota Polres Tual hingga terdengar bunyi letusan senjata api.


Kritik Komisi III DPR RI 


Anggota Komisi III Gilang Dhielafararez, menyoroti peristiwa bentrokan aparat kepolisian antara oknum Brimob dan Polantas di Tual Maluku beberapa hari lalu. Menurutnya, bentrokan itu merupakan tindakan memalukan dan tak patut.

“Itu kan tindakan yang memalukan dan tidak patut dilakukan. Kepolisian yang memiliki tugas dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat malah justru membuat kegaduhan. Apalagi ini sesama internal anggota kepolisian,” ujar Gilang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7/2024).

Gilang menilai, perbuatan para anggota korps kepolisian tersebut tidak pantas dicontoh. Apalagi, kata dia, bentrokan terjadi di depan rumah ibadah.

“Itu fatal, mengingat bentrokan dilakukan di depan rumah ibadah. Jelas itu mengganggu kenyamanan dan keamanan umat untuk beribadah, kami mendorong kepolisian untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut. Arogansi aparat seperti ini meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Gilang berkata, apa yang terjadi di Tual itu bukanlah cerminan dari anggota kepolisian yang sesungguhnya. Ia mendorong agar semua personel polisi yang terlibat dalam bentrokan diberikan sanksi.

“Wajah baik Polri dipertaruhkan dalam hal ini. Harus ada sanksi tegas bagi yang terlibat sesuai dengan peraturan di Kepolisian,” ucap Gilang.

 

Fakta Bentrok 

Bentrokan pecah antara Brimob dan Polisi di Kota Tual, Maluku pada Minggu (28/7/2024) malam.

Dalam bentrokan itu terdengar suara tembakan beberapa kali hingga membuat sejumlah warga takut akan peluru nyasar.

Bentrokan itu melibatkan anggota Brimbob dengan personel polisi dari Polres Tual.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnullah membenarkan kejadian tersebut.

Berikut sejumlah fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan polisi di Kota Tual, dirangkum Serambinews.com dari Tribun Network.

1. Berawal dari Razia Kendaraan

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnullah mengatakan, Brimob melakukan penyerangan terhadap personil Polres Kota Tual.

Bentrokan itu terjadi akibat salah paham hingga berujung bentrokan.


Awalnya, aparat Polres Kota Tual tengah melakukan patroli disiplin lalu lintas.
Saat razia, ada seseorang yang diamankan, sementara salah seorang temannya berhasil kabur.

Tak berselang lama, datang puluhan orang yang langsung menyerang personil polisi.

"Ada patroli, trus ada razia kenalpot racing, kemudian ada yang diamanakan,”

“Namun ada yang lari melaporkan kejadian teman temannya tiga puluh orang nyerang polisi. Indikasinya ada anggota Brimob," jelas Kombes Pol. Aries, Minggu malam, dikutip dari TribunAmbon.com

"Kemudian terjadi penyerangan itu," imbuhnya.

2. Terdengar Suara Tembakan

Alam, pemilik toko kelontong di Jalan Karel Sasuit Tubun mengaku mendengar bunyi tembakan berulang kali sekitar pukul 20.00 WIT.

Saat itu dirinya sedang berada di toko, lalu sempat melihat sekelompok Brimob berlari menuju arah Gereja Maranatha.

Bunyi tembakan pun tak henti, dia pun mengamankan diri di dalam toko karena takut terkena peluru nyasar.

"Kita cuma sempat lihat pas Brimob lari turun saja. Takut, tembakan gitu takut kena," ujarnya singkat kepada TribunAmbon.com, Senin (29/7/2024).

3. Sempat Damai, Lalu Bentrok Lagi

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnullah mengatakan, setelah kejadian itu, pertikaian sempat diselesaikan secara damai dan diklarifikasi.

Namun ternyata terjadi penyerangan kembali.

Penyerangan kedua ini diduga ada pihak yang tidak terima dengan penyelesaian sebelumnya.

"Sudah didamaikan sudah diklarifikasi memang betul anggota Brimob," lanjutnya.

“Sudah diklarifikasi kemudian terjadilah penyerangan itu mungkin karena tidak terima," katanya, dikutip dari Kompas.com.

4. Belum Ada yang Diamankan
Kapolres Kota Tual, AKBP Adrian Tuuk memastikan pihaknya tengah menyelidiki insiden bentrokan antara personil Polres dengan sejumlah oknum Brimob.

Saat ini pun belum ada yang diamankan atas kejadian tersebut.

"Belum ada yang diamankan, namun hanya mengamankan masing-masing," ujar Kapolres saat dihubungi TribunAmbon.com, Minggu malam.

Menyoal dampak bentrokan, Kapolres juga belum memberikan keterangan lantaran masih dalam proses pengecekan.

5. Situasi Sudah Kondusif

Terkait kondisi keamanan, dipastikan sudah semakin kondusif.

Anggota pun tetap berjaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diiinginkan, terlebih di Markas Polres.

Pantuan TribunAmbon.com, Senin (29/7/2024) di seputaran Gereja Maranatha hingga Depan Dealer Toyota, Jalan Karel Sasuit Tubun yang jadi lokasi bentrokan sudah kembali normal.

Lalu lalang kendaraan lancar, warga setempat juga sudah beraktifitas seperti biasa.

6. ‘Jika Mau Adu Kekuatan Silahkan ke Hutan Belantara’

Ketua DPRD Maluku, Benhiur Watubun menyesalkan insiden bentrokan antara Brimob dengan personil Polres Maluku Tenggara, Minggu (28/7/2024)

Menurutnya, kejadian itu tidak seharusnya terjadi, apalagi satuan yang terlibat bentrok itu masih dalam keluarga besar Polri.

Lanjutnya, para oknum yang terlibat dinilaianya tidak tuntas dalam memahami tugas sebagai abdi negara pelindung masyarakat.

Ditegaskan, kejadian itu telah menciderai sapta marga.

"Kalau mau adu kekuatan silahkan di hutan belantara, jangan jadikan lingkungan masyarakat menjadi taruhan," kata Wakil rakyat asal Maluku tenggara itu kepada TribunAmbon.com, Senin (29/7/2024).

Benhur pun mendesak Polri untuk mengambil tindakan tegas kepada oknum yang terlibat dalam.

"Sebagai putra daerah, saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri," tandasnya.

(tribunambon.com)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved