Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

80 Nelayan Pulau Lae-lae Dapat Bantuan 1.400 Liter BBM, Kegiatan Sosial Komunitas SAI Robot Makassar

Rudy menjelaskan bahwa dasar pemikiran bantuan BBM untuk nelayan adalah karena 60-70 persen biaya melaut dihabiskan untuk membeli bahan bakar.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Ina Maharani
handover
komunitas SAI Robot Makassar memberi bantuan BBM kepada 80an nelayan di Pulau Lae-lae, Makassar, Selasa (30/7/2024) 

Makassar, Tribun - Star Artificial Intelligence Technology Group Ltd (SAI) atau SAI Robots kembali melaksanakan acara amal di Kota Makassar.

Kali ini, salah satu perusahaan layanan robot cerdas yang berkantor pusat di Colorado, Amerika Serikat, ini menyalurkan bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) gratis untuk para nelayan, khususnya di wilayah Lae-lae.

Total ada 1.400 liter BBM, baik solar maupun Pertalite, yang dibagikan untuk 80 nelayan.

Perwakilan nelayan yang hadir juga menerima kaos dan topi.

Serah terima bantuan secara simbolis dilaksanakan di Hotel Arthama, Makassar, Selasa (30/7/2024).

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar, Evy Aprialty, yang mewakili Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto.

Perwakilan dari pemerintah kelurahan, kecamatan, dan kepolisian setempat juga turut hadir.

Dari pihak SAI, acara diwakili oleh agen komunitas SAI Makassar, Irawaty Amir.

Irawaty menyampaikan bahwa acara amal ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan di Makassar, di mana sebelumnya SAI memberikan bantuan paket pendidikan untuk siswa kurang mampu pada 13 Juli.

Ke depan, SAI berkomitmen untuk terus melanjutkan berbagai kegiatan positif.

“Total ada 80 nelayan yang menerima bantuan, awalnya 70 nelayan tapi berkembang menjadi 80 nelayan di wilayah Lae-lae,” kata dia.

Ia juga menjelaskan kepada para nelayan yang hadir tentang sistem bisnis SAI Robots.

Ketua panitia, Rudy, dalam laporannya menyampaikan bahwa acara amal SAI peduli ini merupakan hasil kerja sama dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Makassar dan SPBUN 74.902.13 Tanjung Bunga.

Rudy menjelaskan bahwa dasar pemikiran bantuan BBM untuk nelayan adalah karena 60-70 persen biaya melaut dihabiskan untuk membeli bahan bakar.

Selain itu, BBM untuk nelayan terkadang sulit diperoleh karena akses BBM bersubsidi seringkali memiliki persyaratan administrasi yang rumit.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved