Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Polisi Pukul Mundur Massa di Kantor KPU Palopo dengan Water Cannon

Sejumlah massa kemudian marah dan ingin membakar salah satu SPBU yang ada di Kota Palopo karena menduga adanya penggelembungan suara.

|

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Polres Palopo gelar simulasi sitem pengamanan kota (Sispamkota) di depan Kantor KPU Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada Selasa (30/7/2024).

Pada simulasi tersebut KPU membuat sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di depan Kantor KPU Kota Palopo.

Sejumlah warga kemudian datang untuk menyalurkan hak pilihnya.

Namun, ada tiga warga yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya karena tidak terdaftar dalam DPT.

Mereka kemudian memaksa untuk menyoblos Pasangan Calon Wali Kota yang didukung.

Mereka terlihat memukul dan melempar kotak suara yang ada di TPS tersebut.

Kemudian kepolisian datang dan mengamankan warga yang menimbulkan kekacauan di TPS tersebut.

Saat proses pemilihan telah selesai, KPPS kemudian membawa hasil pemungutan suara dan kotak suara ke Kantor Kecamatan.

Namun saat perjalanan menuju kantor camat, sejumlah pria mengadang dan mencuri kotak suara tersebut karena menduga adanya penggelembungan suara.

Bhabinkamtibmas yang mendampingi KPPS membawa kotak suara tersebut kemudian meminta bantuan kepada Polres Palopo untuk mengamankan sejumlah pria yang mencuri kotak suara.

Setelah proses pemilihan selesai, sejumlah massa kemudian marah dan ingin membakar salah satu SPBU yang ada di Kota Palopo karena menduga adanya penggelembungan suara.

Namun, saat hendak melancarkan aksinya, sejumlah prajurit TNI telah berjaga dan mencegah massa untuk membakar SPBU.

Massa masih tak terima atas hasil Pilkada 2024 kemudian unjuk rasa di kantor KPU Kota Palopo.

Mereka memaksa masuk ke Kantor KPU Palopo saat pleno sedang berlangsung.

Personel Polres Palopo juga terlihat berjaga di depan KPU Palopo untuk melakukan pengamanan.

Aksi bakar ban dan saling dorong antara massa aksi dengan polisi pun terjadi di depan Kantor KPU.

Situasi mulai tidak kondusif dan massa mulai anarkis sehingga ratusan personel Polres Palopo diturunkan untuk mengamankan Kantor KPU Palopo.

Massa terus bertahan hingga akhirnya polisi menembakkan water cannon ke arah mereka.

Polisi juga terus mendorong massa agar keluar dari area Kantor KPU Palopo.

Seluruh skenario tersebut merupakan bagian dari simulasi Sispamkota yang dilakukan Polres Palopo untuk mempersiapkan keamanan saat Pilkada 2024.

Kabag Ops Polres Palopo, AKP Rafli mengungkap beberapa tahap pengamanan dilakukan Polres Palopo saat simulasi Sispamkota tersebut.

"Kami tadi menggambarkan pengamanan yang akan dilakukan Polres Palopo saat terjadi kericuhan. Pertama tim negosiator yang turun, kemudian Dalmas awal, Dalmas lanjut atau inti yang diikuti oleh water cannon untuk melakukan penguraian massa," kata AKP Rafli kepada Tribun-Timur.com.

Polres Palopo melibatkan 365 personel untuk melakukan simulasi Sispamkota di KPU Kota Palopo.

Komisioner KPU Palopo, Hary Zulficar mengapresiasi simulasi Sispamkota yang dilakukan Polres Palopo tersebut.

"Kegiatan ini (Simulasi Sispamkota) sangat bagus untuk melihat kondisi nantinya saat Pilkada. Kami juga (KPU Palopo) tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari Kepolisian, TNI dan Forkopimda," ujar Hary Zulficar.

Hary berharap pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Palopo dapat berjalan lancar, aman dan damai.(*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Andi Bunayya Nandini

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved