Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Terungkap Alasan Golkar Lebih Pilih Andi Sudirman-Fatmawati daripada Kader Sendiri

DPP Golkar hampir pasti mengusung pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Editor: Ari Maryadi
Golkar
Kolase kader Golkar dapat surat tugas bakal calon Gubernur Sulsel dari Ketua Umum Airlangga Hartarto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- DPP Golkar hampir pasti mengusung pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Partai berlambang pohon beringin rindang itu punya modal 14 kursi untuk mengusung pasangan calon.

Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid mengatakan, SK rekomendasi dukungan kemungkinan diterbitkan DPP pada awal Agustus 2024 ini, atau tiga pekan sebelum pendaftaran.

Adapun jadwal pendaftaran pasangan calon kepala daerah calon wakil kepala daerah digelar pada 27 sampai 29 Agustus 2024.

"Mungkin awal Agustus DPP Golkar keluarkan rekomendasi dukungan calon Gubernur Sulsel calon wakil Gubernur Sulsel," kata Nurdin Halid kepada wartawan Minggu (29/7/2024).

Meski DPP Golkar belum menerbitkan SK resmi rekomendasi dukungan, Nurdin Halid sudah lebih dulu menyatakan sikap.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menyatakan siap memenangkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024.

"Kami siap mendukung penuh dan memenangkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024," kata Nurdin Halid kepada wartawan Rabu (24/7/2024).

Ditanya alasannya mendukung Andi Sudirman-Fatmawati, Nurdin Halid mengungkapkan ada kepentingan nasional yang jadi pertimbangan DPP Golkar.

Pilgub Sulsel 2024 ini akan jadi kali pertama Golkar tidak mencalonkan kader sendiri sebagai calon Gubernur Susel.

Nurdin Halid mengatakan, beringin rindang kemungkinan mengusung di luar 4 kader yang menerima surat tugas.

Menurutnya, ada kepentingan nasional yang jadi pertimbangan DPP Golkar sehingga tidak mengusung kader sendiri di Pilgub Sulsel 2024 kali ini.

Sebelumnya, sepanjang keikutsertakan Pilgub Sulsel, Golkar selalu mengusung kader di maju calon gubernur.

Di Pilpres 2024, Golkar membangun Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, PAN, Demokrat memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Saya memahami keresahan kader Golkar. Saya memahami aspirasi kader Golkar, ada kader yang ingin maju, tetapi kepentingan nasional kadang tidak sejalan dengan daerah," ujar Nurdin Halid kepada wartawan Minggu (28/7/2024).

"Sejak era Orde Baru, Golkar tidak pernah tidak mencalonkan kader sendiri di Pilgub Sulsel. Tetapi hal itu tidak bisa jadi ukuran karena dinamika politik nasional kadang tidak sejalan dengan dinamika politik lokal. Ketika tidak ada kader yang diusung, itu berarti pasti ada kepentingan lain yang bersinggungan," ungkap Nurdin Halid.

Nurdin Halid mengungkapkan alasannya mendukung pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.

Andi Sudirman Sulaiman berstatus non kader parpol manapun.

Adapun Fatmawati Rusdi adalah kader Partai Nasdem.

Sementara itu ada empat kader Golkar masuk bursa bakal calon Gubernur Sulsel.

Keempat kader itu sudah 8 bulan memegang surat tugas bakal calon Gubernur Sulsel dari Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Mereka yakni Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Bupati Luwu Utara sekaligus Ketua DPD II Golkar Lutra Indah Putri Indriani.

Nurdin Halid: Kotak Kosong Itu Musyawarah Mufakat

Nurdin Halid mengungkapkan peluang terjadinya kotak kosong di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Nurdin mengatakan, konstelasi politik terbaru di level nasional memungkinkan terjadinya kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024 kali ini.

"Besar kemungkinan kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024. Kalau feeling politik saya itu kemungkinan kotak kosong," kata Nurdin Halid kepada wartawan Minggu (28/7/2024).

Nurdin Halid menilai, kotak kosong adalah bentuk musyawarah mufakat partai politik.

Ia berpandangan, musyawarah mufakat sejalan dengan demokrasi Pancasila.

"Kotak kosong itu dibuka ruang oleh undang-undang. Menurut saya, salah satu implementasi demokrasi Pancasila itu musyawarah mufakat. Ada peluang kesepakatan partai politik cukup satu calon," ujar Nurdin Halid.

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengungkapkan DPP Golkar kemungkinan menerbitkan SK rekomendasi dukungan pada awal Agustus 2024.

Beringin rindang punya modal 14 kursi DPRD Sulsel.

Sementara jadwal pendaftaran pasangan calon Gubernur Sulsel calon wakil Gubernur Sulsel yakni 27 sampai 29 Agustus 2024.

"DPP Golkar kemungkinan menerbitkan SK rekomendasi dukungan calon Gubernur Sulsel itu awal bulan Agustus," ujar Nurdin Halid.

"Saya kader Golkar yang punya idealisme, saya selalu mengutamakan kepentingan partai. Tapi ternyata dinamika politik di Pilgub Sulsel kali ini, ada kepentingan nasional yang tidak sejalan dengan daerah," sambung Nurdin Halid.

Sejauh ini baru pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi yang sudah mengamankan tiket Pilgub Sulsel 2024.

Pasangan Sudirman Fatma sudah mengantongi dukungan Nasdem, PAN, dan Demokrat.

Nasdem punya modal 17 kursi, PAN 4 kursi, dan Demokrat 7 kursi.

Sementara itu Wali Kota Makassar Danny Pomanto masih terus berjuang mencukupkan dukungan.

Sejauh ini Danny Pomanto mendapat dukungan dari PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan meski belum berbentuk format B1 KWK.

PDI Perjuangan punya modal 7 kursi, sementara PPP 8 kursi.

Adapun ambang batas tiket Pilgub Sulsel yakni 17 kursi.

Perolehan kursi DPRD Sulsel Periode 2024-2029

1. Nasdem 17 kursi

2. Golkar 14 kursi

3. Gerindra 13 kursi

4. PPP 8 kursi

5. PKB 8 kursi

6. Demokrat 7 kursi

7. PKS 7 kursi

8. PDI Perjuangan 6 kursi

9. PAN 4 kursi

10. Hanura 1 kursi

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved