Pilgub Jatim 2024
PDIP Tak Yakin Khofifah dan Emil Dardak Pasangan di Pilgub Jatim 2024
Menteri Sosial Tri Rismaharani adalah satu-satunya penantang petahana yang mampu imbangi.
PKB diketahui adalah partai yang mendapatkan perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Jawa Timur.
Oleh karenanya, partai yang digawangi Muhaimin Iskandar ini bisa memajukan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri karena sudah memenuhi syarat di Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (Pilkada).
Dalam UU Pilkada disebut bahwa syarat pencalonan kepala daerah melalui partai politik (parpol) adalah diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki kursi minimal 20 persen di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.
Selain itu, parpol maupun gabungan parpol juga bisa mengajukan calon kepala daerah dengan menggunakan gabungan perolehan suara parpol sebanyak 25 persen.
Berikut daftar perolehan suara partai dan kursi DPRD Jatim pada Pileg 2024:
PKB 4.517.228 suara (27 kursi)
PDIP 3.735.865 suara (21 kursi)
Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)
Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)
Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)
Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)
PAN 1.319.563 suara (5 kursi)
PKS 1.307.657 suara (5 kursi)
PPP 978.008 suara (4 kursi)
PSI 551.051 suara (1 kursi)
Koalisi PKB dan PDIP
Khofifah Indar Parawansa menanggapi kabar rencana koalisi PDIP dan PKB pada Pilkada Jatim 2024 untuk melawan dirinya.
Menurut Khofifah, semuanya memiliki hak dan ruang yang sama untuk berikhtiar memberikan yang terbaik bagi Jawa Timur.
"Ini kontestasi demokrasi. Semua pihak punya kesempatan yang sama," katanya usai menerima tim Coklit KPU di kediamannya di Surabaya, Rabu (17/7/2024).
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah melempar sinyal bahwa partainya berpeluang besar berkoalisi dengan PKB di Pilkada Jatim 2024.
Bahkan komunikasi politik yang dibangun sudah dalam tahap pencocokan nama cagub dan cawagub untuk menantang petahana Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak.
Khofifah saat ini terus mengumpulkan dukungan partai untuk memenangkan Pilkada Jatim pada November 2024.
Dalam waktu dekat, dirinya akan terbang ke Jakarta untuk menerima satu lagi rekomendasi partai.
"Insyaallah besok saya ambil rekomnya ke Jakarta,," ujarnya.
Sayangnya dia enggan menyebut partai mana yang akan memberikan rekom untuk pasangan Khofifah - Emil itu.
Pasangan petahana Pilkada Jatim Khofifah-Emil hingga saat ini mengantongi tujuh rekom partai, yakni Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra, PPP, PSI dan Perindo.
Masih ada 4 partai parlemen yang sampai saat ini belum menentukan siapa yang akan diusung yakni PKB, PDIP, PKS, dan Partai Nasdem.
Sikap PKB Setelah Tolak Keras Usung Khofifah - Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024
Sosok calon gubernur Jawa Timur (Jatim) usungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga kini belum jelas.
Pasalnya, ada dua sosok calon gubernur yang disiapkan PKB untuk lawan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Kini PKB diperhadapkan dua pilihan.
Sosok bakal calon usungan PKB berubah-ubah saat elektabilitas luar biasa Khofifah - Emil Dardak belum terkalahkan.
Kebingungan itu karena PKB sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Jatim, tak punya tokoh sekuat Khofifah.
Siapa pun calon yang dimajukan PKB, elektabilitasnya pasti jauh di bawah Khofifah.
Akibatnya, di tingkat elit PKB ada perbedaan pendapat soal tokoh yang patut diusung saat Pilkada Jatim 2024.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pihaknya komunikasi intens dengan PDIP untuk bekerja sama di sejumlah wilayah untuk Pilkada Serentak 2024, termasuk di Jawa Timur.
"Kita ada satu forum antara tim pilkada, khusus dengan PDIP, untuk terus mencari titik temu di antara daerah-daerah yang ada," katanya di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024) malam.
Terkait Pikada Jatim, usulan duet kader PKB dan PDIP KH Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini pun mengemuka.
Cak Imin menyebut bahwa usulan duet itu masih dikomunikasikan dengan PDIP.
"Masih terus pembicaraan dan pematangan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua PDIP Jawa Timur, Said Abdullah mengaku sudah bertemu Cak Imin untuk membahas Pilkada Jatim 2024.
Said membenarkan saat ini PKB dan PDIP saling melakukan pendekatan untuk menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta dan Jatim.
"Termasuk saya sendiri tanggal 30 Mei bertemu di rumah dinas Bapak Ketua Umum PKB Gus Imin," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).
"Sekaligus membicarakan tentang Jawa Timur," ujarnya menambahkan.
Dia menjelaskan, dalam pertemuan itu dirinya bersama Cak Imin berbicara mengenai nama-nama yang akan diusung di Jatim.
Beberapa nama muncul dari PDIP seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.
Sementara dari PKB ada nama mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH Marzuki Mustamar.
"Jawa timur itu kan (ada) Ibu Risma, juga masuk Azwar Anas, masuk KH Mustamar juga masuk. Berbagai pilihan masuk," ucap Said.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengusulkan agar Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim diusung sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur 2024 di Pilkada Jatim.
Jazilul berpendapat, Gus Halim layak untuk diusung karena menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim.
Menurutnya, jika kakak dari Cak Imin itu diusung, maka seluruh mesin partai akan berjalan.
"Karena ketua wilayah. Kalau beliau (Gus Halim) maju pasti mesin langsung nyala. Mesin PKB itu mesin besar di sana, mesin turbo lah di Jawa Timur itu 30 persen," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Terlebih, kata Jazilul, jika PKB bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jatim.
"Apalagi bareng PDIP, hampir separuh," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.
Namun, Jazilul mengungkapkan bahwa dorongan agar Gus Halim maju baru sebatas pendapat pribadinya.
"Kalau saya pribadi begitu siapa yang bisa menghidupkan mesin? Pak Halim Iskandar kalau di Jawa Timur," ucapnya.
Belakangan PKB disebut intens berkomunikasi dengan PDIP untuk bekerja sama di Pilgub Jatim 2024.
Keduanya disebut akan bekerja sama untuk melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Saat Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini mengemuka, PKB memunculkan opsi kedua.
Belakangan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid memunculkan nama baru.
Jazilul menilai, kakak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Abdul Halim Iskandar cocok berhadapan dengan Khofifah.
Adapun Abdul Halim yang akrab disapa Gus Halim itu juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim.
"Iya dong, karena ketua wilayah, kalau beliau maju pasti mesin langsung nyala mesin PKB itu mesin besar di sana, mesin turbo lah di Jawa Timur itu 30 persen," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Jazilul lantas mengungkapkan, PKB juga berkomunikasi dengan PDI-P untuk Pilkada Jatim.
Dia pun berharap PDI-P bisa bekerja sama dengan partainya pada Pilkada Jatim.
Sebagai informasi, perolehan suara PDI-P di Jawa Timur menempati posisi kedua.
"Apalagi bareng PDI-P, hampir separuh (perolehan suara di Jatim)," ujar Jazilul.
Namun, Wakil Ketua MPR ini tidak menjawab secara gamblang saat ditanya apakah sudah menyodorkan nama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu kepada PDI-P.
"Ini baru pendapat saya pribadi karena mengingat perlu figur yang langsung menghidupkan mesin.
Kalau saya pribadi begitu, siapa yang bisa menghidupkan mesin? Pak Halim Iskandar kalau di Jawa Timur," kata Jazilul.
Sementara itu, Jazilul juga menanggapi wacana duet mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Marzuki Mustamar dan kader PDI-P yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Jazilul mengatakan, PKB belum mengukur mengenai wacana duet Risma-Marzuki Mustamar tersebut.
"Belum diukur sih, belum mengukur melalui survei. Tapi setidaknya kalau kita membangun koalisi tentu dengan figur yang diterima oleh parpol (partai politik) koalisi dan diyakini bisa menang," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, baru satu pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang menyatakan diri bakal maju pada Pilkada Jatim, yakni pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Pasangan Khofifah-Emil Dardak ini dipastikan sudah mendapatkan tiket maju karena telah diusung tujuh partai politik (parpol) yang mendapatkan kursi di DPRD Jatim.
Partai pengusung Khofifah-Emil antara lain Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Khofifah-Emil Dardak juga mendapatkan dukungan dari Perindo.
Sehingga total delapan partai yang memberikan dukungan pada pasangan petahana ini.
Khofifah Indar Parawansa sebelumnya juga mengatakan, siap beradu gagasan jika bertarung dengan Marzuki Mustamar dan Risma pada Pilkada Jawa Timur 2024.
Risma dan Marzuki Mustamar adalah dua sosok yang digadang-gadang bakal dicalonkan pada Pilkada Jawa Timur untuk bersaing dengan pasangan Khofifah-Emil Dardak.
“Saya rasa kita akan masuk pada adu gagasan, kami sudah sangat serius menyiapkan konsep bagaimana kemajuan Jatim bisa dilakukan proses akseleratif lima tahun ke depan,” ujar Khofifah di Kantor DPP PPP, Jakarta pada 12 Juli 2024.
Namun, Khofifah mengaku tidak mau jemawa meski sudah mengantongi dukungan dari delapan partai politik.
Alasan PKB tolak usung Khofifah
PKB memastikan tidak akan mengusung mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Alasan PKB tak mengusung Khofifah selaku incumbent atau petahana karena kinerjanya selama memimpin masyarakat Jawa Timur dianggap kurang berprestasi.
Wakil Sekretaris Jendral PKB Syaiful Huda menyebutkan, rekam jejak Khofifah tidak lebih bagus dari kinerja gubernur sebelumnya, Soekarwo atau Pakdhe Karwo.
Kinerja Khofifah yang masih dianggap minor, misalnya, kenaikan Indeks Pembangunan Mansusia (IPM) masyarakat Jawa Timur yang relatif kecil.
Khofifah juga dinilai kurang berhasil mengentaskan angka kemiskinan di Jawa Timur.
"Dan, terobosan program-program yang dilakukan Khofifah tidak terlalu baik dalam konteks untuk meningkatkan kesejahteraan dan berbagai kepentingan masyarakat di Jawa Timur," kata Huda dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (11/6/2024).
Dengan demikian, Huda mengatakan, prestasi Khofifah selama memimpin Jawa Timur dalam lima tahun belakangan ini kurang bagus.
Oleh sebab itu, PKB memerlukan alternatif lain untuk memunculkan kandidat yang dapat bersaing melawan Khofifah selaku petahana.
"Jadi lima tahun ini prestasi Mba Khofifah sebagai provinsi yang sebenarnya punya jumlah penduduk terbesar setelah Jawa Barat, tidak bagus-bagus amat, maka itulah lalu dibutuhkan sosok baru, alternatif," tegas Huda.
PKB belakangan ini telah melempar sinyal akan mengusung mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar.
PKB juga mengeklaim kian banyak suara akar rumput yang menginginkan sosok Marzuki maju di pilkada kali ini.
Akan tetapi, PKB sampai sekarang masih menunggu konfirmasi kesediaan Marzuki untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur 2024.
Menurut Huda, sosok Marzuki inilah yang menjadi salah satu alternatif sebagai calon pemimpin masyarakat Jawa Timur.
"Kita masih menunggu kesediaan beliau, Kiai Marzuki Mustamar, yang secara tren elektabilitas dan popularitas semakin naik setelah disebut oleh masyarakat Jawa Timur," ungkap Huda.
"Beliau salah satu alternatif kandidat calon gubernur. Jadi kita masih menunggu kesediaan beliau untuk maju di Pilgub Jatim," imbuh dia.
Dalam persiapan menghadapi pesta demokrasi di Jawa Timur, sebanyak enam partai politik resmi mengusung pasangan Khofifah-Emil Dardak.
Keenam partai politik tersebut mencakup Demokrat, Golkar, Perindo, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Gerindra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang "Kompas" Pilkada Jatim 2024: Khofifah 26,8 Persen, Risma 13,6 Persen
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Cek Fakta: Khofifah Beri Santunan Setelah Menang di Pilgub Jawa Timur |   | 
|---|
| Data Masuk 100 Persen, Khofifah - Emil Dardak Unggul di Pilgub Jawa Timur, Risma Tertinggal Jauh |   | 
|---|
| Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Jawa Timur |   | 
|---|
| Pertarungan Khofifah, Rismaharani dan Luluk di Jawa Timur, Terjawab Sosok Terkuat Jelang Pencoblosan |   | 
|---|
| Sosok Calon Pemenang Pilgub Jawa Timur 2024, Elektabilitas 2 Paslon Tertinggal Jauh |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.