Headline Tribun Timur
5 Jenderal, 2 Direktur di Sulsel Diganti
Mutasi perwira tinggi TNI dan perwira menengah Polri di Sulsel bergulir pada pekan ini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mutasi perwira tinggi TNI dan perwira menengah Polri di Sulsel bergulir pada pekan ini.
Sebanyak 5 perwira tinggi TNI AD (Angkatan Darat) dan AU (Angkatan Udara) di Sulsel, serta 3 perwira menengah di Polda Sulsel diganti.
Mutasi di lingkungan TNI tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Keputusan itu ditandatangani Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pada tanggal 24 Juli 2024.
Sementara mutasi di lingkungan Polri tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST 1554/VII/KEP/2024 tertanggal 26 Juli 2024 yang ditandatangani ditandatangani Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Dedi Prasetyo atas nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andika menyebut, mutasi di lingkup Polri dalam rangka promosi, masa purna, tour of area, dan Kapolda.
"Tentunya mutasi personel Polri dalam rangka memberikan peningkatan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat," ujar Trunoyudo dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).
Ada 3 perwira menengah Polri di Polda Sulsel dimutasi; 2 direktur dan 1 kepala bagian.
Kombes Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, dari Dirreskrimsus Polda Sulsel dimutasi menjadi Wadirtipidum Bareskrim Polri.
Dia digantikan Kombes Dedi Supriyadi yang sebelumnya menjabat Dirreskrimsus Polda Banten.
Kombes Pol I Made Agus Prasatya, dari Dirlantas Polda Sulsel dimutasi ke Kabagrenmin Korlantas Polri.
Dia digantikan Kombes Pol Karsiman yang sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Gakkum Korlantas Polri.
Kombes Pol Sabil Umar dari Kabagbinops Roops Polda Sulsel dimutasi menjadi Pamen Baintelkam Polri penugasan pada BIN.
Beda dengan di Polda Sulsel, perwira TNI di Sulsel yang dimutasi semuanya perwira tinggi.
Mereka bertugas di Kodam XIV/Hasanuddin, Korem, Komando Operasi Udara II, dan BIN daerah.
Brigjen TNI Syech Ismed dari Kasdam XIV/Hasanuddin menjadi Kapusjarah TNI.
Dia digantikan Brigjen TNI Rusmili yang sebelumnya menjabat Kapusjarah TNI.
Brigjen TNI Deni Rejeki dari Danrem 142 Taro Ada Taro Gau di Parepare, Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Itpers Itum Itjenad.
Baca juga: Petinggi TNI-Polri Sulsel Dimutasi Jelang Pilkada, Pengamat: Normal di Institusi!
Dia digantikan Kolonel Inf Hartono yang sebelumnya menjabat Paban V/Dukops Sopsad Brigjen TNI Dwi Endrosasongko dari Irdam XIV/Hasanuddin menjadi Ir Pusseinf.
Dia digantikan Brigjen TNI Berlin Germany yang sebelumnya menjabat Pa Sahli Tk II Kasad Bid Was Eropa dan Amerika Marsma TNI Zulfahmi dari Ir Koopsud II menjadi Ir Koopsudnas.
Dia digantikan Kolonel Pnb Hermawan Widhianto yang sebelumnya menjabat Sesdisbangopsau.
Brigjen TNI Dwi Surjatmodjo dari Kabinda Sulawesi Selatan, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN menjadi Agen Intelijen Ahli Madya pada Direktorat Sulawesi dan Nusa Tenggara, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
Dia digantikan Brigjen TNI Arman Dahlan yang sebelumnya menjabat Kabinda Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN.
Hal wajar
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Prof Sukri Tamma menilai, mutasi di jaran tubuh instansi TNI-Polri hal normal, termasuk jelang Pilkada.
Ada banyak aspek bisa menjadi alasan.
Di antaranya sekaitan indeks kerawanan jelang Pilkada di Sulsel.
"Secara ideal mutasi tentu bagian normal di Institusi bergantung kepentingan institusi, terkait penyegaran," kata Sukri saat dihubungi, Sabtu malam.
"Tentu ada kaitan melihat konteks daerah, misalnya dikaitkan pemilu ada indeks kerawanan harus disikapi keamanan. Salah satunya mungkin dengan mutasi para pemimpin yang diharapkan lebih mampu menangani itu," jelasnya.
Sukri tak menampik kebijakan mutasi ini bisa menimbulkan tanda tanya di masyarakat, terlebih di tahun politik.
Kecurigaan terhadap kebijakan tersebut juga wajar.
Dirinya hanya berharap TNI-Polri bisa tetap menjaga kepercayaan masyarakat.
"Ada yang berpikir bahwa bagian intervensi kekuasaan misalnya,itu mungkin saja. Kita tetap berharap TNI Polri tetap menjaga marwahnya untuk mengamankan semua (tahapan Pilkada),bukan satu calon," kata Dekan FISIP Unhas ini.
Pangdam - Pangkostrad
Dalam surat keputusan terbarunya kali ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan 256 perwira tinggi (pati) ketiga matra.
Adapun mutasi tersebut berdasarkan sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) pada 18 Juli 2024.
Empat Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) atau Pangdam di wilayah strategis mengalami rotasi.
Mereka, yakni Pangdam IX/Udayana (wilayah Bali atau Kepulauan Sunda Kecil), Pangdam V/Brawijaya (wilayah Jawa Timur), Pangdam Jaya (wilayah DKI dan sekitarnya), dan Pangdam XVII/Cenderawasih (wilayah Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan).
Jabatan Pangdam IX/Udayana dirotasi dari Mayjen Bambang Trisnohadi ke Mayjen Muhammad Zamroni yang saat ini menjabat Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpussenkav) TNI AD.
Adapun Bambang ditunjuk menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Kemudian, jabatan Pangdam V/Brawijaya dirotasi dari Mayjen Rafael Granada Bay ke Mayjen Rudy Saladin.
Rudy saat ini menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres). Lalu, Rafael Granada akan menjabat Pangdam Jaya.
Rafael bakal menggantikan Mayjen Mohamad Hasan yang ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad).
Terakhir, jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih dirotasi dari Mayjen Izak Pangemanan ke Mayjen Rudi Puruwito. Rudi sekarang menjabat Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad.
Sementara itu, Izak akan menjabat Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Wadan Kodiklatad).
SELENGKAPNYA BACA HL TRIBUN TIMUR EDISI MINGGU 28 JULI 2024.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.