Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Wacana Andi Sudirman-Fatma Vs Kotak Kosong di Pilgub Sulsel, Pengamat Singgung Kekuatan Ketua Parpol

Sorotan datang dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan bakal calon gubernur Sulsel hingga pengamat politik.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Danny Pomanto, Andi Sudirman dan Ilham Arief Sirajuddin bicara tentang potensi kotak kosong Pilgub Sulsel 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Wacana pasangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi versus Kotak Kosong dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) memanas.

Sorotan datang dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan bakal calon gubernur Sulsel hingga pengamat politik.

Sebelumnya Danny Pomanto mengaku tak membiarkan Andi Sudirman - Fatma di Pilgub Sulsel.

Sementara Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Hasrullah, memberikan pandangannya terkait situasi ini.

Ia menilai, kebanyakan ketua partai politik (parpol) tidak memiliki kekuatan atau keberanian yang cukup untuk mengusung calon yang kompetitif melawan petahana.

Menurut Hasrullah, kondisi ini mencerminkan lemahnya dinamika politik di Sulsel. 

Jika benar kotak kosong versus kandidat di Pilgub Sulsel, dianggap sebagai kemunduran demokrasi. 

Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa parpol tidak mampu menciptakan kontestasi yang sehat dengan menghadirkan kandidat-kandidat alternatif.

"Jika ini terjadi, berarti kita mengalami kemunduran demokrasi. Demokrasi seharusnya ada kontestasi, yaitu kandidat versus kandidat, sehingga memberikan kesempatan kepada calon-calon pemimpin terbaik di Sulsel untuk ikut berkontestasi," ungkap Hasrullah kepada Tribun-Timur, Kamis (25/7/2024).

Ia menambahkan adanya kandidat yang bertarung melawan kotak kosong menunjukkan degradasi demokrasi yang signifikan. 

Hal ini bisa dianggap sebagai indikasi adanya oligarki dan permainan politik uang.

Sehingga ini menyebabkan partai politik tidak mampu melihat secara jernih calon-calon yang sebenarnya mampu memimpin Sulsel.

"Sulsel membutuhkan pemimpin yang memiliki leadership mumpuni. Kita telah memiliki beberapa tokoh dengan rekam jejak kepemimpinan yang jelas," ujarnya.

Dia mencontohkan, seperti Indah Putri Indriani yang telah menjadi Bupati Luwu Utara dua periode.

Lalu Adnan Purichta Ichsan sebagai Bupati Gowa dua periode, eks Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Danny Pomanto yang saat ini jabat Wali Kota Makassar, hingga Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved