370 Ribu Pohon Mangrove Bakal Ditanam se-Sulsel Tahun 2024
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel Muhammad Ilyas melaporkan pihaknya sudah menanam sampai 3,1 Juta Mangrove dalam beberapa tahun belaka
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari bakau atau Mangrove sedunia diperingati tepat hari ini 26 Juli.
Pohon mangrove sangat penting untuk ekosistem pesisir pantai.
Termasuk di Sulsel memiliki garis pantai yang panjang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel Muhammad Ilyas melaporkan pihaknya sudah menanam sampai 3,1 Juta Mangrove dalam beberapa tahun belakangan.
Bahkan di tahun 2024 ini, DKP Sulsel menargetkan penanaman mangrove sekitar 370 ribu pohon.
"Program penanaman mangrove inisebagai rehabilitasi lingkungan dan ekonomi masyarakat," kata M Ilyas pada Jumat (26/7/2024)
Program penanaman mangrove ini akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dengan ongkos satuan pohon itu sekira Rp 5 ribu rupiah.
Jumlah ini mulai dari penyediaan benih hingga penanaman dan perawatan.
Perhitungannya, DKP Sulsel bakal mengalokasikan sekitar Rp 1,8 Miliar.
Khusus Sulsel sendiri, luas tutupan hutan bakau diperkirakan sekitar 45 ribu hektar.
Kualifikasi 11-12 ribu hektar diantaranya masuk kategori bagus.
Lalu 12-13 ribu hektar yang kualitas sedang dan sekira 24 ribu yang rusak.
Proses pengadaan bibit, pihak DKP Sulsel menggunakan bibit hasil dari budidaya masyarakat.
Sehingga bisa memantik minat masyarakat bekerjasama membantu program penanaman mangrove.
"Ini kan bisa membantu program pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan kemiskinan dan pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Kehadiran hutan mangrove dipesisir sangat penting.
Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil.
Kemudian Melindungi pantai dan sungai daerah erosi dan abrasi.
Bisa juga menahan angin kencang dari laut, menahan proses penimbunan lumpur, serta Menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan.
Bahkan pohon mangrove bisa mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida.
Ditinjau dari fungsi biologis, hutan mangrove bisa jadi tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang.
Kemudian tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain.
Lalu Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan.
Serta menjadi sumber plasma nutfah dan sumber genetik. Habitat alami bagi berbagai jenis biota.
Promo SUPER, Bawa Pulang Motor Honda dengan DP Rp1 Juta |
![]() |
---|
Ibas Janjikan Bonus hingga Rp100 Juta Bagi Atlet Lutim Peraih Medali Emas Porprov Sulsel |
![]() |
---|
6 Hal Harus Diperhatikan Pelajar saat Naik Motor |
![]() |
---|
Apa Peran Jufri Rahman? KI Panggil Sekprov Sulsel Sengketa Toserba Pengayoman vs Disnakertrans |
![]() |
---|
Derita Nakes Belasan Tahun Mengabdi Kini Terancam Diberhentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.