Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Elektabilitas Andi Sudirman vs Danny Pomanto di Pilgub Sulsel 2024, Pemilih 'Golput' Dominasi

Tiga bakal calon yang menjadi perhatian yakni Andi Sudirman Sulaiman, Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Andi lwan Darmawan Aras.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Kolase Andi Iwan Darmawan Aras, Danny Pomanto, dan Andi Sudirman Sulaiman 

TRIBUN-TIMUR.COM - Survei elektabilitas terbaru bakal calon gubernur Sulawesi Selatan.

Berbagai lembaga survei telah mengukur elektabilitas calon gubernur yang akan maju bertarung di Pilgub Sulsel 2024.

Tiga bakal calon yang menjadi perhatian yakni Andi Sudirman Sulaiman, Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Andi lwan Darmawan Aras.

Andi Sudirman Sulaiman dan Danny Pomanto telah menyatakan kesiapannya bertarung di Pilgub Sulsel.

Danny Pomanto memastikan tak akan membiarkan Andi Sudirman melawan kotak kosong di Pilgub Sulsel.

Itu dibuktikan setelah mendaftarkan diri dan mendapatkan dukungan dari sejumlah partai politik. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Aras didukung penuh oleh kader Gerindra di Sulsel.

Bagaimana perbandingan hasil survei mereka?

Lembaga Survei Indikator telah merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon Gubernur Sulsel. 

Survei ini berlangsung selama delapan hari, mulai dari 11 hingga 19 Juli 2024.

Dalam simulasi yang melibatkan tiga nama calon, Andi Sudirman Sulaiman menempati posisi pertama dengan perolehan 38,3 persen. 

Di posisi kedua, Andi Iwan Darmawan Aras mendapatkan 12,1 persen.

Diikuti Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang memperoleh 9,8 persen. 

Sementara itu, sebanyak 39,8 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa Andi Sudirman Sulaiman saat ini memiliki dukungan terbesar di antara ketiga calon tersebut. 

Namun, dengan persentase yang cukup besar dari responden yang belum memutuskan.

Itu artinya peluang masih terbuka lebar bagi para kandidat lainnya untuk meningkatkan elektabilitas mereka menjelang Pilkada Sulsel 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik, Prof Burhanuddin Muhtadi, survei ini melibatkan seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih.

Yaitu mereka yang berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 800 orang dari seluruh Kabupaten/Kota di Sulsel.

Untuk memperkaya data, dilakukan oversample di Kabupaten Bone dengan tambahan 400 responden, sehingga total sampel mencapai 1130 orang.

Di mana Bone sendiri merupakan kabupaten kelahiran Andi Sudirman Sulaiman.

Sedangkan Danny Pomanto berasal dari Kota Makassar, dan Andi lwan Darmawan Aras dari Kabupaten Wajo.

Metode stratified random sampling yang diterapkan memiliki margin of error sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Proses quality control dilakukan secara acak terhadap 20 persen dari total sampel oleh supervisor melalui spot check. 

Hasilnya menunjukkan tidak ada kesalahan berarti dalam wawancara.

Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa survei menunjukkan Andi Sudirman Sulaiman paling banyak disebut secara spontan dengan 12,4 persen dukungan. 

"Temuan ini menunjukkan bahwa Andi Sudirman Sulaiman merupakan kandidat paling potensial," demikian disampaikan Burhanuddin, Kamis (25/7/2024).

"Meskipun dalam perkembangannya Andi Sudirman Sulaiman harus bertarung dengan kotak kosong, peluangnya untuk memenangkan kontestasi justru semakin besar," tambah Burhanuddin Muhtadi.

Survei ini menjadi gambaran awal dinamika politik di Sulawesi Selatan menjelang pemilihan umum.

Peta kekuatan partai politik berubah jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 (Pilgub Sulsel).

Partai Nasdem tampil jadi pemenang mengalahkan Golkar.

Nasdem jadi parpol penguasa DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Di bawah komando Rusdi Masse, Nasdem meraih 17 kursi DPRD Sulsel.

Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang, Enrekang jadi lumbung kursi Nasdem.

Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur calon wakil Gubernur Sulsel tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

Golkar jadi pemenang kedua dengan perolehan 14 kursi.

Meski kalah dari Nasdem, Taufan Pawe berhasil menambah kursi Golkar dari 13 menjadi 14 kursi.

Golkar jawara di Dapil VI, Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara), dan Luwu Raya.

Gerindra tampil jadi pemenang ketiga di Sulsel dengan perolehan 13 kursi.

Andi Iwan Darmawan Aras berhasil menambah kursi Gerindra dari 11 kursi menjadi 13 kursi.

Wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) jadi dapil kemenangan Gerindra.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jadi pemenang keempat.

Partai berlambang Kakbah itu meraih 8 kursi DPRD Sulsel.

Imam Fauzan berhasil menambah kursi PPP dari 6 kursi menjadi 8 kursi.

Kelima ditempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB mempertahankan perolehan 8 kursi sama seperti Pemilu 2019 lalu.

PKB berhak mendudukkan kadernya jadi Wakil Ketua IV DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Posisi keenam dan ketujuh ditempati Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Keduanya masing-masing meraih 7 kursi.

Kedelapan ditempati PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan meraih 6 kursi, turun dua kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.

PAN meredup di Pemilu 2024.

Partai berlambang matahari terbit itu hanya meraih 4 kursi DPRD Sulsel, turun tiga kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu

Terakhir ditempati Hanura yang meraih satu kursi.

Danny Pomanto tak biarkan Sudirman vs Kotak Kosong

Wali Kota Makassar Danny Pomanto tak membiarkan Andi Sudirman-Fatmawati lawan kotak kosong di Pilgub Sulawesi Selatan.

Danny Pomanto semakin memantapkan langkahnya untuk berkompetisi dalam Pilgub Sulsel 2024.

Wali Kota Makassar ini terus mengasah strateginya dan memperkuat dukungan politik untuk menghadapi kontestasi yang semakin dekat.

Danny Pomanto telah berhasil mengamankan rekomendasi dari dua partai politik besar, PPP (8 kursi) dan PDIP (6 kursi).

Namun, politisi PDIP itu masih membutuhkan tambahan tiga kursi lagi untuk memenuhi syarat pencalonan. 

Kendati demikian, Danny cukup optimistis bisa mencukupkan 20 persen atau dukungan 17 kursi parpol sebagai syarat pencalonannya. 

Salah satu partai yang diincar adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki modal 7 kursi di DPRD Sulsel. 

Danny sendiri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (UKK) PKS di Hotel Swiss Bell Panakkukang, Makassar, Senin (22/7/2024) kemarin.

 Usai jalani Fit And Proper Test, Danny mengaku punya semangat besar dan berkomitmen bersama PKS untuk perbaikan dan kemajuan Sulsel. 

"Keberadaan PKS memberi dampak untuk kemajuan Sulsel. Kami juga begitu untuk apa kami maju kalau bikin Sulsel mundur. Makanya saya bilang jangan biarkan Sulsel mundur," kata Danny Pomanto.

Menanggapi isu kotak kosong yang mungkin terjadi dalam Pilgub Sulsel, Danny memberikan pandangan filosofis. 

"Ilmu tasawuf-nya manusia berencana, Allah berencana; manusia berencana buat kotak kosong, kita tunggu rencana Allah," kata Danny dengan bijak.

Namun demikian, Danny Pomanto menolak keras adanya wacana kotak kosong.

Sehingga ia sangat siap untuk berkompetisi secara langsung, sekalipun head to head dengan Andi Sudirman Sulaiman.

"Namanya kalau kita mau maju itu tentunya kita siap berkompetisi, harus siap berkompetisi," tegas Danny Pomanto dengan penuh keyakinan. 

Komentar ini menunjukkan tekad kuat Danny untuk bersaing dalam kontestasi politik yang semakin memanas.

Danny Pomanto tampaknya tidak gentar menghadapi tantangan baru. 

Sementara itu, Andi Sudirman, yang juga memiliki basis dukungan yang kuat, diprediksi akan menjadi lawan tangguh dalam kompetisi ini.

Itu dibuktikan dengan Partai Demokrat yang telah mengusung namanya untuk bertarung di Pilgub Sulsel.

Di samping itu, Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel juga terang-terangan mendukung Andi Sudirman.

Pun demikian dengan Partai Nasdem, yang sejak awal mendeklarasikan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi.

Potensi lawan kotak kosong

Duet Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi berpeluang melawan kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut akan melawan Andi Sudirman Sulaiman kini berubah pikiran.

PKS justru mengundang khusus Andi Sudirman Sulaiman mengikuti fit and proper test, Selasa (23/7).

Padahal PKS telah menutup kegiatan fit and proper test sejak Senin (22/7/2024).

Ada empat bakal calon Gubernur Sulsel yang mengikuti kegiatan ini.

Mereka Wali Kota Makassar Danny Pomanto, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, mantan Panglima Kodam Hasanuddin Mayjen (purn) Andi Mappanyukki Bau Sawa, serta pengusaha Annar Sampetoding.

Sekretaris DPW PKS Sulsel Rustang Ukkas sebelumnya menyatakan bahwa fit and proper test hanya dilakukan sehari yakni hari Senin 22 Juli 2024.

Namun, menurut Rustang, petahana Andi Sudirman juga ternyata ingin mengembalikan formulir pendaftaran.

Sehingga PKS kembali membuka forum fit and proper test di hari Selasa (23/7).

“Iya memang hanya satu hari, hanya kemarin,” katanya setelah fit and proper tes di Swiss-Belinn Panakkukang, Makassar, Selasa (23/7/2024).

Rustang mengatakan, karena Andi Sudirman ingin mengembalikan formulir, mau tidak mau, partainya kembali membuka forum itu.

Ia mengaku tak memberikan keistimewaan kepada Andi Sudirman dalam hal penjaringan bakal calon Gubernur Sulsel.

“Kalau keistimewaan tidak ada, semua sama kita lakukan,” ujarnya.

Lanjut Rustang, sudah beberapa kali tim dari Andi Sudirman meminta untuk mengembalikan formulir kepada PKS.

Bahkan, kata Rustang, saat pelaksanaan fit and proper tes Senin kemarin, Andi Sudirman bermaksud untuk mengembalikan formulir pendaftaran.

“Tapi kami kan sementara fit and proper tes, tidak mungkin kami mau menerima di situ karena dalam keadaan ada empat calon mau di fit and proper tes jadi tidak bisa,” jelasnya.

PKS memiliki 7 kursi di DPRD Sulsel dan menjadi satu dari tiga partai yang belum menentukan sikap di Pilgub Sulsel 2024.

Jika PKS mengusung Andi Sudirman Sulaiman, wacana kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024 hampir pasti akan terjadi.

Pasalnya, hampir semua partai politik politik telah menyatakan sikap.

Sebagian besar menyatakan dukungan pada pasangan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi.

Partai yang belum bersikap adalah, PKS (7 kursi), Golkar (13 kursi) dan Hanura yang memiliki satu kursi.

Sementara partai lain yang telah menetapkan usugannya adalah, Partai NasDem (17 kursi), Gerindra (13 kursi), Demokrat (7 kursi), PKB (8 kursi) dan PAN (4 kursi). Mereka mengusung pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.

Sedangkan PPP (8 kursi) dan PDIP (6 kursi), mengusung Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Kedua partai ini belum cukup memeunuhi syarat untuk memuluskan Danny Pomanto bertarung di Pilgub Sulsel.

Jika PKS benar bergabung di kubu Andi Sudirman Sulaiman, maka Golkar bisa jadi penentu kotak kosong di Pilgub Sulsel.

Koalisi Golkar, PPP, dan PDIP dipastikan bisa mengusung pasangan calon di Pilgub Sulsel.

Jumlah kursi melebihi 17 dari syarat mengusung Pilgub Sulsel.

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved