Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mencari Cagub Prolansia

Dari Calon Gubernur Lansia untuk Lansia

Pada semester pertama 2024, sejumlah lansia (lanjut usia) di Sulsel meninggal karena terlantar dan sakit. Seorang pria lansia berusia 63 tahun bernama

|
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/GRAFIS MUHLIS
Tujuh bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel beserta usianya. Danny Pomanto tertua dan Adnan Purichta Ichsan termuda. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada semester pertama 2024, sejumlah lansia (lanjut usia) di Sulsel meninggal karena terlantar dan sakit.

Seorang pria lansia berusia 63 tahun bernama Tado ditemukan meninggal di dalam rumahnya di Jl Tamangapa Raya, Makassar, Sulsel, Jumat (21/6/2024) sore.

Dia meninggal saat dirinya ditinggal seorang diri dalam keadaan sakit.

Sepekan lebih sebelumnya, seorang lansia tanpa identitas ditemukan meninggal tergeletak di depan rumah warga di Lorong 2, Jalan Inspeksi Kanal, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (10/6/2024) pagi.

Pada hari yang sama, warga di Jl Tamangapa Raya juga dihebohkan penemuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong.

Setelah diidentifikasi dan pencocokan DNA, kerangka itu merupakan kerangka Daeng Sunggu, perempuan lansia berusia 88 tahun.

Empat bulan sebelumnya, tepat pada hari pemungutan suara Pilpres dan Pileg 2024, 14 Februari 2024, Daeng Sunggu dilaporkan hilang.

Setelah empat bulan dicari, Daeng Sunggu ditemukan tinggal tulang-belulang.

Pada awal Januari 2024, warga di sekitaran Kelurahan Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dihebohkan dengan penemuan mayat pria dalam kamar indekosnya, Ahad atau Minggu (14/1/2024) pagi.

Mayat pria yang diketahui berinisial AM (60) ini ditemukan oleh pemilik indekos.

Saat ditemukan kondisi mayat sudah mengeluarkan bau yang kurang sedap.

Berdasarkan hasil otopsi, AM diduga meninggal karena penyakit asma.

Teranyar, Daeng Nia (66), warga Tombongi, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, meninggal dunia di depan IGD RS Syekh Yusuf Sungguminasa, Selasa (9/7/2024).

Mirisnya, Daeng Nia meninggal karena diduga diterlantarkan dan telat mendapatkan pelayanan, padahal saat itu kondisinya sedang kritis.

Kasus di atas terjadi pada tahun politik, tahun pemilihan kepala daerah serentak, di daerah yang kepala daerahnya menjadi bakal calon Gubernur Sulsel. 

Kasus di atas seharusnya menjadi perhatian para bakal calon gubernur agar tak terulang mengingat populasi lansia di Sulsel lebih dari seperempat total jumlah penduduk.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Sulsel pada tahun 2024 sebanyak 9.463.385 jiwa; 1.074.820 jiwa (11,3 persen) di antaranya adalah lansia dan 1.625.150 jiwa (17,1 persen) pralansia.

Persentase penduduk lansia dan pralansia di Sulsel sebanyak 28,4 persen.

Kementerian Kesehatan mengkategorikan mereka yang masuk dalam kelompok pralansia adalah usia antara 45 tahun hingga 59 tahun, sedangkan lansia berusia 60 tahun atau lebih.

Selain populasi lansia di Sulsel cukup signifikan, bakal calon yang akan bertarung pada Pilgub Sulsel mayoritas adalah lansia dan pralansia.

Lainnya milenial dan generasi X. 

Bakal calon gubernur lansia adalah Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto (60); sedangkan pralansia adalah Ilham Arief Sirajuddin (58), Andi Iwan Aras (48), dan Indah Putri Indriani (47).

Fatmawati Rusdi (44) masuk generasi X, serta Andi Sudirman Sulaiman (40) dan Adnan Purichta Ichsan (38) masuk generasi milenial.

Lansia adalah kelompok minoritas yang harus mendapatkan perhatian dari para calon kepala daerah, termasuk di Sulsel

Amanat untuk mengurus lansia telah diatur dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, terkhusus Pasal 5 yang berisi tentang 8 hak lansia.

Empat dari 8 hak lansia adalah pelayanan kesehatan; kemudahan dalam menggunakan fasilitas, sarana, dan prasarana umum; perlindungan sosial; dan bantuan sosial.

Sejumlah lansia mengurus jaminan sosial. Kesejahteraan lansia diatur melalui UU.
Sejumlah lansia mengurus jaminan sosial. Kesejahteraan lansia diatur melalui UU. (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Program untuk lansia

Masuk dan satu-satunya bakal calon dari kelompok lansia, Danny Pomanto pun punya program untuk lansia, Health Care and Rescue jika kelak terpilih menjadi Gubernur Sulsel.

Program ini merupakan pengembangan atau hasil “naik kelas” program Lansia Care, program penanganan dan pemberdayaan lansia yang dicanangkan sejak tahun 2017, tahun ketiga Danny Pomanto menjabat Wali Kota Makassar.

“Teknis Lansia Care bisa ditanyakan ke dinas kesehatan dan akan dijelaskan. Itu sudah berjalan,” kata Danny Pomanto menjawab saat ditanya soal Lansia Care, di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulsel, Senin (29/4/2024).

Sementara, Health Care and Rescue, kata wali kota 2 periode itu, akan dijelaskan melalui buku profil dan masuk dalam visi dan misinya sebagai bakal calon gubernur.

“Nanti akan saya bagikan bukunya. Intinya itu kelanjutan dari Lansia Care,” ujar dia singkat.

Namun, hingga berita ini ditulis, Tribun-Timur.com belum mendapatkan buku yang dimaksud Danny.

Ilham Arief Sirajuddin, bakal calon gubernur yang 2 tahun lebih muda dari Danny Pomanto mengaku menjalankan kebijakan pro lansia selama 2 periode menjabat Wali Kota Makassar (2004-2009 dan 2009-2014).

“Bisa dilihat, bagaimana waktu itu Pemkot Makassar menyediakan infrastruktur ramah lansia dan disabilitas. Ada jalur pedestrian untuk lansia dan difabel,” kata Ilham, wali kota sebelum Danny Pomanto.

Jika kelak terpilih menjadi gubernur, kebijakan pro lansia dia pastikan akan diprioritaskan.

Terlebih pada September 2025, dia akan memasuki fase lansia.

“Menjamin pemenuhan hak-hak lansia itu sudah jadi kewajiban pemerintah daerah karena sudah diamanatkan dalam UU tentang Kesejahteraan Lansia. Mau tidak mau harus dijalankan,” kata Ilham yang pernah mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilgub Sulsel 2013.

Di Luwu Utara, kabupaten yang dipimpin Indah Putri Indriani, saban tahun memperingati Hari Lansia Nasional dengan cara menyalurkan bantuan sosial kepada lansia.

Bantuan berupa uang tunai, paket sembako, dan paket asupan nutrisi.

Pemerintah kabupaten menggandeng Sentra Wirajaya, Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Sosial.

“Kita berharap apa yang kita perbuat hari ini dapat memberikan semangat kepada orang tua kita, ini merupakan bagian dari cara kita untuk memberikan perhatian kepada lansia yang ada di Luwu Utara," kata Indah Putri Indriani dalam pemberitaan Tribun-Timur.com sebelumnya.

Seperti Luwu Utara, Pemkot Makassar juga saban tahun memperingati Hari Lansia Nasional.(bersambung)

Baca berita berikutnya: Lansia Care Hanya Sekadar Janji Kampanye Danny Pomanto atau Nyata Terealisasi? Cek Faktanya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved