Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Viral

Sosok Ustadz Fahmi Salim Viral di Twitter Tuding UMI Makassar Terafiliasi Agen Zionis AJC Ari Gordon

Ustadz Fahmi Salim yang tenar dengan akronim UFS ngetwit tentang pergerakan agen zionis ACJ Ari Gordon yang menyasar sejumlah lembaga di Indonesia.

Editor: Alfian
ist
Ustadz Fahmi Salim menuding Kampus UMI Makassar terafiliasi agen zionis AJC Ari Gordon. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok Ustadz Fahmi Salim, pendakwa yang viral di media sosial Twitter atau X menuding sejumlah lembaga termasuk Universitas Muslim Indonesia atau UMI Makassar terafiliasi agen zionis ACJ Ari Gordon.

Ustadz Fahmi Salim yang tenar dengan akronim UFS ngetwit tentang adanya pergerakan agen zionis ACJ Ari Gordon yang menyasar sejumlah lembaga di Indonesia.

Selain kampus UMI Makassar, Ustadz Fahmi Salim juga menyebut Muhammadiyah.

"Saya sangat menyesalkan fakta jaringan yang digarap agen zionis AJC Ari Gordon ini juga menyasar banyak lembaga, kampus dan ormas Islam tak terkecuali Muhammadiyah, Al-Khairaat dan UMI Makassar. Bersyukurlah jaringan ini terbongkar dg kepergian 5 anak muda ke Israhel," tulis di akun twitternya @fahmisalim2 pada, Minggu (21/7/1014).

Unggahan Ustadz Fahmi Salim itu pun diposting ulang sebanyak 548 kali dan dibaca 49 ribu nitizen.

Siapa Ari Gordon?

Dilansir dari Tirto.id, Ari Gordon Direktur Hubungan Muslim-Yahudi American Jewish Committee (AJC)

Poster seminar "Relations Among Abrahamic Religious Communities in History and Today" yang menghadirkan Ari Gordon sempat viral dan ramai diperbincangkan publik hingga menimbulkan kontroversi.

Acara Voice of Istiqlal itu nyatanya batal diselenggarakan. Alhasil, Ari Gordon sebagai narasumber utama juga turut batal menghadiri seminar.

Menurut Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, acara yang diinisiasi Voice of Istiqlal memang sudah dibatalkan. Akan tetapi, ia mengaku tidak tahu menahu alasan panitia membatalkan seminar.

Senada dengan Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Ketua Takmir Masjid Istiqlal Adnan Harahap menyebutkan dirinya tidak mengetahui persis perihal acara tersebut.

Baca juga: Viral di X UMI Makassar Disebut UFS Terafiliasi Agen Zionis, Prof Sufirman Rahman: Itu Fitnah Keji

Tangkapan layar akun X Ustadz Fahmi Salim (UFS) di X
Tangkapan layar akun X Ustadz Fahmi Salim (UFS) di X (ist/tangkapan layar akun X UFS)

Sejumlah akun media sosial Voice of Istiqlal maupun laman resmi juga tidak mengabarkan terkait alasan pembatalan acara seminar yang menghadirkan Ari Gordon.

Ari Gordon merupakan Direktur Hubungan Muslim-Yahudi American Jewish Committee (AJC) atau Komite Yahudi Amerika.

Misi utama AJC yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Yahudi dan Israel. Mereka juga berkeinginan memajukan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

Mengutip biodata Ari Gordon via situs web AJC, tugas utama Ari Gordon selaku Direktur Hubungan Muslim-Yahudi adalah membangun kemitraan antara orang Yahudi dan Muslim.

Mereka lalu diharapkan menjalin kerja sama untuk menangani isu-isu terkini dan menjalin keterlibatan produktif terkait isu-isu berbeda.

Gordon termasuk seorang guru besar. Ia kerap memberikan ceramah di lingkungan akademis dan kalangan Yahudi. Juga berbicara tentang sejarah hubungan antaragama dan perkembangan agama di dunia.

Sebelum menduduki posisi Direktur Hubungan Muslim-Yahudi AJC, Ari Gordon sempat menjadi penasihat khusus hubungan antaragama serta asisten direktur hubungan antaragama dan antargolongan.

Menurut laman LinkedIn, Gordon menyelesaikan pendidikan sarjana di Yeshiva University (2005). Ia kemudian mendapatkan gelar Magister Studi Teologi dari Harvard Divinity School (2010).

Pada 2018, dirinya meraih gelar PhD dari University of Pennsylvania dengan mengusung penelitian berupa "Studi Islam: Sejarah Hubungan Muslim-Yahudi". Pria yang dibesarkan di Philadelphia itu konon dikatakan sangat fasih berbahasa Arab maupun Ibrani.

Bantahan Rektor UMI

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Sufirman Rahman, yang dikonfirmasi membantah apa yang posting akun X UFS tersebut.

Menurut Prof Sufirman, apa yang ditulis UFS itu, adalah bentuk fitnah keji.

"Tidak benar, itu adalah fitnah yang sangat keji," kata Prof Sufirman dikonfirmasi tribun, Senin (22/7/2024) sore.

Saat ditanya terkait langkah-langkah yang akan diambil, Prof Sufirman Rahman mengaku akan mempelajari terlebih dahulu.

"Kami pelajari dulu," singkatnya.

Sekedar diketahui, belum lama ini, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengeluarkan surat instruksi baru yang memperkuat larangan kerja sama dengan lembaga yang berafiliasi dengan Israel. 

Surat ini, bernomor 2020/PB.03/A.1.03.08/99/07/2024, memperbarui instruksi yang telah diterbitkan pada masa kepengurusan KH Said Aqil Siroj pada tahun 2021.

Instruksi terbaru ini secara khusus menyoroti Leimena Institute, sebuah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005. 

Institut ini berfokus pada partisipasi warga gereja dalam pembangunan bangsa, didirikan sebagai respons terhadap perkembangan situasi nasional dan harapan para pemimpin lembaga gereja.

Leimena Institute didirikan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan dukungan tokoh-tokoh seperti Jakob Tobing, Mangara Tambunan, Matius Ho, Radja Kami Sembiring Meliala, dan Viveka Nanda Leimena. 

Salah satu program utama mereka adalah Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), juga dikenal sebagai Cross Cultural Religious Literacy (CCRL), yang bertujuan memfasilitasi kerja sama lintas budaya dalam menghadapi tantangan global.

Namun, keterlibatan Ari Gordon dari The American Jewish Committee (AJC), sebuah NGO pro Zionis Israel, dalam program LKLB menimbulkan kekhawatiran di kalangan PBNU. 

Mereka khawatir akan pengaruh asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh NU.

Program LKLB telah meluluskan lebih dari 8.352 peserta dan menyelenggarakan berbagai program internasional dan webinar. 

Leimena Institute juga disebut bermitra dengan berbagai organisasi di Indonesia.  

Sosok Ustadz Fahmi Salim

Memiliki nama lengkap Dr. Fahmi Salim Zubair, Lc. M.A., ia merupakan Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah 2015-2022.

UFS juga pernah menjabat Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat periode 2015-2020.

Kemudian Wakil Sekjend Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

Selain itu Ustadz Fahmi Salim Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta.

Dan menjadi narasumber Cahaya Hati yang tayang di I-News TV dan Damai Indonesiaku yang ditayangkan di TV One.

Ustadz Fahmi Salim menempuh pendidikan di Madrasah Diniyyah Awwaliyah "Sa'adat al-Darayn" Jakarta Barat (1986-1991).

Sekolah Dasar Negeri (pagi hari) 01 Pekojan di Jakarta Barat (1985-1991).

MTs dan SMP di Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan Solo (1991-1994).

Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri di Pesantren Darussalam, Ciamis Jawa Barat (1994-1997). Studi Universitas Al-Azhar Mesir, Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir.

Menamatkan S-1 pada tahun 2001 dengan predikat kelulusan "Jayyid Jiddan Ma'a Martabat Al-Syaraf" (Amat Baik dengan Tanda Penghargaan).

Studi S-2 di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu Al-Qur'an di Universitas Al-Azhar Kairo.

Dan saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di Universitas Al-Azhar Kairo, bidang Tafsir dan ilmu Qur'an dengan disertasi berjudul Tafsir-tafsir Menyimpang di Indonesia pada Abad 15 Hijriah.

Selain menempuh pendidikan di bidang agama hingga yang saat ini masih dalam proses program Doktoralnya, Ustadz Fahmi Salim memiliki pengalaman dakwah di luar negeri.

Diantaranya, Australia (Ramadhan 2014). Qatar (Ramadhan 2016). Austria dan Jerman (November 2018).

Selain itu Beliau juga pernah mengikuti Konferensi Internasional, seperti Konferensi Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir di Luxor pada bulan Mei tahun 2016.

Konferensi Internasional 2 Mimbar Aqsha untuk Khatib dan Dai di Istanbul bulan Juli 2018 dan Konferensi Internasional 2 Asosiasi Parlemen Dunia untuk Al-Quds di Istanbul bulan Desember 2018.

Ustadz Fahmi Salim juga memiliki publikasi karya tulis, diantaranya adalah “Kritik Terhadap Studi Al-Qur’an Kaum Liberal” (Perspektif: 2010) Cetakan ke-4.

 Tafsir Sesat : 58 Essai Kritis Wacana Islam di Indonesia” (GIP: 2013). Tadabbur Al-Qur'an di Akhir Zaman (ProU Media 2017).

Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran (Al-Fahmu Institute, 2021) dan Ngeshare Pesan-pesan Tauhid untuk Negeri di Masa Pandemi (Al-Fahmu Institute, 2021).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved