Opini
Lindungi Generasi dari Prostitusi Online
Seperti maraknya prostitusi online yang baru saja terjadi yaitu prostitusi kelas atas di Makassar.
Oleh: Airah Amir
Dokter dan Pemerhati Kesehatan Masyarakat
TEKNOLOGI digital datang membawa banyak manfaat. Tak dimungkiri kecanggihan teknologi telah terintegrasi dalam kehidupan kita.
Namun dapat menjadi ancaman jika salah menggunakannya.
Seperti maraknya prostitusi online yang baru saja terjadi yaitu prostitusi kelas atas di Makassar.
Polisi menangkap tiga mucikari dan empat wanita pekerja seks komersial dalam Operasi Cipta Kondisi. (tribuntimur.com, 14/7/2024).
Saat ini ruang digital telah menjadi tempat permintaan dan penawaran sebagai bentuk transaksi dari prostitusi online.
Bisnis prostitusi online telah menjadi penawaran yang sangat menjanjikan bagi orang-orang yang terdesak kebutuhan hdup, pun bagi yang menginginkan kemewahan dalam hidup.
Akhirnya selama penawaran dan permintaan masih tinggi maka prostitusi online ini sangat sulit diberantas.
Sejak tahun 2015 fenomena prostitusi online telah menjadi wacana diakibatkan oleh mulai derasnya perkembangan digitalisasi media dan komunikasi.
Pada masa itu pelaku terlibat prostitusi online lebih banyak akibat terdesak oleh kebutuhan ekonomi.
Hal yang berbeda terjadi pada dekade berikutnya.
Kecenderungan terlibat prostitusi online bukan lagi karena himpitan ekonomi tetapi gaya hidup hedonisme atau keinginan untuk hidup mewah.
Ini tak lepas dari perilaku manusia yang dibentuk oleh pemahaman yang ada pada dirinya.
Faktanya, paham yang mendominasi kehidupan saat ini adalah paham sekulerisme liberal yang mengagungkan kebebasan termasuk dalam hal beragama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.