Pilgub Jateng 2024
Sering Tampil Mesra, Ternyata Jokowi dan Prabowo Adu Kekuatan di Pilgub Jateng, Usungan Berbeda
Jokowi dan Prabowo adu kekuatan lantaran mendorong sosok calon gubernur Jateng yang berbeda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ternyata bertarung 'pengaruh' di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Padahal dalam beberapa kesempatan, Jokowi dan Prabowo nampak akrab.
Keakraban Jokowi dan Prabowo nampak saat proses Pilpres hingga selesainya penetapan pemenang.
Jokowi dan Prabowo adu kekuatan lantaran mendorong sosok calon gubernur Jateng yang berbeda.
Jokowi dan Prabowo memiliki pengaruh besar terhadap Pilkada Jateng 2024.
Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra mendorong kader sekaligus mantan asisten Pribadi, Sudaryono.
Sementara putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep juga disebut bakal bertarung di Jateng.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas, pemilih ternyata ada yang melihat cagub yang didukung Jokowi dan Prabowo Subianto.
Lantas, pengaruh siapa yang lebih kuat, Jokowi atau Prabowo?
Diketahui, Pilkada Jateng 2024 diprediksi berlangsung sengit lantaran tak ada petahana.
Persentase responden yang akan memilih pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Jateng yang didukung Prabowo mencapai 66,4 persen.
Sedangkan responden yang menyatakan akan memilih pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Jateng yang didukung oleh Jokowi mencapai 65,2 persen.
Survei Litbang Kompas juga mengukur tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang diperkirakan bakal diusung dalam Pilkada Jateng 2024.
Elektabilitas anak bungsu Presiden Jokowi sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep menjelang Pilkada Jawa Tengah 2024 mencapai 7 persen.
Sedangkan elektabilitas Kapolda Jateng Ahmad Luthfi berada pada posisi kedua dengan 6,8 persen.
Luthfi juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Jokowi.
Hubungan keduanya terbina pada 2011 ketika Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo dan Luthfi berdinas sebagai Wakil Kapolres Solo.
Posisi di bawah Luthfi ditempati oleh mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (3,2 persen), artis Raffi Ahmad (2,8 persen), Bupati Kendal Dico Ganinduto (2,6 persen).
Taj Yasin adalah politikus Partai Persatuan Pembangunan.
Sedangkan Raffi Achmad adalah salah satu pesohor yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.
Dico berlatar sebagai kader Partai Golkar yang berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran.
Di sisi lain, peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas menyoroti soal dinamika pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Menurut dia, para pemilih PDI-P di akar rumput Jateng kemungkinan tidak satu suara dalam Pilkada.
"Problem di 2024 ada faktor keterbelahan di pemilih PDI-P, antara yang pro Jokowi dan yang loyal dengan PDI-P," ujar Toto.
Penyebabnya adalah, kata Toto, hal itu terjadi karena para pendukung Jokowi melihat panutan mereka kerap diserang, bahkan dari kalangan PDI-P.
"Jadi Jokowi dilihat sebagai tokoh panutan, meski sering diserang-serang, ada jarak dengan orang-orang PDI-P.
Akhirnya mereka memilih mendukung kandidat yang didukung.
Akhirnya menjadi Jokowi Effect," ucap Toto. Survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka pada periode 20 sampai 25 Juni 2024.
Jumlah responden sebanyak 500 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Tingkat kepercayaan survei itu mencapai 95 persen dengan margin of error sekitar 4,4 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei itu sepenuhnya dibiayai Harian Kompas.
Indikator Politik Indonesia
Dalam survei yang bertajuk “Siapa Kuat di Jawa Tengah?: Dinamika Elektoral Jelang Pilkada”, nama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep meraih elektabilitas tertinggi.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menempati peringkat pertama dalam simulasi 10 dan 20 nama.
Dalam simulasi 10 nama dengan pertanyaan,”seandainya pemilihan langsung gubernur Jawa Tengah dilaksanakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara nama berikut-berikut ini..”,
Kaesang memeroleh elektabilitas 22,8 persen dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen.
Urutan kedua adalah Irjen (Pol) Ahmad Lutfhi yang saat ini menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah dengan elektabilitas 18,7 persen.
Baca juga: 3 Hasil Survei Pilkada Jabar 2024 Terbaru, Ridwan Kamil Masih Teratas, Komeng Kini Masuk 10 Besar
Urutan ketiga Taj Yasin Maimoen dengan 12,7 persen.
Lalu, urutan keempat dan kelima masing-masing Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 9,1 persen dan Dico Ganinduto 6,5 persen.
Kemudian, untuk simulasi 20 nama, Kaesang mendapatkan elektabilitas 17,7 persen, disusul Luthfi dengan 15,6 persen.
“Dalam simulasi ini, Kaesang berada di peringkat pertama tapi dalam selisih margin of error.
Jadi kita tidak tahu sebenarnya mana yang unggul Kaesang atau Lutfi,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil, Minggu (7/7/2024).
Hasil simulasi 10 nama:
Kaesang Pangarep 22,8 persen
Irjen Ahmad Luthfi 18,7 persen
Taj Yasin Maimoen 12,7 persen
Bambang Wuryanto 9,1 persen
Dico Ganinduto 6,5 persen
Sudaryono 4 persen
M Yusuf Chudlori 3,5 persen
Hendrar Prihadi 2,5 persen
Abdul Wachid 2,2 persen
Sudirman Said 1,7 persen
Tidak jawab 16,4 persen.
Prabowo dilatih Jokowi
Prabowo Subianto, mengaku sedang dilatih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta (KSP) 2.0 dan White Paper One Map Policy (OMP) Beyond 2024 serta Penyampaian Hasil Capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Hotel St Regis, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, ia diinstruksikan Jokowi untuk mewakilinya dalam acara tersebut.
Prabowo menyebut dirinya diberi catatan-catatan oleh Presiden Jokowi yang menandakan ia sedang dilatih supaya tidak kaget setelah dilantik sebagai presiden pada Oktober 2024 nanti.
"Saya diinstruksikan untuk mewakili Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo dan dalam hal ini, apa yang saya sampaikan sebetulnya adalah catatan-catatan dan pointer dari beliau."
"Saya kira Bapak Presiden ternyata sedang melatih saya untuk supaya nanti enggak terlalu kaget begitu setelah saya dilantik, Insya Allah," tutur Prabowo.
"Jadi itulah cara beliau, ya, salah satu pelajaran kepemimpinan yang kita terima adalah seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang legowo, pertama."
"Kedua, pemimpin yang menyiapkan penggantinya. Jadi, saya kira ini yang saya rasakan, ya, beliau sekarang hampir semua rapat kabinet saya diikutsertakan dan duduknya sebelah presiden sekarang. Mohon maaf, Menko, jadi ini yang saya rasakan, saya sedang disiapkan," paparnya.
2 Orang Dekat Prabowo Dilantik jadi Wamen
Sementara itu, di tempat lain, pada Kamis hari ini, dua orang terdekat Prabowo Subianto dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai wakil menteri.
Mereka adalah keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, yang dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan.
Kemudian, orang dekat Prabowo yang juga Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertanian
Prabowo hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya saat disinggung mengenai pelantikan wamen yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta pada Kamis sore itu.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo memberikan gestur tersebut selesai memberikan sambutan dalam acara peresmian peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0.
Sebagai informasi, selain melantik Thomas dan Sudaryono, Jokowi juga melantik Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Politik Menguntungkan Antara Jokowi dan Prabowo
Dengan dilantiknya Thomas dan Sudaryono yang merupakan politikus Gerindra sebagai wakil menteri, hal ini disebut merupakan kompromi antara Jokowi dengan Prabowo.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
"Kalau saya sih melihatnya ini pertanda, ya, kompromi antara kekuatan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih dengan Pak Jokowi sebagai presiden yang akan berakhir masa jabatannya."
"Oleh karena itu, ya, perlu politik akomodasi bagi orang-orangnya Pak Prabowo untuk, katakan, dilantik lebih dulu lebih awal di Kabinet Pak Jokowi menjadi wakil menteri," terangnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
Menurut Ujang, bargaining (tawar-menawar) dalam keputusan itu ialah supaya transisi pemerintahan berjalan dengan mulus, baik, dan aman.
"Sehingga nanti pun ketika Pak Jokowi misalkan punya keinginan, punya titipan gitu kepada pemerintahan Prabowo yang baru, ya, bisa saja diakomodir oleh Pak Prabowo."
"Jadi politik saling menguntungkan satu sama lain antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," ungkapnya.
Kompromi ini, ucap Ujang, menjadi hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Bagi Prabowo, kader-kadernya bisa memperoleh jabatan di kabinet, sedangkan Jokowi setelah lengser berharap bisa diperhitungkan di pemerintahan selanjutnya.
"Oleh karena itu, saya melihatnya, ya, kompromi ini menjadi jalan yang kelihatannya menguntungkan bagi kedua belah pihak."
"Yang satu dapat jabatan, kader-kadernya, ya, menjadi wakil menteri. Lalu, Pak Jokowi juga tentu punya harapan untuk bisa diperhatikan di pemerintahan Pak Prabowo nanti," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang "Kompas": Pengaruh Jokowi dan Prabowo "Effect" di Pilkada Jateng Beda Tipis"
Pilgub Jateng
Jokowi
Prabowo Subianto
Prabowo Jokowi adu kekuatan
Jokowi Prabowo adu kekuatan
Sudaryono
Kaesang Pangarep
Rencana Ahmad Luthfi Setelah Ubah Jateng dari Kandang Banteng jadi Sarang Garuda, Tolak Euforia |
![]() |
---|
Rincian Perolehan Suara Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi di Kabupaten/Kota Jawa Tengah |
![]() |
---|
Andika - Hendrar Sudah Kalah, PDIP Ngotot Jateng Masih Kandang Banteng, Kemarin Sebut Kandang Bansos |
![]() |
---|
Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi atau Andika Perkasa Unggul? |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa Bersaing Ketat di Jawa Tengah, Saling Mengungguli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.