Pilwali Semarang 2024
Eri Cahyadi Petahana Wali Kota Semarang Belum Aman, Kader Jadi Golkar Penantang Terkuat
Hal serupa juga terjadi pada simulasi tiga nama yang menempatkan elektabilitas Eri pada posisi sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya.
Selain dengan Golkar, Bayu Airlangga sejauh ini telah menjalin komunikasi dengan Gerindra, NasDem, dan PSI.
"Seperti mendaftar di PSI ini sebuah hal bagus, mengingat tren positif yang saat ini dimiliki PSI di Surabaya," katanya.
"Di samping mendekati partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), Bayu juga harus bisa merangkul partai-partai lain seperti PKS. Mereka punya basis militan di kota metropolitan, termasuk NasDem dan PPP," jelasnya.
Berbagai upaya tersebut tidaklah mudah, mengingat saat ini juga Bakal Calon Wali Kota Surabaya dari petahana, Eri Cahyadi telah mencalonkan kembali melalui PDIP dan PKB.
"Di daerah besar itu ada kecenderungan minimnya penantang yang potensial," katanya.
"Sehingga, munculnya figur Bayu Airlangga melalui partai-partai di KIM nanti bisa menjadi harapan baru yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat di samping petahana Eri Cahyadi.
Momentum sudah ada, tinggal Bayu harus bekerja keras di bawah. Karena bukan pekerjaan mudah mengalahkan petahana di Surabaya," tandasnya.
Survei Pilkada Surabaya 2024
Hasil survei terbaru Cawalkot Surabaya untuk Pilkada Surabaya 2024 itu dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dalam hasilnya menunjukkan, nama petahana Eri Cahyadi berada di posisi puncak yakni 61,2 persen.
"Hingga periode survei, Eri Cahyadi masih mendapatkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi dibanding nama-nama lain yang beredar," kata Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi dalam keterangan resminya, Senin (3/6/2024).
Angka tersebut, menurut Ari, muncul saat responden disodori simulasi 2 nama calon yang akan maju di Pilkada Surabaya yakni Eri Cahyadi dan Ahmad Dhani.
Hasilnya, elektabilitas Eri Cahyadi 61,2 persen, sedangkan Ahmad Dhani 4,7 persen.
Sedangkan simulasi 2 nama Eri Cahyadi dan mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Eri mendapat 56,7 persen dan Emil Dardak 9,3 persen.
Survei juga menyandingkan nama Eri Cahyadi denyan nama figur lain dalam simulasi 3 nama dengan pertanyaan tertutup.
"Pada simulasi tiga nama dengan menyandingkan Eri, Emil, dan Dhani, Eri masih mendapat tingkat elektabilitas tertinggi, masing-masing secara berurutan 55,6 persen, 9,5 persen, dan 3,3 persen," jelasnya.
Sedangkan untuk simulasi tiga nama Eri, Emil, dan Cracy Rich Tom Liwafa, masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 57,5 persen, 9,7 persen, dan 1,4 persen.
Ari menambahkan, meski secara elektabilitas masih unggul, Eri Cahyadi tetap harus hati-hati.
Sebab, Pilkada masih akan digelar pada November 2024 alias enam bulan ke depan.
"Semua kandidat dalam waktu enam bulan ke depan harus terus bergerak di masyarakat, turun melakukan sosialisasi."
"Bagi kandidat yang untuk sementara unggul, tidak boleh berpuas diri. Bagi kandidat yang elektabilitasnya belum optimal atau tertinggal, masih ada waktu untuk meningkatkan keterpilihannya," ujarnya.
LSI Denny JA menggelar survei di Surabaya pada pertengahan April 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1.200 orang, menggunakan teknik wawancara langsung.
Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 2,9 persen.
Profil Bayu Airlangga
Bayu Airlangga adalah seorang politikus asal Indonesia.
Bayu Airlangga adalah putra dari mantan Kepala BPN Jawa Timur Gede Ariyuda.
Bayu menikah dengan putri bungsu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang bernama Kartika Prawitasari.
Setelah menikah dengan anak Soekarwo, Bayu Airlangga langsung terjun ke dunia politik untuk mengikut jejak mertuanya.
Ia gabung dengan Partai Demokrat dan duduk sebagai Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim.
Partai Demokrat membuat dirinya maju pada Pemilu 2019 sebagai calon legislatif untuk DPRD Jawa Timur.
Bayu berjuang di Daerah Pemilihan XI yakni di wilayah kelahiran Soekarwo (Kabupaten Nganjuk, Kota/Kabupaten Madiun).
Ia berhasil terpilih sebagai anggota legislatif dengan perolehan 37.501 suara.
Bayu Airlangga lalu menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur.
Sejak dirinya mulai terkenal, ia masuk dalam radar partai untuk maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.
Namun ia lebih memilih berfokus untuk membesarkan Partai Demokrat dan mengabaikan tawaran itu.
Tak lama setelah itu, Bayu ditunjuk sebagai (Plt) Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim yang menggantikan Renville Antonio yang menjadi Bendahara Umum Partai Demokrat.
Ia lantas berduet dengan Emil Dardak yang menjadi Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang menggantikan Soekarwo.
Di akhir perjalanan, keduanya bersaing dalam Musda Partai Demokrat Jatim.
Akan tetapi, DPP Partai Demokrat menunjuk Emil Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat berdasarkan fit and proper test.
Hal inilah yang membuat Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Partai Demokrat.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
2 Sosok Terkuat di Pilwali Semarang saat Mbak Ita Terjerat Kasus di KPK, Demokrat vs Sekdis Pemadam |
![]() |
---|
Kehebatan Bayu Airlangga Penantang Eri Pilkada Semerang, Ancam Elektabilitas Incumbent |
![]() |
---|
Sosok Bayu Airlangga Calon Kuat Wali Kota Semarang Penantang Eri, Elektabilitas Pepet Petahana |
![]() |
---|
Elektabilitas Calon Wali Kota Semarang, Mbak Ita Belum Terkalahkan, Yoyok Mengejar, Ade Tertinggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.