Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Semarang 2024

Eri Cahyadi Petahana Wali Kota Semarang Belum Aman, Kader Jadi Golkar Penantang Terkuat

Hal serupa juga terjadi pada simulasi tiga nama yang menempatkan elektabilitas Eri pada posisi sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Elektabilitas petahana Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi belum terkalahkan. Tapi Bayu Airlangga kader Golkar jadi ancaman. 

Bayu Airlangga yang merupakan menantu dari Soekarwo yang lebih dikenal sebagai Pakde Karwo, Gubernur Jatim dua periode 2009-2019 ini juga dinilai memiliki mesin pemenangan.

Terutama, dengan mesin pemenangan Pakde Karwo yang mengakar.

"Kans Bayu dalam hal elektabilitas figur cukup bagus dan menjual, baik dalam konteks cawali atau seandainya opsinya dia sebagai cawawali. Jadi kansnya bagus," katanya.

Kemudian, dinamika politik nasional dinilai juga memberikan keuntungan bagi Bayu Airlangga.

Selain memimpin relawan, Bayu yang juga masuk dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Timur memiliki kedekatan dengan partai pengusung pemenang pemilu.

"Kota besar seperti Surabaya akan mendapat momentum konstelasi pilpres yang akan terbawa di level pilkada. Bayu sebagai salah satu ketua elemen relawan yang turut memenangkan Prabowo-Gibran di Surabaya dan secara luas di Jatim harus bisa mengambil momentum ini," katanya.

Untuk memaksimalkan peluang tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan Bayu Airlangga.

Pertama, Bayu harus semakin memperluas pertemuan dengan masyarakat.

"Kami melihat memang Bayu tidak hanya spekulatif di Surabaya, tapi memang sudah turun dan bergerak. Namun saya kira intensitasnya harus diperkuat lagi," katanya.

"Bayu harus bisa merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin pro rakyat cilik seperti Pakde Karwo. Ini tidak mudah namun tentu akan membawa dampak elektoral," tambahnya.

Kedua, Bayu juga harus melakukan pendekatan kultural ke berbagai kelompok masyarakat. Di antaranya kelompok Nahdliyin dan nasionalis di Kota Pahlawan.

"Karakter warga Surabaya ini masih kental kultural, baik itu Nahdliyin dan nasionalis. Jadi itu perlu ditekankan lagi.

Ini momentum bagus untuk Bayu, asal yang bersangkutan mau memperbanyak pertemuan kultural di masyarakat," tandasnya.

Ketiga, Bayu Airlangga juga harus mengintensifkan pembicaraan dengan partai politik.

Konsolidasi partai politik bukan hanya perlu saat pencalonan, namun juga penting dalam upaya pemenangan pemilu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved