Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPR RI

Terungkap! Wakil Ketua Komisi I: Hacker Dipesan Bobol Data Nasional

Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai hacker atau pembobol Pusat Data Nasional (PDN) Sementara merupakan pesanan dari pihak tertentu.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribunnews
Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai hacker atau pembobol Pusat Data Nasional (PDN) Sementara merupakan pesanan dari pihak tertentu. 

Begitu, ya. Ini tidak, ayo titip-titip disini. Tapi lo tanggung jawab. Begitu, ya tidak pas lah. Begitu, ya. Oke.

Kemudian dari situ, ya, fungsi dari, dari yang mengawal, dan saya dengan bahasa biasa saja, ya. Tidak usah bahasa teknik. Yang mengawal itu menjaga, data itu dua.

Satu, Kominfo. Karena dialah yang memenjaga pusat data nasional.

Dan yang kedua, data itu adalah badan cyber dan sandi negara. Jadi dua lembaga ini memprotek. Ternyata masih ditembus.

Dan terakhir, sudah mengembalikan. Tetapi, menurut data yang saya terima, informasi, ada beberapa, terutama data soal pemilu, imigrasi, yang memang sudah blank. Sudah diambil lah.

Dan konon, hackernya itu adalah ada titipan. Ada pesanan lah. Bukan titipan. Ya, ada pesanan tertentu gitu ya. Dari kelompok yang punya kepentingan tertentu.

Pak TB, di sosial media itu beredar satu analisis dari para pakar bahwa bobolnya Pusat Data Nasional itu ada kaitan dengan situs-situs judi yang ditutup. Jadi, kasarnya itu yang berkepentingan terhadap jebolnya server ini atau Pusat Data Nasional ini adalah orang-orang yang terafiliasi dengan judi online?

Bisa saja tetapi ada orang yang ketakutan kalau data itu hilang. Kalau data itu masih terus ada. Ini harus dihancurkan. Atau dibuang. Nah, begitu. Itu lebih urgent dari sisi intelijen.

Jadi yang tadi kan yang disampaikan tadi informasi yang datang tuh, eh yang hilang itu adalah data pemilu dan imigrasi. Berarti ada orang yang berkepentingan agar data pemilu dan data imigrasi ini hilang?

Ini menarik. Kita diskusikan pada sesion yang lain.

Tapi yang pasti bahwa Komisi I membawahkan Kominfo, apakah ada rencana untuk kemudian melakukan RDP lagi untuk melihat progres dari perlindungan terhadap data nasional ini?

Progres itu kami dapat sekarang ini, tetapi tidak resmi ya. Walaupun dikembalikan, ya percuma saja, karena data itu ternyata sudah pindah tangan. Terutama data-data yang penting itu.

Tetapi memang ke depan kita jangan lagi menganggap urusan data pribadi dan data nasional itu sesuatu hal yang sepele. Ini objek vital.

Di negara-negara maju, ya, angkatan bersenjatanya itu ada angkatan darat, laut, udara dan kemudian cyber. Karena perang yang akan datang tidak lagi lari-lari.

Bukan Cuma fisik gitu ya?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved