Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Owner Skincare Dilapor

Sosok Bos Skincare RK Glow Nurlinda Dwi Sukti Suka Pamer Mobil Lamborghini Dilapor ke Polisi

Owner Skincare RK Glow, Nurlinda Dwi Sukti atau dikenal dengan nama Dwiaffor dilaporkan ke Polisi atas dugaan pencemaran nama baik.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Owner Skincare RK Glow, Nurlinda Dwi Sukti atau dikenal dengan nama Dwiaffor dilaporkan ke Polisi atas dugaan pencemaran nama baik. Selama ini dia sering memakai mobil mewah di Makassar. 

Terpisah, NLD yang dikonfirmasi wartawan, mengaku ia meminta agar dananya dikembalikan oleh AA namun malah difitnah dan dilaporkan.

"Intinya perihal danaku, tapi malah dialihkan pencemaran nama baik. Padahal sama sekali tidak ada kalimat menjatuhkan," ucap NDL kepada wartawan.

"Malahan dia yang menjatuhkan karena upload data KTP ku yang bersifat data pribadi di sosial media," ucapnya lagi.

Owner Affor Neo Jaya, Nurlinda Dwi Sukti. Pengusaha muda Makassar, Nurlinda Dwi Sukti (27) mendadak viral seusai mendonasikan uangnya Rp1 miliar untuk membantu warga terdampak pandemi Covid-19.
Owner Affor Neo Jaya, Nurlinda Dwi Sukti. Pengusaha muda Makassar, Nurlinda Dwi Sukti (27) mendadak viral seusai mendonasikan uangnya Rp1 miliar untuk membantu warga terdampak pandemi Covid-19. (Instagram @dwiaffor)

Sosok Dwiaffor

Sosok Nurlinda Dwi Sukti atau Dwiaffor sarat prestasi. Ia pernah menyabet penghargaan bergengsi karena kapasitasnya sebagai entrepreneur di bidang kosmetik.

Penghargaan itu di antaranya, Best Women in Entrepreneur, The Best Indonesian Inspiring Young Female Entrepreneur in the Beauty Product Business, dan The Most and Trusted Company in Beauty Product Quality and Customer Satisfaction.

Capaian tersebut, tak membuat Nurlinda dwi Sukti menghentikan langkahnya.

Sebab, masih ada mimpi yang belum kesampaian, yakni membuka lapangan kerja bagi banyak orang di Indonesia.

Pebisnis kelahiran tahun 1993 asal Makassar ini sejak kecil sudah akrab dengan kerja keras.

Jauh sebelum sukses, Nurlinda Dwi Sukti saat duduk di bangku kuliah pernah bekerja sebagai sales dealer motor. Tugasnya membagikan brosur di pinggir jalan.

"Saat kuliah, saya kerja sampingan jadi sales salah satu merek sepeda motor. Waktu itu kerjaan saya membagikan brosur di jalan raya," kenang Dwi.

Dwi kemudian merantau ke Kota Kendari. Ia magang di maskapai penerbangan komersil.

Lepas dari situ, Dwi menjadi karyawan salah satu perusahaan asing dengan pendapatan menjanjikan.

Namun, petualangan berakhir. Ia kembali ke Makassar, kota kelahirannya.

Dwi kembali memulai hidupnya dari nol. Untuk memenuhi kebutuhannya, Dwi bekerja sebagai sales air minum kemasan. Ia berkeliling dari warung ke warung.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved