Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disdik Sulsel

Disdik Sulsel Buka 944 Kursi Baru Akomodir Siswa SMA dan SMK 

Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel membuka kelas baru demi memberikan akses Pendidikan ke siswa wajib sekolah.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel membuka kelas baru demi memberikan akses Pendidikan ke siswa wajib sekolah.

Diketahui usai Prosesi Penerimaan Siswa Baru (PPDB) lalu, ada 1.700 siswa belum tertampung di sekolah.

Akhirnya, mekanisme penyaluran siswa pun diterapkan untuk memberikan ruang belajar untuk siswa.

Memenuhi kebutuhan tersebut, Disdik memaksimalkan jumlah rombongan belajar (rombel) atau kelas di setiap sekolah.

Dalam aturan maksimal ada 12 rombel tiap angkatan.

"Ada 1.700 siswa tidak pernah lulus di setiap jalur (PPDB) . Belum terakomodir. Inilah jadi dasar kita (penyaluran). Saya kumpul semua kepsek di Makassar khusus tidak memenuhi standar 12 rombel kelas 10 nya. SMA 21 dan SMA 9 tidak diundang karena sudah 12 rombel," kata Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin pada Rabu (17/7/2024).

Dari rapat tersebut, Iqbal mendapat data adanya ruang kelas tak terpakai di beberapa sekolah.

Begitunya juga laboratorium yang tidak berfungsi maksimal.

Ruangan ini akhirnya digunakan untuk membuka kelas baru mengakomodir kebutuhan kursi siswa.

"Ternyata ada ruang kelas yang tidak terpakai, ada punya laboratorium tapi kegiatan laboratorium kan sekali. Paling banyak pernah jadi ruang kelas dan tidak dipakai. Saya tinjau lapangan, diperbaiki plafonnya. kami dapat sekitar 944 kursi," jelas Iqbal

Penyaluran pun dilakukan dengan memetakan siswa sesuai dengan sekolah terdekat.

Hingga kini, para siswa sudah menjalankan proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.

Di tahun ajaran 2024/2025 ini, Pj Gubernur Prof Zudan sendiri menginstruksikan pembelajaran di sekolah harus bersifat humanis.

Sehingga terbangun suasana gembira dalam proses belajar mengajar

"Semua anak uang masuk sekolah, harus mendapat suasana gembira," jelas Prof Zudan.

"Ini tugas kepala sekolah guru dan pengawas, membuat sistem pembelajaran yang buat semua siswa bahagia bersekolah," lanjutnya.

Para kepala sekolah pun mendapat tugas khusus.

Terkait menghindari adanya perilaku bullying.

Kasus bullying memang selama ini jadi momok pelajar.

Acapkali ditemui kasus bullying yang dilakukan di lingkungan pendidikan.

"Ini penting. Harus hindari bullying, kekerasan, makian, kata-kata kasar," kata Prof Zudan.

"Justru yang harus dijunjung tinggi akhlak mulia adab, sopan santun dan kesusilaan. Itu harus didorong. Kalau itu bisa dilakukan maka pembelajaran efektif," lanjutnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved