Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Asyura

Tradisi Beli Barang Pecah Belah di 10 Muharram Bikin Omzet Pedagang Tembus Ratusan Juta

Muhammad Ali Usman Dg Nompo sibuk melayani pembeli ketika Tribun-Timur.com mendatanginya, Selasa (16/7/204).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muh Abdiwan/Tribun Timur
Barang dagangan Muhammad Ali Usman diserbu pembeli di depan ruko Jl Opu Daeng Risadju, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Selasa (16/7/2024). 

Kali ini ia membeli timba dan baskom kecil.

Ia berujar timba memiliki filosofi sebagai penimbah rezeki.

Nina tak tahu menahu awal mula tradisi membeli barang pecah belah di 10 Muharram.

Dia hanya melanjutkan tradisi yang sudah berlangsung dari nenek moyangnya.

"Hanya lanjutkan tradisi," ucapnya.

Generasi Kedua Berdagang Pecah Belah

Muhammad Ali Usman menjadi pelanjut usaha ayahnya yang meninggal sejak 2001.

Awalnya, ia berdagang pakaian sembari ikut Ayahnya yang berjualan barang pecah belah.

"Kalau ini mulai dari Bapak. Saya generasi kedua.

Begitu bapak meninggal saya lanjutkan. Pesan almarhum berhenti jual pakaian, lanjutkan pekerjaan (jual barang pecah belah)," ungkapnya.

Ia pun berkeliling kabupaten/kota di Sulsel untuk berjualan.

Bahkan, hingga ke Sulawesi Barat (Sulbar). Terjauh Kabupaten Pasang Kayu.

Ia biasanya memanfaatkan hari jadi kabupaten/kota untuk berjualan.

Atau pun ada festival yang digelar di daerah.

Usahanya pun berkembang pesat. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved