Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Adhi Makayasa 2024

Kisah Aditya Wahyu Palguna Anak Dusun Kecil Peternak Babi Siap Masuk Kopassus

Letnan Dua Infanteri I Made Aditya Wahyu Palguna mengaku tak pernah menyangka akan meraih gelar lulusan terbaik di Akademi Militer.

Editor: Muh Hasim Arfah
TNI
I Made Aditya Wahyu Palguna peraih penghargaan Adhi Makayasa Akmil 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letnan Dua Infanteri I Made Aditya Wahyu Palguna mengaku tak pernah menyangka akan meraih gelar lulusan terbaik atau Adhi Makayasa di Akademi Militer 2024.

Ia mengaku bangga dan terharu ketika Presiden Joko Widodo menyematkan pangkat di pundaknya saat melantik dirinya dan ratusan Perwira Remaja TNI Polri lainnya di Istana Negara Jakarta pada Selasa (16/7/2024).

Kebanggaan tersebut bukan tanpa sebab melainkan karena tidak ada keluarganya yang berasal dari kalangan militer maupun Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Hal itu diungkapkannya saat ditemui usai mengikut tradisi penerimaan Perwira Remaja TNI AD Abituren Akmil TA 2024 di Markas Besar TNI AD Jakarta Pusat pada Selasa (16/7/2024).

"Di sini saya bisa mengantarkan dengan haru nama saya sendiri, nama keluarga, nama dusun saya, nama desa dan khususnya nama Bali dan TNI Angkatan Darat," kata Aditya.

Tak hanya dirinya, Aditya pun mengungkapkan kedua orang tuanya tak menyangka ia akan meraih Adhi Makayasa Akmil 2024.

Baca juga: Karier Tak Cermalang, Sosok Adhi Makayasa Akpol 2010 Gagal Bersinar Jadi Jenderal

Bahkan, kata dia, kedua orang tuanya mendengar pertama kali bukan dari dirinya melainkan dari orang tua temannya.

Ia baru mengabari ibunya justru setelah mendapatkan surat keputusan resmi terkait prestasinya tersebut.

"Kemudian ibu saya, pas saya telpon, ibu saya menangis, terharu, bangga, campur aduk dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena saya yang bukan dari keluarga apa-apa, keluarga siapa-siapa, bisa menjadi yang terbaik khususnya bagi TNI AD melalui Akademi Militer," kata dia.

Aditya bercerita kedua orang tuanya sehari-hari bekerja di sektor swasta bidang pariwisata.

Awalnya, kata dia, kedua orang tuanya mengarahkan dia untuk sekolah kedokteran.

Namun, ia mengaku bukan seorang kutu buku dan tidak terlalu sering belajar serta tumbuh sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Sehingga menurutnya dengan masuk tentara dirinya mungkin bisa mengubah derajat keluarganya yang tidak ada dari kalangan militer maupun ASN.

"Untuk pendaftaran dokter sendiri awalnya saya tetap ikuti kemauan orang tua saya. Karena mereka yang telah membesarkan saya, saya tetap ikut SBMPTN di Universitas Udayana," kata dia.

Baca juga: Irfan Widyanto Adhi Makayasa Akpol 2010, Tapi Gagal Moncer Gara-gara Kasus Hukum

"Tetapi saya minta izin ke Bapak Ibu saya, Pak Bu, saya mau daftar akademi militer. Ya sudah kamu tetap daftar dokter dulu. 'Siap Bapak Ibu, kami tetap daftar dokter'. Tetapi hasil tesnya sampai sekarang pun kami belum tahu yang di Unud. Entah dapat atau tidak. Karena kami sudah melanjutkan tes pusat dan kami dinyatakan lolos ke akademi militer," sambung dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved