Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

10 Muharram

Diborong Emak-emak, Pengusaha Perabot Rumah di Makassar Raup Omset Ratusan Juta di 10 Muharram

Seperti terpantau di toko Raja Murah Jl Opu Daeng Risadju atau Jl Cendrawasih depan Pasar Senggol, Makassar, Selasa (16/7/2024) sore.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Suasana belanja 10 Muharram di toko Raja Murah Jl Opu Daeng Risadju atau Jl Cendrawasih depan Pasar Senggol, Makassar, Selasa (16/7/2024) sore. 

Muhammad Ali Usman, mengaku telah berjualan sejak tahun 1980-an di Karebosi.

Menurutnya, 10 Muharram telah menjadi tradisi turun temurun selama puluhan tahun.

"Dari 1 Muharram, puncaknya adalah pada 10 Muharram. Tradisi ini dipercaya membawa berkah, terutama oleh masyarakat Bugis-Makassar," terangnya.

Ia juga menyebutkan bahwa membeli barang pada 10 Muharram dianggap membawa berkah. 

"Yang paling utama adalah timba. Orang Makassar menyebutnya 'Nase, roki dalle, na,' yang berarti menimba rejeki," ungkapnya.

Pada 10 Muharram tahun lalu, Ali mengaku meraup omset penjualan hingga Rp 135 juta.

"Semoga tahun ini bisa mencapai Rp 135 juta juga, atau bisa lebih," harapnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved