Pilwali Bogor 2024
Pertarungan Ketat Koalisi Bogor Maju dan PKS-PDIP di Pilkada, Sespri Iriana Jokowi Rawan Terpental
Kini partai politik sedang berusaha mendapatkan kawan koalisi sebelum memutuskan sosok calon wali kota - wakil wali kota yang akan diusung.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua kandidat bakal calon walikota Bogor 2024 yang diprediksi bakal bersaing ketat di Pilkada.
Persaingan ketat kandidat calon wali kota Bogor membuat Sendi Ferdiansyah dan Aji Jaya, dua Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi terpental.
Kini partai politik sedang berusaha mendapatkan kawan koalisi sebelum memutuskan sosok calon wali kota - wakil wali kota yang akan diusung.
Koalisi Bogor Maju (KBM) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, PSI dan Partai Demokrat sepakat mengusung Dedie A Rachim.
Kini, giliran PKS dan PDIP Kota Bogor sedang menjalin komunikasi politik.
Pengamat politik dari Lembaga Studi Visi Nusantara, Yusfitriadi, mengatakan konstelasi politik di Pilkada Kota Bogor semakin mengristalkan figur-figur yang berpeluang besar diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.
"Jika PDIP dan PKS berkoalisi untuk mengusung pasangan calon, kemungkinan besar Pilkada Kota Bogor akan diikuti dua pasangan calon," kata Yusfitriadi di Cibinong, Rabu (10/7/2024).

Dia melihat potensi pertarungan head to head bisa terjadi antara Dedie Rachim dari KBM dengan Raendi Rayendra (PDIP) dan Atang Trisnanto (PKS)
"PDIP sudah memberikan baju (keanggotaan-Red) kepada Rayendra, maka potensi direkomendasikan sangat besar.
Sementara PKS sudah memastikan Atang yang akan diusung di Pilkada Kota Bogor 2024," ujarnya.
PDIP dan PKS, lanjut Yusfitriadi, tinggal menyepakati saja siapa calon walikota dan siapa calon wakilnya.
"Jika melihat tingkat elektabilitas sampai saat ini, Rayendra jauh di atas Atang sehingga Atang berpotensi menjadi calon wakil walikota pemdamping Rayendra," jelasnya.
Pria yang biasa disapa Kang Yus ini menilai Rayendra-Atang berpotensi menarik partai-partai lain untuk bergabung dengan kekuatan PDIP dan PKS.
"Partai yang berpotensi gabung ke PDIP dan PKS diantaranya PKB, PPP dan Nasdem," tuturnya.
Sementara faksi kekuatan politik lainnya berasal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau Koalisi Bogor Maju (KBM) yang mengusung Dedie A Rachim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.