Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Kaltim 2024

3 Pilihan Menanti PDIP di Kaltim, Nasib Isran Noor Hadapi Rudy Mas'ud Belum Jelas, Mahyudin Mundur

Rudy Mas'ud - Seno Aji yang didukung dari partai, Golkar, PAN, PKS dan PKB belum mendapatkan calon lawan di Pilgub Kaltim 2024.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Rudy Mas'ud dan Isran Noor. PDIP jajaki koalisi dengan PPP di Pilkada Kaltim 2024. Kans Isran Noor menantang Rudy Mas'ud masih terbuka. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud - Seno Aji masih terkuat.

Rudy Mas'ud - Seno Aji yang didukung dari partai, Golkar, PAN, PKS dan PKB belum mendapatkan calon lawan di Pilgub Kaltim 2024.

Kini publik Kaltim menantikan sikap PDIP di Pilkada Kaltim 2024.

Ada tiga pilihan menanti PDIP, apakah usung Isran Noor, mantan Gubernur Kaltim atau ikut dalam koalisi pengusung Rudy Mas'ud atau memunculkan calon lain.

Dengan sembilan kursi di DPRD, sikap PDIP akan menentukan nasib Isran Noor.

Jika Isran Noor tak maju, maka Rudy Mas'ud tak akan mendapatkan calon lawan di Pilkada Kaltim 2024. 

Sebelumnya, bakal calon Gubernur  Kaltim 2024 mengerucut tiga nama yakni Rudy Mas'ud, Isran Noor dan Mahyudin.

Mahyudin memilih mundur dari pertarungan bursa calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024 setelah elektabilitas dan dukungan partai tidak berpihak.

Sementara Rudy Mas'ud sudah mengantongi dukungan Golkar, PAN, PKS dan PKB, Isran Noor hanya bisa berharap pada PDIP, PPP dan Nasdem yang belum menentukan sikap.

PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa memenuhi syarat 11 kursi untuk memajukan calon di Pilkada Kaltim 2024.

Minggu (7/7/2024) Sekretaris DPD PDIP Kaltim, Ananda Emira Moeis menegaskan, koalisi di Pilkada Kaltim 2024 masih cair.

Dinamika yang berkembang, juga dijawab, perihal PDIP dan teman koalisi Pilpres 2024 lalu yakni PPP yang akan mengusung calon di Pilkada Kaltim 2024.

“Ya PDIP dengan PPP bagus, dengan yang lain (partai politik) juga bagus,” sebut Nanda Moeis, Minggu (7/7/2024).

Dalam Pilgub Kaltim 2024, PDIP membuka peluang untuk mengusung mantan Gubernur Kaltim periode 2018–2023 Isran Noor juga sempat mencuat pada Juni lalu.

Sebelumnya Ketua DPD PDIP Irjen Pol (Purn) Safaruddin, yang menyatakan sendiri kemungkinan besarnya mendukung petahana pada Juni 2024 lalu.

Sehingga hal tersebut juga disampaikan ke DPP PDIP untuk menjadi bahan pertimbangan.

“Ya pasti di pertimbangkan dong (usulan Ketua DPD PDIP Kaltim), usulan–usulan penyampaian dari DPC dan DPD untuk pertimbangan ke DPP, jadi di DPP masih ada proses yang dilalui,” jelas Nanda Moeis.

Namun demikian, proses di DPP PDIP yang masih berjalan, belum bisa dikatakan bakal fix PDIP dan PPP atau ditambah partai lain semisal Demokrat atau NasDem bakal sama–sama mengusung petahana.

Meski pada Pemilu 2024 lalu, PDIP juga bekerja sama dengan PPP.

Nanda Moeis mengatakan, semua masih bisa berubah, dan komunikasi politik antara kandidat (bacalon) serta partai–partai masih berjalan.

“Bisa jadi (linear dengan PPP).

Kalau kita bisa dengan siapa saja (parpol), dengan yang lain bisa (berkoalisi), tergantung hasil pemetaan kita.

Semuanya mungkin terjadi,” ungkapnya.

Pada intinya ia menegaskan seluruh proses penjaringan dan membuka pendaftaran untuk Pilkada Kaltim 2024 sudah selesai, sehingga prosesnya sekarang ada di DPP PDIP.

“Pilgub masih proses, kita kan udah proses penjaringan, buka pendaftaran, pleno juga dengan DPC, ya kita sarankan ke DPP untuk menentukan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Nanda Moeis, banyak pertimbangan yang akan dilihat oleh DPP PDIP, dari segi calon, hasil survei, pemetaan wilayah seperti juga seperti apa.

“PDIP belum ada keputusan.

Yang pasti berproses, tunggu saja tanggal mainnya, kita akan mencalonkan terbaik dari yang paling baik di Kaltim,” katanya. 

PPP Cermat Berhitung

Sementara itu, DPP PPP juga belum menentukan sikapnya di Pilkada Kaltim 2024. 

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadwalkan pertemuan dengan Isran Noor dan Rudy Mas'ud pada 8–10 Juli 2024 di Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris DPW PPP Kaltim, Leny Marlina.

PPP yang memiliki dua kursi di DPRD Kaltim, kini dirasanya menjadi rebutan, dan ini yang membuat pihaknya tak mau gegabah.

“PPP akan cermat berhitung dalam menentukan dukungan pada Pilgub Kaltim dan Pilkada serentak 2024,” ungkapnya, Minggu (7/7/2024).

Sampai saat ini PPP masih melakukan komunikasi politik kepada bacalon Isran Noor dan Rudy Mas’ud.

Perkembangan arah dukungan partai lain yang sudah menentukan sikap ke Rudy Mas’ud yakni Golkar, PAN, PKB, dan PKS dengan total keseluruhan 29 kursi parlemen, lebih dari cukup untuk mengusung untuk melenggang ke Pilgub Kaltim 2024.

Sementara partai yang punya kursi besar di ‘Karang Paci’ sudah pasti memiliki kepentingan masing–masing.

PPP juga pasti mempertimbangkan jika akan ikut dalam koalisi besar.

Tawaran apa yang akan diberikan kepada PPP, karena semua partai yang rata–rata memiliki lebih dua kursi bergabung di gerbong besar yang dibangun Rudy Mas’ud, hal ini turut jadi pertimbangan.

“Gambaran–gambaran terkait koalisi dan para bacalon juga sudah diberikan kepada Ketua DPW PPP dan seluruh pengurus, serta menyampaikan ke DPP,” ungkap Leny.

Melihat sinyal Isran Noor berpeluang mengantongi dukungan PDIP sendiri dan PPP tinggal melengkapi untuk mencapai ambang batas, hal ini juga jadi pertimbangan.

Fakta sejarah mencatat, PPP sendiri pada Pilkada Kaltim tahun 2013 pernah bersama dengan PDIP, meski ada catatan ‘pahit’ antara keduanya.

Namun demikian, Leny menegaskan bahwa keputusan nantinya siapa yang akan didukung PPP akan ditentukan oleh DPP.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan koalisi ini juga berlayar di Pilgub Kaltim 2024.

Di Pilpres 2024 lalu, PPP juga berada di satu poros dengan PDIP mengusung Ganjar-Mahfud,” ungkapnya.

“DPP yang akan menentukan beratnya ke siapa, apakah petahana atau bergabung ke koalisi besar. Kita lihat nanti,” sambung Leny.

Adu kekuatan

Adu kuat Isran Noor dan Rudy Masud mewarnai peta politik jelang Pilkada Kaltim 2024.

Keduanya merupakan kandidat bacagub terkuat di Pilkada Kaltim 2024.

Bermodal popularitas, elektabilitas dan isi tas yang mapan, membuat Rudy Masud dan Isran Noor dijagokan untuk duduk di kursi nomor 1 Kalimantan Timur.

Lihat hasil survei Pilkada Kaltim 2024 terbaru.

Kandidat bacalon gubernur, Isran Noor pegang 2 kelompok generasi, yakni Gen X dan Gen Z

Sementara Rudy Masud hanya menguasai suara kelompok Millenial di Kalimantan Timur.

Hasil survei Pilkada Kaltim 2024 terebut dirilis oleh Lembaga Riset dan Strategy atau ARCHY Research and Strategy.

Kekuatan Rudy Mas'ud dipilih kategori usia pemilih ini berdasarkan hasil survei Pilkada Kaltim 2024.

Secara keseluruhan, Rudy Masud meraih elektabilitas terkuat kedua setelah Isran Noor berdasarkan survei Pilkada Kaltim 2024 tersebut.

Elektabilitasnya bahkan beda tipis dari Isran Noor.

Survei ini sendiri, dilakukan pada 27 Mei – 03 Juni 2024 dengan melibatkan 1200 Responden.

Tingkat kepercayaan 95 persen dan Margin of error 2.8 persen.

Saat responden diberikan pertanyaan terkait, "Calon Gubernur Kalimantan Timur berdasarkan rentang usia pemilih", Rudy Masud menang di 1 kategori usia pemilih.

Rudy Mas'ud menang di kategori usia pemilih 25-39 tahun dengan 14,81 persen.

Adapun di usia pemilih 40-55 tahun Rudy Masud meraih 16,67 persen setelah Isran Noor dan Edi Damansyah.

Kemudian, usia pemilih 56 tahun ke atas di posisi kedua setelah Ardiansyah Sulaiman dengan 9,38 persen.

Simak selengkapnya survei ARCHI tentang calon gubernur Kalimantan Timur berdasarkan rentang usia pemilih.

17-25 tahun

Isran Noor, 21,88 persen

Hadi Mulyadi, 18,75 persen

Edi Damansyah, 15,63 persen

25-39 Tahun

Rudy Masud, 14,81 persen

Isran Noor, 11,11 persen

Edi Damansyah, 9,88 persen

40-55 Tahun

Isran Noor, 33,33 persen

Edi Damansyah, 16,67 persen

Rudy Mas'ud, 16,67 persen

56 Tahun ke atas

Ardiansyah Sulaiman, 14,81 persen

Rudy Mas'ud 9,38 persen

Isran Noor, 8,64 persen

Hasil survei secara keseluruhan:

1. Isran Noor (Mantan Gubernur Kalimantan Timur) 16,32 persen

2. Rudy Mas'ud (Anggota DPD RI) 14,82 persen

3. Andi Harun (Wali Kota Samarinda) 11,82 persen

4. Hadi Mulyadi (Mantan Wakil Gubernur Kalimantan Timur) 9,66 persen

5. Dr. H. Mahyudin, ST, MM (Anggota DPD RI) 8,16 persen

6. Edi Damansyah (Bupati Kukar) 7,41 persen

7. Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T 5,91 persen

8. Ardiansyah Sulaiman (Bupati Kutim) 5,91 persen

9. Belum menentukan pilihan 19,99 persen

Jadwal dan Tahapan Pilkada 2024

Berikut jadwal dan tahapan Pilkada 2024, sebagaimana yang Tribunnews lihat dalam PKPU Nomor 2 Tahun 2024 di situs resmi KPU, Sabtu (11/5/2024):

26 Januari 2024: Perencanaan Program Dan Anggaran

18 November 2024: Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan

18 November 2024: Perencanaan Penyelenggaraan Yang Meliputi Penetapan Tata Cara Dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan

17 April 2024 - 5 November 2024: Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS

Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, Dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara.

27 Februari 2024 - 16 November 2024: Pemberitahuan Dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan

24 April 2024 - 31 Mei 2024: Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih

31 Mei 2024 - 23 September 2024: Pemutakhiran Dan Penyusunan Daftar Pemilih

5 Mei 2024 - 19 Agustus 2024: Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan

24 Agustus 2024 - 26 Agustus 2024: Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon

27 Agustus 2024 - 29 Agustus 2024: Pendaftaran Pasangan Calon

27 Agustus 2024 - 21 September 2024: Penelitian Persyaratan Calon

22 September 2024: Penetapan Pasangan Calon

25 September 2024- 23 November 2024: Pelaksanaan Kampanye

27 November 2024 - 27 November 2024: Pelaksanaan Pemungutan Suara

27 November 2024 - 16 Desember 2024: Penghitungan Suara Dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved