Haji 2024
Catatan Perjalanan Haji di akhir dan awal Tahun Hijriah: Haji, Hijriah, dan Haram
Derivasi lain darinkata haram, adalah Muharram. Sebagai bulan pertama dari kelender tahun Hijriah.

Keduanya menggunakan Visa Haji dari Kedubes Arab Saudi bukan visa ziarah atau mulitiple. Harus diketahui pula, bahwa OKI ( Organisasi Konfrensi Islam ) menetapkan kuota setiap negara yang warganya akan menunaikan ibadah haji, 1 : 1.000., Tiap seribu penduduk, maka 1 kouta atau jatah untuk berangkat haji.
Pemerintah Indonesia mengklasifikasi keberangkatan jemaah haji Reguler, menjadi dua, gelombang pertama dan gelombang kedua.
Dinamakan gelombang pertama, apabila kedatangannya di Arab Saudi, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abd Azis ( Bandara AMAA ), Madinah.
Jemaah, melaksanakan ibadah di Madinah, shalat berjamaah di Masjid Nabawi, Raudah dan ziarah ke tempat bersejarah di sekitar Masjid Nabawi ( ziarah internal ) maupun ziarah luar di situs bersejarah lainnya ( ziarah eksternal).
Mereka tinggal di Madinah, selama 9 hari, setelahnya, baru berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan rangkaian pelaksanaan haji.
Sedangkan gelombang kedua, mendarat di Bandara Internasional King Abd Azis ( KAA ), Jeddah kemudian berangkat ke Mekkah (85 Km) selama 32 hari untuk tunaikan Umrah, ibadah shalat Jemaah di Masjidil Haram, dan prosesi Haji serta Armuzna ( Arafah, Muzdalfah dan Mina ).
Setelahnya, berangkat ke Madinah. Untuk jemaah reguler, masa tinggal.di Arab Saudi ( Madinah dan Mekkah ), dan perjalanan PP Ke tanah air, adalah 42 hari.
Demikian pula, Alhamdulillah, kami Petugas dan jemaah Travel PIHK Ananda Nurul Haromain, masuk gelombang kedua, tiba di Bandara Jeddah, Ahad, 9 Juni 2024, dengan jamaah berjumlah 235 ( 5 bus ).
Kami mengambil Haji Tamattu, tinggal dan neribadah di Mekkah dan Armuzna selama 18 hari, setelahnya ke Madinah selama 9 hari, melaksanakan ibadah arbain, dan ziarah internal serta eksternal. Masa tinggal Jemaah Khusus PIHK, serta perjalanan PP ke tanah air, adalah 30 hari
Hari Sabtu, 6 Juli 2024 / 30.Zul Hijjah 1445 hari terakhir kami di Madinah, dan dijadwalkan terbang dari Bandara Madinah pukul 16.00 WAS dengan pesawat Emirat UEA, kembali ke tanah Air.
Alhamdulillah, sesuai etenarary/ manual kegiatan selama 1 bulan ini, terlaksana dengan baik dan jemaah yang berjumlah 365, dalam kondisi sehat dan semoga kami tiba dengan selamat dan memperoleh haji mabrur, kata Dr H Muliadi Iskandar Idy SE MM, Pelaksana Direktur PIHK Ananda Nurul Haramain yang juga sebagai Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel.
Hijriah
Sabtu ini, adalah akhir tahun 1445 Hijriah dan kami akan memasuki awal, tahun baru hijriyah 1446 dalam penerbangan ke tanah air. Momentum akhir tahun Hijriah ini, sangat bermakna dan berkesan.
Kami, berada di Madinah, setelah menyelesaikan Arbain ( ibadah shalat jemaah 40 kali ) di Masjid Nabawi dan ibadah di Raudah. Madinah, tempat yang dituju Rasulullah saw. saat hijrah, meninggalkan tanah kelahirannya, Mekkah al Mukarramah. Bersama para sahabat dan keluarganya, rela pindah domisili ( hijrah), demi strategi dakwah yang kondusif di Medinah.
Hakikat hijrah, bukan hanya fisik, yang berpindah tempat dari Mekkah ke Medinah, melainkan juga hijrah psikis.
Masjid Bir Ali Tak Pernah Sepi, 84 Ribu Jemaah Indonesia Sudah Miqat di Sana |
![]() |
---|
Makkah Mulai Padat, Jamaah Lansia dan Baru Tiba Diimbau Salat Jumat di Masjid Dekat Hotel |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem di Arab Saudi, KKHI Imbau Jamaah Haji Jaga Stamina dari Madinah ke Mekah |
![]() |
---|
Menteri Agama Titip Empat Pesan ke Petugas Haji, Termasuk Jangan Pernah Marah |
![]() |
---|
Kementerian Agama RI: Asrama Haji Makassar dan Kanwil Kemenag Sulsel Terbaik Melayani Haji Reguler |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.