Pilgub Sumut 2024
Dua Partai Tak Dukung Bobby Nasution di Pulgub Sumut 2024 versi Pengamat, Pengusung Edy Rahmayadi
Riza menilai, dukungan partai terhadap Bobby memang sangat realistis jika melihat elektabilitas hingga logistik menghadapi Pilkada.
"Tinggal keyakinan partai lainnya saja kepada Edy Rahmayadi kemudian Edy Rahmayadi meyakinkan partai lain untuk mendukungnya," kata Aswan.
"Ya sejauh ini proses sudah ada di DPP PDIP. Nanti akan dilakukan wawancara, namun kita belum tau kapan waktunya," lanjut dia.
Selain PDIP, PKS, PKB, Hanura, Perindo dan PPP adalah partai yang belum menyampaikan dukungan kepada calon Gubernur Sumut.
Aswan mengatakan, PDIP terbuka berkoalisi dengan partai partai yang ada Sumut. Termasuk bersama PKS. Dia pun mengakui PDIP intens berkomunikasi dengan PKS.
"Soal koalisi dengan PKS yang memungkinkan saja. Yang penting satu kepentingan, memungkinkan saja koalisi dengan PKS. Ya komunikasi setelah pertemuan kemudian masih terjalin komunikasi secara informal, termasuk ke partai lain," lanjut dia.
Ada pun calon gubernur yang mendaftar di PDIP seperti Edy Rahmayadi, Nikson Nababan dan Barry Simorangkir.
Dengan perolehan 21 kursi di DPRD Sumut, PDIP dapat mengusung sendiri calon Gubernur.
Empat sosok calon pendamping Bobby
Partai Demokrat dan Golkar menyiapkan kadernya mendampingi Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara.
Total ada empat parpol resmi mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumut.
Yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai Golkar menyodorkan satu nama calon pendamping Bobby Nasution.
Sementara Demokrat menyodorkan tiga nama calon pendamping menantu Jokowi.
Ketua Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan, kader disapkan mendampingi Bobby Nasution ialah ialah Surya.
Surya saat ini masih menjabat sebagai Bupati Asahan.
Sebelum menjabat sebagai upati Asahan, Surya pernah bekerja sebagai guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Namun Airlangga Hartanto tak menjelaskan apakah Surya sudah direstui partai pengusung lainnya seperti Gerindra.
Hanya saja, ia mengedepankan kadernya untuk bisa ditunjuk menjadi pendamping Bobby.
Menurut Airlangga Golkar menugaskan Bobby berdasarkan masukan Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck.
“Ya, pertama, Golkar mendukung Mas Bobby itu berdasarkan juga masukan dari Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Pak Ijeck," kata Airlangga di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra 3, Jakarta, Rabu, (19/6/2024).
Selain itu menurut Airlangga, dukungan kepada Bobby diberikan setelah melalui proses pembahasan yang panjang di Golkar.
Sementara Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Bobby Nasution pada Mei 2024 lalu.
Kamhar menyebut partai-partai pendukung Bobby Nasution menginginkan kadernya mendampingi menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut dalam Pilkada Sumut 2024.
"Memang yang menjadi dinamis kemudian pada bursa cawagub calon pendamping Bobby. Setiap partai mengikhtiarkan kadernya pada posisi tersebut, termasuk Partai Demokrat," ujar Kamhar, Senin (24/6/2024).
Untuk Demokrat sendiri, Kamhar mengatakan tiga nama yang disiapkan menjadi calon pendamping Bobby.
Yaitu Ketua DPD Partai Demokrat Sumut M Lokot Nasution, Ongku P Hasibuan pernah menjadi Bupati Tapanuli Selatan dan anggota DPR RI, dan Teguh Santosa jurnalis senior yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Sosok Calon Golkar
H. Surya, BSc merupakan Bupati Kabupaten Asahan periode 2021-2024.
Sebelum menjabat sebagai Bupati, Surya pernah menjadi Plt Bupati Kabupaten Asahan menggantikan Taufan Gama Simatupang yang meninggal dunia karena sakit jantung.
Surya lahir di Pulu Raja, Pulau Rakyat, Asahan, Sumatera Utara pada 22 Mei 1955 silam. Saat ini Surya berusia 67 tahun.
Surya menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia (STTMI) Medan. Kemudian beliau melanjutkan D-3 nya di STTM Medan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Surya memulai karirnya sebagai tenaga pendidik di sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budhi Darma.
Ia mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di Sekolah SMK Budhi Darma dari tahun 1980.
Melalui pemikiran-pemikirannya yang tinggi, SMK Budhi Darma ini perlahan semakin berkembang tahap demi tahap.
Selama berkarir menjadi seorang guru, Surya memiliki beberapa riwayat diklat dan penataran.
Diantaranya, Penataran P4 di Dinas P&K Kisaran (1985), Penatan Kependudukan dan Lingkungan di PGGGT Medan (1987).
Penataran Pendidikan dan konseling di Indrapura (1988), Penataran Kepala SMK di Jakarta (1999), Pelatihan Manajemen Sekolah di Jakarta (2000).
Tak hanya itu, pada tahun 2002, Surya juga pernah mengikuti diklat Pengembangan Sistem Informasi Sekolah di PGGGT Bandung.
Seminar Pendayagunaan Alat untuk menunjang KBM di Jakarta (2002), Financial Training of prvate Technical and Vocational School di Jakarta (2002), dan Penlok Kepala Sekolah SMK Berstandar Nasional (2004).
Pada tahun 2005, Surya mengikuti pelatihan komputer Auto Cad di Indrapura, Manajemen SMK Berstandar Nasional di Jakarta (2005), dan yang terakhir Peningkatan manajerial kepala SMK di PGGGT Medan pada tahun 2005.
Surya memulai karir politiknya dengan mengikuti berbagai organisasi-organisasi politik.
Beliau mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Asahan.
Kemudian pada tahun 2008 hingga 2009, Surya menjabat sebagai Ketua DPRD Batubara.
Masih ingin melanjutkan karirnya di bidang politik, pada tahun 2010 lalu, ia bersama Taufan Gama Simatupang maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati.
Saat itu Surya sebagai wakil Bupati dan Taufan Gama Simatupang sebagai Bupati Asahan memenangkan Pilkada tersebut.
Duet keduanya ini pun berlanjut higga periode selanjutnya yakni periode 2015 - 2020.
Namun, pada tahun 2019 lalu, Taufan Gama Simatupang meninggal dunia karena sakit. Lantaran kekosongan jabatan Bupati Asahan, Surya pun kemudian diangkat menjadi Plt.
Pada pilkada serentak 2020 lalu, Surya menggandeng Taufik Zainal Abidin maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Asahan.
Pasangan ini pun kemudian memenangkan Pilkada Asahan dengan perolehan suara sebanyak 139.005 suara.
Pada Februari 2021 lalu, keduanya pun dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com/ WartaKotalive.com
Edy Rahmayadi Heran Bobby Menang di TPS Tertentu Padahal tak Pernah Berkunjung |
![]() |
---|
Edy Rahmayadi Merasa Dicurangi di Pilgub Sumut 2024, Nasib Bobby Nasution? |
![]() |
---|
Alasan Kuat Edy Rahmayadi Gugat Hasil Pilgub Sumatera Utara ke MK, Bobby Nasution Dicekal Menang |
![]() |
---|
Kalimat Bobby Nasution ke Edy Rahmayadi saat Unggul di Sumatera Utara, Reaksi Kubu Petahana Beda |
![]() |
---|
Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Sumatera Utara, Bobby Nasution atau Edy Rahmayadi Unggul? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.